Posesif 22

5.4K 450 42
                                    

Azizi bersama teman-temannya kini sedang menikmati masa liburannya. Weekend kini, mereka berencana untuk pergi vacation di pantai.

Tapi bedanya liburan kali ini, ya biasa lah ya. Shani dan Chika juga ikut dengan mereka. Azizi pasrah mengiyakan kala mereka berdua memaksa ingin ikut, apalagi ada ancamannya.

Mereka semua berada di satu mobil yang dikendarai oleh Azizi sendiri. dengan Azizi dan Shani di depan. Greesel, Chika dan Feni di tengah, Lalu disusul Valdo dan Ollan di paling belakang. Ada Feni juga?. Feni diajak oleh Shani secara mendadak. Awalnya sih Feni menolak. Tapi ketika mendengar nama Azizi, ia langsung bersemangat untuk ikut.

Setelah lama dalam perjalanan, mereka semua tiba di pantai yang menjadi tempat tujuan mereka. Azizi memarkirkan mobil terlebih dahulu lalu mereka keluar dari mobil.

"Akhirnya sampai juga, udah mau copot pinggang gue" celetuk Ollan sembari meregangkan otot pinggangnya.

"Lebay lo" cibir Valdo dibalas acungan jari tengah oleh Ollan.

"Udah udah.. jangan pada berantem. Mending kita angkatin semua barangnya" ujar Shani diangguki mereka semua.

Azizi membuka bagasi mobilnya dan terlihat banyak barang bawaan mereka. Mereka berniat untuk piknik di tepi pantai dengan tikar yang mereka bawa.

"Kalian yang laki-laki bawa semua barang yang kita bawa, yang perempuan terima bersih aja" Sahut Chika yang langsung ditatap oleh ketiga laki-laki itu dengan tatapan sinis.

"Apa?! mau protes?" sentak Chika sambil bertolak pinggang.

"Ngga kak.." cicit ketiga lelaki itu. Shani, Feni dan Greesel pun hanya bisa terkekeh melihat reaksi lucu mereka.

"Bagus. Ayo ci kita cari tempat dulu" ujar Chika diangguki Shani. Chika dan Shani pun melenggang pergi ke arah pantai untuk mencari tempat mereka.

"Do, lan.. ayo angkatin barangnya" ucap Azizi sambil mengangkat sebuah tikar.

"Barang apaan lagi, zee?" tanya Ollan.

"Itu kotak makanan ada" kata Azizi.

"Mau dibantu, zee?" ujar Feni.

"Oh, gausah kak. Barangnya cuma tikar sama dua kotak makanan itu kok. Kalian bawa barang kalian aja" ucap Azizi diangguki Feni.

Valdo dan Ollan melihat ke arah bagasi terdapat dua kotak berukuran sedang. "Buset, bawa makanan banyak amat" ucap Valdo.

"Udah lo pada gausah protes, bawa aja" ucap Greesel.

"Buset dah cel, lo mah enak tinggal bawa tas punya lo" ucap Valdo.

"Bacot" cibir Greesel.

"Emosian amat neng" celetuk Ollan dihadiahi tatapan sinis dari Greesel.

"Udah woi, malah pada berantem. Ayo susul ci shani sama kak chika" tegur Azizi.

Mereka semua mengangguk lalu berjalan kearah pantai dengan Azizi dan Feni yang berada didepan.

Greesel yang melihat itu pun menatap tak suka ke arah Feni yang terlalu dekat pada Azizi. Bisa dibilang, pikiran Greesel kalau Feni ingin merangkul atau menggenggam tangan Azizi. Padahal tidak.

"Panas banget ya, cel" ucap Valdo tiba-tiba yang berjalan disamping Greesel.

Greesel lagi-lagi menatap sinis Valdo, "Apasih." balasnya ketus dan mempercepat jalannya meninggalkan Valdo.

"Lah kenapa tuh anak. Kan cuacanya emang panas" gumam Valdo heran.

~~~

Shani dan Chika sedari tadi sibuk melihat-lihat sekeliling tempat yang mungkin bisa mereka tempati. Chika rasa jika duduk dipinggir pantai akan terasa sangat panas. Apalagi ini disiang hari.

"Kita mau duduk dimana ya, ci?" ujar Chika.

"Cici juga ga tau, kalau ditempat terbuka gini panas banget" kata Shani.

Shani melirik ke sekitar lagi sambil mengibaskan rambutnya. "Ci, kak!" satu panggilan dari belakang mereka ya itu Azizi datang bersama yang lain.

"Udah dapet tempatnya?" tanya Azizi dibalas gelengan oleh Shani dan Chika.

"Kalau di tempat terbuka gini panas banget rasanya" ucap Shani.

"Ee... gimana kalau kita disitu aja tuh. Dibawah pohon kelapa, tempatnya adem juga" ujar Feni menunjuk ketempat yang menurutnya cocok untuk mereka.

"Boleh tuh kak, yang penting ga kena sinar matahari. Panas soalnya" sahut Ollan.

"Yaudah kita kesana aja" kata Shani.

Mereka langsung menuju ketempat dan Azizi mulai menggelar tikar yang ia bawa. Mereka pun mulai meletakkan barang-barang yang mereka bawa tadi.

"Kita mau ngapain dulu nih?" tanya Valdo.

"Gue sih langsung mandi" jawab Azizi.

"Nah bener" timpal Ollan.

"Heh ga boleh, kita makan dulu" ujar Shani.

"Ah ga seru ci, enakan mandi dulu baru makan" ucap Azizi langsung ditatap tajam oleh kedua saudarinya itu. "Iya makan dulu" cicitnya.

Mereka semua terkekeh, "Sini zee, duduk dulu" ucap Greesel.

Azizi mengangguk lalu duduk disebelah Greesel. Tapi tiba-tiba Feni juga mengambil posisi duduk disamping Azizi yang membuat Azizi berada di tengah mereka.

"Kak feni apaan sih" batin Greesel kesal.

"Yaudah silahkan makan makanannya, habisin kalo bisa" ucap Shani diangguki mereka semua.

Mereka mulai menyantap berbagai makanan yang dibawa tadi dengan lahap.

"Zee mau ini ga, ini enak lo" ujar Feni menyodorkan sebuah makanan ke Azizi.

Greesel yang melihat itu seketika panas "Yang ini aja, zee. Enak kok ini" Sahut Greesel tak mau kalah.

Suasana Canggung pun terjadi. Yang lain menatap interaksi mereka bertiga.

"Yang ini aja zee, nih aaa" ucap Feni tetap ingin menyuapkan makanannya.

"Duh mereka kenapa jadi gini sih" batin Azizi.

Ia menatap kearah cici dan kakaknya yang sedang menatap dirinya dengan tatapan yang tak bersahabat.

"Gimana zee, kamu pilih kak feni atau aku?" tanya Greesel tiba-tiba.

"Hah?"

"Buset lan, azizi lagi di posisi mencekam" bisik Valdo ke Ollan.

"Gue yakin, yang menang ci shani sama kak chika" balas Ollan.

"Jadi gimana, zee? kamu pilih kakak kan?" sahut Feni.

"Ee.. itu.."

"Kenapa gagu dek? kamu pilih siapa?" Timpal Chika yang membuat Azizi semakin bingung.

"Harus pilih loh dek, kalo ngga..." Shani mengancam dengan tangan yang seperti menggorok leher.

Azizi meneguk ludahnya kasar. "Ayo zee, pilih dong" ucap Greesel.

"A-aku kebelet pipis, mau ke toilet dulu. Byee" Azizi ngacir meninggalkan mereka semua.

"AZIZI!" pekik keempat perempuan itu kala Azizi kabur. Sedangkan Ollan dan Valdo tertawa kencang karena hal ini lumayan lucu.

———

Tbc.

Possessive Sister [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang