Posesif 13

5.7K 503 72
                                    

Azizi beserta keluarganya kini sedang melakukan aktivitas makan malam mereka. Meskipun memang ketika makan mereka jarang untuk saling berbicara, entah kenapa suasana canggung dirasakan oleh Shani dan Chika.

Kedua perempuan itu menatap sang adik yang kini memasang wajah datarnya. Ingin sekali mereka bertanya, tetapi mereka takut karna mungkin saat ini Azizi tengah marah kepada mereka.

"Mi, pi. aku udah siap, aku ke kamar dulu ya" ujar Azizi yang sudah siap dengan makanannya.

"Iya sayang/zee" balas Frieska dan Kinal.

Azizi lalu meninggalkan meja makan itu dan berlalu menuju kamarnya. Shani dan Chika menatap sendu kepergian sang adik.

Setelah selesai, Shani dan Chika memberanikan diri untuk menemui sang adik ke kamarnya.

Pintu kamar Azizi di ketuk oleh Chika, "Dek buka pintunya dulu, kakak mau ngomong" ucap Chika.

"Zee, ini cici buka dulu pintunya" Shani ikut memanggil Azizi.

Cklek

Pintu kamar Azizi terbuka dan menampilkan sang empu dengan wajah datarnya melihat mereka. "Kenapa?" tanya Azizi.

"Dek kita mau jelasin soal kenapa kita ga-"

"Gausah di jelasin, aku ga mau tau" Azizi memotong ucapan Chika.

"Maaf dek" cicit Shani dan Chika.

"Udah itu doang?, pergi sana!" titah Azizi.

"Maafin kita dek" ucap Shani.

"Bodo" balas Azizi ketus lalu menutup kembali pintu kamarnya dan menguncinya dari dalam.

Shani dan Chika kembali mengetuk pintu kamar sang adik berharap Azizi membuka pintunya dan memaafkan mereka berdua.

•••

Pagi harinya, Azizi sudah bersiap untuk pergi ke sekolah. Setelah melakukan sarapan, ia kembali ke kamar untuk mengambil peralatan sekolahnya serta kunci motor miliknya.

"Pi, mi... aku pergi dulu ya" pamit Azizi pada kedua orang tuanya.

"Iya, hati-hati kamu" balas keduanya.

"Dek, kita bareng kamu" sahut Shani melihat Azizi hendak keluar rumah.

Azizi berhenti sejenak lalu berjalan kembali meninggalkan mereka. Ia mengeluarkan moge nya untuk berangkat sendiri. Enggan rasanya ia pergi bersama kedua saudarinya itu.

Shani dan Chika hendak mengejar Azizi, namun naasnya sang adik sudah melajukan motornya meninggalkan rumah.

"Ci gimana dong ci, azizi marah sama kita ci" ucap Chika.

"Cici juga ga tau chik, dari semalem dia ga mau ngomong sama kita" balas Shani.

"Bodoh banget aku ngikutin ucapan aran kemarin"

"Udah gapapa, nanti kita coba bujuk adek lagi. Mending sekarang kita berangkat, biar ga telat"

Chika mengangguk kemudian mereka berangkat ke sekolah menggunakan mobil.

Kini Azizi suda sampai disekolah. Dirinya memarkirkan motor miliknya di parkiran sekolah.

Ia berjalan melewati lapangan menuju ke kelasnya. Saat sedang fokus melihat ke depan, dirinya di panggil oleh seseorang yang mendatanginya. Ternyata orang itu adalah Feni.

"Hai, zee" sapa Feni

Azizi menatapnya dengan tatapan yang datar.

"Hei kamu kenapa, zee?" tanya Feni

Possessive Sister [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang