Posesif 18

5.7K 466 95
                                    

Tidur bersama mungkin kini sudah menjadi rutinitas ketiga anak Argantara itu. Chika yang telah terbebas dari Aran kini menargetkan adiknya sebagai pelampiasan.
Chika kian hari makin posesif terhadap Azizi mengalahkan posesif nya Shani.

Azizi terbangun dari tidurnya. Ia melenguh dan meregangkan otot-otot tubuhnya dengan tangan yang ia rentangkan ke samping.

Namun kedua tangan jatuh ke suatu tempat yang ia rasa kenyal. Dengan mata yang masih tertutup, ia penasaran dengan apa yang ia pegang. Azizi mulai meraba-raba benda kenyal itu dengan tangan kanannya.

"Mphhh" Azizi terkejut saat mendengar sebuah suara yang sangat mengerikan.

Ia mencoba meraba kembali dengan tangan kirinya dan hasilnya sama, suara itu kembali terdengar. Dengan tingkat penasaran yang tinggi, ia mulai membuka matanya dan melihat ke arah tangannya.

Alangkah terkejutnya ia sesudah melihat tangannya bertengger dimana. Ya, tangannya itu menempel pada buah dada kakak dan cicinya itu.

"Pantesan kenyal banget anjing" ucap Azizi dalam hati merutuki kebodohannya.

Ia menarik tangannya kembali dari punya Chika dan Shani. Ia langsung mendudukkan dirinya. "Untung kakak sama cici ga bangun, bisa abis gue ntar" gumamnya.

"Lagian tu gunung ngapain sih pake nimbul segala"

Plak

Azizi menampar pelan nenen Chika lalu ngacir keluar kamar. Chika tersentak kaget karna perilaku Azizi tadi pun mulai bangun secara perlahan.

"Eughh" Chika melenguh kala terbaru dari tidurnya.

Ia membuka matanya dan mendudukkan dirinya secara perlahan. "Tadi kok gue ngerasa ada yang megang dada gue yak" gumam Chika sambil memegang dadanya.

Ia melirik ke samping dan melihat sang cici yang sedang tertidur menyamping menghadap Chika. "Kalo adek pasti ga mungkin kan, dianya aja udah ga ada" pikir Chika.

"Pasti cici nih, ngigau ga jelas" tebaknya.

~~~

Azizi kini mengantar kedua saudarinya itu ke sekolah menggunakan mobil. Mengingat Azizi yang masih di skors itu, jadinya ia hanya mengenakan baju rumahan.

Mereka bertiga kini sudah berada di depan gerbang. Azizi memarkirkan mobilnya tak jauh dari gerbang.

"Ci, kak... aku pulang ya, nanti aku jemput lagi kalau kalian udah pulang" ujar Azizi.

"Iya dek, hati-hati kamu dijalan" ucap Shani diangguki Azizi.

"Jangan lupa jemput kita lagi" timpal Chika.

"Iye-iye.. udah sana kalian masuk, udah mau bell" titah Azizi.

"Cium dulu dong dek" pinta Chika. Azizi menatap Chika dengan tatapan sinis, "Gak ah, banyak orang. Aku malu" Tolak Azizi.

"Kalo ga cium, kamu ga boleh pulang nih" ancam Shani sambil menahan lengan Azizi.

Azizi memutar bola matanya malas, "Ck, pemaksaan" ucapnya lalu segera mencium kedua pipi Shani dan Chika.

Shani dan Chika langsung menyunggingkan senyumannya.

Cup

Mereka gantian mencium pipi Azizi dari dua sisi. Setelah itu mereka masuk ke dalam sekolah karena Azizi juga sudah pulang.

Mereka berjalan berdua di koridor sekolah.

"Ci"

"Iya chik, kenapa?" tanya Shani memandang Chika.

"Cici ngerasa ga sih tadi pagi tu ada yang pegang dada cici?" tanya Chika perlahan.

"Hah.. maksud kamu?" tanya Shani sedikit bingung dengan maksud Chika.

Possessive Sister [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang