Posesif 28

9K 480 54
                                    

Laki-laki dengan perawakan tinggi serta tampan itu sedang berada di sebuah cafe yang cukup ramai pengunjung. Ia duduk bersama kedua temannya sambil menyeruput kopi yang telah ia pesan.

"Zee, ngapa tuh muka diliat-liat kusut bet" sahut Valdo yang melihat raut wajah Azizi yang tak mengenakkan itu.

"Tau tuh, ngajak main tapi mukanya kaya orang kelilit pinjol" celetuk Ollan di tertawai oleh Valdo.

Azizi menghela nafas panjang, "Hidup gue seperti caramel latte ini. Jika diminum, akan terasa di lidah dengan berbagai macam rasa. Ada rasa- mpphh"

Valdo membekap mulut Azizi dengan tangannya agar Azizi berhenti bicara. "Gue cuma tanya lo kenapa asu. Bukan nyuruh lo nge-puitis" umpat Valdo kesal.

Azizi melepas paksa tangan Valdo yang ada di mulutnya. "Valdo anjing, tangan lo bau tai".

"Palalo, tangan gue wangi gini dibilang bau tai" balas Valdo.

"Heh, udah.. kok malah pada berantem sial" timpal Ollan.

"Maap, pren" ucap Valdo dan Azizi.

"Lo tadi pagi kenapa bisa pingsan, zee?" tanya Ollan.

"Gue telat, trus dihukum sama kakak ketua osis. Mana hukumannya berat lagi anjing" ujar Azizi dengan penuh kekesalan. Azizi sehabis drama pingsan tadi pagi, ia disarankan sang ketua osis untuk pulang saja.

"Kok bisa pingsan, lemah banget lo" ledek Valdo.

Azizi memutar bola matanya, "Masalahnya gue belum sarapan, tai!".

"Kok bisa?!"

"Ck, panjang ceritanya" ucap Azizi.

"Pendekin" titah Valdo.

"Males"

"Yeu.. si tai, gajelas bet ni bocah kalo lagi stress" timpal Ollan kesal.

Tanpa mereka sadari, seorang perempuan berjalan kearah mereka dengan anggunnya. "Azizi!" panggilnya pada Azizi yang membuat Azizi dan teman-temannya menoleh.

"Lah buset, ketua osis cok" bisik Ollan pada mereka.

"Kok diem, kakak manggil loh zee" ucapnya lagi.

Azizi menyadarkan dirinya dari lamunan, "Eh iya kak, ada apa?" tanya Azizi.

"Boleh gabung?" pintanya.

Azizi dengan cepat menganggukkan kepalanya, "Boleh kak boleh" ucap Azizi.

Sang ketua osis tersenyum lalu duduk bersama mereka atau tepatnya dia duduk disamping Azizi.

"Kak fiony, mau pesen makanan atau minuman?. Biar aku pesenin" ujar Valdo.

"Ohh namanya kak fio, baru tau gue nama ketua osis sendiri" batin Azizi.

Orang yang dipanggil Fiony pun mengangguk, "Boleh deh, bentar ni uang nya" ucap Fiony.

"Gausah kak, biar aku aja yang bayarin. Kakak mau pesen apaan?" tanya Valdo.

"Terimakasih" ucap Fiony lalu mengatakan pesanannya pada Valdo. Valdo pun pergi untuk memesan pesanan Fiony.

"Kakak kesini sendiri?" tanya Ollan.

"Eheum... lagi gabut aja dirumah. Jadinya keluar deh" ucap Fiony.

"Naik apa?" sahut Azizi bertanya.

"Naik mobil, tuh" jawab Fiony diangguki oleh Ollan dan Azizi.

Tiba-tiba handphone milik Azizi berbunyi tanda ada yang menelpon. Azizi mengeceknya dan ternyata itu telpon dari Shani. Ia mematikan handphonenya dan meletakkan diatas meja mengabaikan telpon itu.

Possessive Sister [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang