Posesif 26

5K 430 40
                                    

Azizi menghela nafasnya kasar dan berjalan menyusuri taman seorang diri. Akibat perkataan Angel tadi, Shani dan Chika menaruh kecurigaan pada Azizi. Dan sebagai hukuman, Azizi ditinggal sendirian di mall. Sedangkan mereka pulang duluan dengan mobil yang di setir oleh Shani.

Untungnya Azizi sempat tarik tunai di mall sebelum ia ditinggal pergi.

"Nyesel gue ngomong di depan enjel. Jadi gini kan ceritanya, huaa~" gumam Azizi mengusap kasar wajahnya.

"Jadi males pulang kan gue. Takut diomelin gue" lanjutnya mendudukkan dirinya di sebuah bangku taman.

Azizi duduk sambil memandangi kesekitar taman yang agak sepi. Tumben, biasanya rame ni taman. Pikir Azizi terhadap taman yang lumayan sepi.

Ia tak menghiraukan hal itu lagi dan mulai memainkan handphonenya untuk menghilangkan rasa bosan. Membuka aplikasi Instagram hanya untuk melihat postingan dari idol Twice.

"Njir lah, mommy jihyo bikin gue gesrek aja" ucapnya dengan perasaan yang entah bagaimana setelah melihat postingan itu.

Sekian lama ia membuka aplikasi itu, sampai kini ia menginginkan sebuah es krim. Tapi, eskrim yang berada di mall tadi. Gamungkin juga ia balik hanya untuk sebuah es krim.

"Pengen makan eskrim, tapi yang ada di mall tadi. Eskrim penjual keliling ga ada yang enak rasanya" gumam Azizi lagi.

Tak lama...

Suara lonceng berbunyi.

Azizi seketika menoleh kearah suara, "BANG, ES KRIM!" pekik Azizi memanggil penjual es krim itu sembari berlari kecil menghampiri.

Azizi kini kembali duduk di bangku taman dengan perasaan senang. Bagaimana tidak, sebuah es krim kini sudah berada di genggamannya.

Mulai menjilati es krim serta memakan langsung eskrim itu hingga membuatnya brain freeze.

Ponsel miliknya berbunyi tanda ada yang menelpon. Ia segera mengecek siapa yang menelepon dirinya.

"Cici" gumamnya lalu mengangkat telpon itu. "AZIZI DIMANA KAMU!" satu teriakan dari telpon itu yang membuat Azizi menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Ck, kenapa sih ci. Hampir pecah nih gendang telinga aku"

"Heh! Kamu dimana, kok belum pulang juga?"

"Aku lagi di taman, ci"

"Pulang sekarang!"

"Bentaran aja ci"

"Pulang sekarang, azizi!"

"Iya-iya aku pulang, udah ya"

Azizi mematikan teleponnya secara sepihak lalu ia membuka aplikasi ojek online untuk ia pulang.

~~~

"Aku pulang!" Azizi memasuki rumah setelah sampai di rumahnya itu.

Perlahan ia memasuki rumah, dan tak melihat kedua kakaknya tak berada di ruang tengah. Ia berjalan ke arah dapur. Barulah ia melihat keberadaan cici dan kakaknya itu yang ternyata berada di dapur.

"Ci, kak!" panggil Azizi pada mereka. "hm" balas keduanya tanpa menoleh ke Azizi.

Chika dan Shani sibuk berkutat dengan barang dapur ntah mau buat apa. Azizi yang kepo pun mendekati mereka dan melihat apa yang mereka lakukan.

"Lagi ngapain, sih?" tanya Azizi tapi tak dihiraukan oleh mereka. Azizi semakin bingung dengan kedua saudarinya ini.

"Cici~ kok aku dicuekin sih" rengek Azizi sambil menggoyang-goyangkan lengan Shani.

Shani tetap tak menghiraukan itu. Malahan ia menepis tangan Azizi. "Ih, kalian kenapa sih. Kak chika~ akunya jangan didiemin dong" ucapnya beralih pada Chika.

"Apasih, berisik banget!" sentak Chika yang membuat Azizi terkejut.

Dengan perasaan sedih ia menatap sendu pada Shani dan Chika. Tanpa sadar bibirnya bergetar seperti ingin menangis. Benar saja, air matanya seketika lolos begitu saja membasahi pipinya.

"Hikss, kalian kenapa sih. Aku ada salah, ci, kak?. kalau ada bilang dong, jangan cuekin aku hikss" isaknya

Shani dan Chika seketika terkejut karena tanpa mereka sangka sang adik menangis. Tapi tetap pada pendirian mereka, mereka hanya diam.

"Ci, kak~ ayo ngomong" rengek Azizi.

"Apa sih dek!, bisa diem gak. kita lagi sibuk!" bentak Shani yang membuat Azizi terdiam.

Azizi menatap tak percaya pada Shani yang membentak dirinya. Tak tahu apa salahnya kali ini sehingga membuat Shani dan Chika bersikap seperti ini.

Dengan perlahan, Azizi pergi meninggalkan keduanya dengan tangis yang menyerangnya tadi.

Shani dan Chika menatap pada kepergian Azizi yang melangkah ke atas. Setelah Azizi tak terlihat lagi, Shani dan Chika saling menatap satu sama lain.

Prok!

Mereka ber-tos ria dengan kekehan yang keluar dari mulut mereka.

"Seru juga ya ci, kerjain si azizi" ucap Chika kini berusaha menahan tawanya.

"Iya chik, lucu juga reaksi nya sampe nangis gitu" balas Shani.

"Tapi kasian ga sih, ci" lirih Chika tiba-tiba.

"Gapapa lah. Oh iya, udah kamu kocok adonan kuenya?" tanya Shani karena mereka sekarang tengah membuat kue.

"Udah kok, ci"

Setelah selesai dengan pembuatan kue dan juga tinggal menunggu kue di oven, Shani dan Chika merebahkan diri mereka di sofa ruang keluarga sambil menonton tv.

"Chik" panggil Shani.

"Iya, ci?" sahut Chika.

"Kalau misalnya cici ngizinin adek pacaran, kamu setuju ga?" tanya Shani.

Chika seketika beralih menatap Shani yang sepertinya ini adalah pembicaraan yang serius bagi mereka. "Cici mau ngizinin azizi pacaran?" tanya Chika.

Shani hanya mengangguk membalas pertanyaan Chika.

"Alasan cici apa tiba-tiba ngizinin adek pacaran?" tanya Chika lagi.

"Kamu sadar ga sih, chik. Kalau adek itu banyak yang suka.." ucap Shani dibalas anggukan oleh Chika.

"Nah diantara orang yang suka sama adek itu, pasti ada salah satu yang azizi suka. Tapi karena kita larang dia pacaran, jadinya azizi ragu buat ungkapin kemauannya atau perasaannya sendiri-" (Cici belum tau sih, kalo azizi suka semuanya🗿)

"Lagi pun cici kasian sama orang yang naruh perasaan ke azizi. Azizi tu orangnya kayak ngasih harapan buat yang suka sama dia, tapi juga bisa dibilang kebalikannya" jelas Shani panjang lebar.

"Iya sih, ci. Mm.. aku ikut gimana cici aja deh. Kasian juga sama kak feni yang udah suka sama azizi dari lama, tapi terhalang kita berdua" ucap Chika sambil terkekeh.

"Yauda deh kalau gitu. Tapi jangan kasih tau sama azizi dulu ya, biar dia sendiri yang nentuin pilihannya" ujar Shani.

"Oke deh, ci. kalau gitu aku mau ke kamar azizi dulu ya, kasian ampe nangis gitu" ucap  Chika tapi ditahan oleh shani.

"Jangan!, kita cuekin aja dulu. Cici mau tau reaksinya gimana kalo dicuekin ampe besok" ucap Shani.

"Hah!, sampe besok?!"

———

Tbc.

tinggal 2/3 part lagi nich.

biasa, sorry kalau ga menarik part-nya 🗿.

byee..🗿

Possessive Sister [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang