Aljazeera | A Mysterious Thick Fog Covers Khurasan
TEHERAN, IRAN — Dilaporkan warga sekitar, kabut tebal membumbung tinggi dari timur laut Iran. Provinsi Khurasan diduga sumber dari kabut misterius tersebut. Masih belum ada laporan yang bisa menjelaskan peristiwa ini.
Tim kepolisian sedang melakukan ekspedisi ke sana. Untuk sementara ini, pemerintah sedang mengupayakan tindakan evakuasi setelah percobaan komunikasi tidak dapat dilakukan. Masih belum ada konfirmasi apakah kabut tersebut berbahaya atau hanya fenomena alam biasa seperti badai pasir. Akan tetapi, Iran telah menyatakan kondisi di Provinsi Khurasan dalam status siaga. Meski begitu, warga dimohon untuk tenang sebelum ada berita terkini.
Banyak ahli yang berspekulasi kabut tersebut adalah dampak dari perang dunia ketiga yang sempat terjadi di semenanjung Timur Tengah, dan berakhir di Yerussalem ketika beberapa negara mengintervensi sengketa kepemilikan kota suci tersebut. Perang dinyatakan usai hari ini setelah suara misterius menggema di angkasa, diikuti sinar kuning menyilaukan yang membuat populasi di bumi tak sadarkan diri. Bahkan, tak sedikit di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Presiden Palestina, Juhan Nazareh, tidak bisa berkomentar banyak mengenai peristiwa tersebut. Akan tetapi, dengan berakhirnya perang, Yerussalem menjadi satu-satunya wilayah yang selamat dari perang yang meletus di sana.
"Kami tidak tahu cahaya dan suara tersebut darimana. Namun, kami bersyukur perang dapat diakhiri, dan kami sendiri berduka atas kematian sebagian populasi bumi disebabkan peristiwa ini. Mungkin, ini kebesaran dari Yang-Tertinggi untuk melindungi umat manusia agar menjadi hamba yang taat, sebagaimana kewajiban kita sebagai khalifah," ujar Juhan Nazareh ketika ditemui pagi ini di konferensi antarnegara di Qatar.
Meski begitu, beberapa saksi mata di sekitar Yerussalem bagian selatan bersaksi bahwa ada sosok pria yang terbang ke angkasa. Dengan ajaib, dia meledakkan kendaraan tempur dan menewaskan banyak tentara yang mulai mendekati pusat kota.
Masih belum ada klarifikasi lebih lanjut dari kejadian tersebut. Juhan Nazareh juga belum memberikan komentar tentang pria terbang yang bisa mengakhiri perang tersebut. Satu-satunya fokus utama di negara Timur Tengah saat ini adalah bangkit dari kehancuran setelah perang.
Kita berharap kondisi ini dapat pulih dengan cepat.
By Ameena Jasim
3 Nov***
BERITA yang membosankan, eh?" Sang Mata Satu melemparkan koran.
Dia duduk menyilangkan kaki di singgasana istana berlian yang ia ciptakan. Gedung berkilauan itu bak istana kosong yang belum diisi sepenuhnya oleh manusia. Hanya segelintir orang di Khurasan yang mau menyembahnya, ia undang untuk tinggal di sana.
Sisanya mati.
Oleh neraka yang tiba-tiba menganga di tengah Khurasan. Atau, ditelan kabut yang meliputi seisi kota yang kini menyebar ke seluruh jazirah Persia. Ia akan mengambil nyawa siapa pun yang diliputinya bagai angin dingin yang mengelus tipis ketiak.
"Tuhanku." Si hidung gagak mengambil koran yang barusan dilempar Sang Mata Satu. "Apa sekiranya yang mampu membuat Engkau senang?"
"Aku ingin tahu lebih dalam tentang dunia sejak hari kebebasanku."
"Baik." Si hidung gagak menunduk, tak berani menambah percakapan.
"Ada saran?" tanya Sang Mata Satu.
Si hidung gagak menggeleng. "Tak ada yang lebih tahu tentang Engkau, kecuali apa yang ada di diri Tuhanku. Jika Engkau menghendaki kehancuran hari ini bagi umat manusia, saya rida. Namun, jika sebaliknya, sungguh semua kuasa kembali ada di tangan Engkau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Postulate
Science Fiction[DAFTAR PENDEK WATTYS 2023] Sang utusan Tuhan menyebut dirinya sebagai 'Postulat'---Messal, ia akan menggulingkan istana Sang Mata Satu yang melayang di atas bumi meski harus menentang yang-tak-terbinasakan. *** Masa depan bukan tentang gedung tingg...