Posesif 14

5.6K 466 72
                                    

Sehabis menampar sang adik, Chika kini tak hentinya menangis karena rasa penyesalan. Chika, Shani, Gracio dan Aran kini masih berada di kantin. Chika enggan untuk masuk ke kelas, hal itu pun dimaklumi oleh cicinya dan ikutan membolos menemani Chika.

"Hei chik, udah jangan nangis terus" ujar Shani sambil mengelus kepala Chika lembut mencoba menenangkannya.

"Hikss aku jahat banget hikss sama adek hikss" ucap Chika sesegukan.

"Sstt.. udah nanti kita minta bantuan ke mami atau papi, jangan nangis lagi" ucap Shani.

"Ay, ci... aku minta maaf ya" cicit Aran.

Chika dan Shani beralih menatap Aran. "Semua ini salah kamu tau gak!, coba aja kemarin kamu ga maksa aku buat jalan-jalan, pasti azizi ga bakal marah" ucap Chika ketus.

"Iya aku minta maaf"

"Cuma minta maaf doang?, tanggung jawab dong!" sentak Chika.

"Hei chik, udah" lerai Shani.

"Aku ga akan maafin kamu ran sebelum azizi maafin aku. Bawa sial tau gak!"

Mendengar dirinya dibilang pembawa sial oleh Chika, Aran sedikit emosi. "Hei, aku tau aku salah. Tapi jangan bilang aku pembawa sial dong!" balas Aran.

"Ran, sabar" ujar Gracio.

"Aku dari tadi udah sabar bang!"

"Kenapa? emang iya kan?. Gara-gara kamu semua masalah ini ada!" ucap Chika.

"Hei masalah ini tambah besar gara-gara kamu, siapa suruh tampar tu anak. HAH!" sentak Aran.

"Ran!, lo sadar ga sih. Chika sampe nampar azizi karna ngebelain lo bego!" ucap Gracio kini berhadapan dengan Aran.

"Haha, dia aja yang bego. Gue ga ada nyuruh belain gue kok"

"Aran!" sentak Shani.

"Apa!"

"Jangan bentak cewe gue anjing!" marah Gracio.

"Salahin aja gue terus tai!"

"Emang lu yang salah, ran!"

Aran terkekeh lalu melenggang pergi dari situ tanpa memperdulikan mereka. Gracio lalu beralih pada Chika dan Shani.

"Kalian tenang aja, aku pasti bakal bantu kok. Aku yakin pasti azizi bakal maafin kita semua" ujar Gracio.

Shani dan Chika hanya membalas dengan menganggukkan kepala mereka.

•••

Jam pulang sekolah telah tiba. Azizi dkk bersiap untuk pulang. Azizi kini keluar dari kelasnya untuk pulang ke rumah.

Saat berjalan di koridor, dirinya dihadang oleh seseorang yang tengah menunggunya.

"Mau apa lagi lo!" ketus Azizi.

"Ikut gue" titah orang itu mengajak Azizi untuk mengikutinya.

Azizi pun tanpa ragu mengikuti orang itu dari belakang. Kini mereka tiba di belakang sekolah. Mereka berhenti dan saling bertatap satu sama lain dengan tatapan yang tajam.

"Gue minta lo maafin cici sama kakak lo" ujarnya.

Azizi tersenyum miring, "Kan udah gue bilang, lo gausah ikut campur!" balas Azizi.

Orang itu mendekat ke Azizi dan menarik kerah Azizi. "Gue bilang maafin ya maafin bangsat!, lo ga ngerti ya?!" sentaknya dengan penuh penekanan.

"Kalo gue ga mau, gimana dong?"

"Sialan!"

Bugh!

Azizi terhuyung kesamping akibat terkena pukulan. "GARA-GARA LO GUE SAMA CHIKA BERANTEM ANJING!"

Possessive Sister [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang