♥️♥️♥️anyeong yorobunnn♥️♥️♥️
"Jelasin."
Atmosfer diruang tengah apartemen Haechan langsung menegang kala Ten dan Johnny menyidang dua orang yang sekarang duduk disofa panjang dengan kepala tertunduk.
"Bagaimana ada laki-laki diapartemen kamu, dan siapa anak kecil itu?"
Haechan perlahan mendongak, menatap Ten.
"Maaf, tapi bolehkah saya yang menjawab?" Jeno menggenggam tangan Haechan disampingnya.
Haechan menatap Jeno sekilas sembari menggelengkan kepalanya. Haechan kembali menatap Ten. "Haechan yang bakal jelasin semuanya."
Haechan menarik, lalu menghela nafasnya sebelum ia menceritakan semua kejadiannya.
Haechan menceritakan bagaimana ia bertemu Jeno dan Jisung dijalan itu. Saat Jisung memanggilnya Mama juga Jeno yang dipanggilnya Papa. Haechan juga menceritakan niatnya untuk merawat Jisung bersama Jeno. Hingga sampai pada akhirnya mereka menumbuhkan rasa sayang satu sama lain.
Tak lupa Haechan juga menceritakan bagaimana Jeno bisa tinggal diapartemennya dan memutuskan untuk tidur satu ranjang juga.
Haechan menceritakan tanpa ada rekayasa. Ia sungguh mencintai Jeno, begitu juga sebaliknya.
Jeno yang menggenggam tangan Haechan semakin terharu atas pengakuan Haechan didepan orang tuanya tanpa rasa gugup. Meskipun pada akhir ceritanya, Haechan terlalu erat menggenggam tangan Jeno hingga berdarah karna dikukunya. Tapi Jeno tahan. Mungkin hal itu tidak sengaja dilakukan Haechan karna laki-laki mungil itu juga butuh ketenangan setelah bercerita.
Ten melirik Jeno yang sibuk mengelap keringat Haechan dengan tangannya. "Lalu kapan kau akan menikahi anakku?"
"Hah?" teriak Haechan dan Jeno barengan. Ia lalu menatap Ten yang menunggu jawabannya.
"Iya. Kau hanya berjanji untuk menikahi anakku tanpa ada rencana kapan, ditanggal, bulan, dan tahun berapa?"
Jeno mengerjapkan matanya tak percaya. "Anda memberiku restu untuk menikah dengan Haechan?"
Ten mengangguk enteng. Bahkan raut marah itu tidak terlihat lagi diwajahnya. "Dan panggil aku Mae saja."
"A-akan aku tentukan tanggalnya segera."
"Bagaimana dengan Lucas?" tanya Haechan yang sadar karna orang tuanya memberi ijin Jeno tanpa menggaetkan nama Lucas.
"Dia membatalkan perjodohanmu kemarin. Dia bilang ia takut pada Jeno, suamimu. Dan makanya Mae sama Daddy balik kesini untuk menanyakan siapa yang dimaksud suamimu."
"Maaf," ucap Jeno. "Kemarin aku terlalu takut jika Haechan diapa-apakan oleh laki-laki itu. Apalagi saat dia berani menyentuh Haechan."
"Seperti yang kau lakukan sekarang?" Ten melirik tangan Jeno yang mengusap tangan Haechan yang menguku tangan satunya.
Haechan langsung melepas tangannya dari tangan Jeno, yang membuat Jeno berdesis karna itu sangat sakit.
"Ma-maaf, aku tak sengaja." Haechan lalu meniup-niup punggung tangan Jeno yang terluka.
"Nggak papa. Nanti bisa diobati."
"Aku takut kalau respon Mae marah tadi."
Jeno tersenyum lalu mengelus puncak kepala Haechan lembut. "Nggak papa kalau itu bisa membuatmu tenang."
Ekhem.
Jeno langsung menurunkan tangannya dari kepala Haechan.
"Jo, lihat anakmu sekarang. Apa kau ingin melanjutkan perjodohan dia?" Ten bertanya yang membuat Haechan menatap Daddynya.
![](https://img.wattpad.com/cover/350335402-288-k763107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY || NOHYUCK
Diversos-Karna bayi itu, takdir mempertemukan Jeno dan Haechan untuk menjalin sebuah hubungan sebagai keluarga- Budayakan follow, vote, dan comment temannn🤗 Intinya, jangan salah lapak. Ini bxb. NCT shipper. Nohyuck. JANGAN JADI SIDERS VRENNN😭 KALIAN MOOD...