Bag 1 -Kandas-

9.8K 223 3
                                    

Gadis itu masih terduduk di bukit yang letaknya tak jauh dari kampusnya. Sudah sejak tadi siang ia berada di sana, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.00 wib.
Mukanya kusut dan lusuh, matanya terlihat sembab yang menandakan ia menangis sedari tadi. Handphonenya entah sudah berapa kali berdering, namun tak ada satu pun yang dihiraukan olehnya. Ia benar-benar tak mempunyai gairah hidup.

Tak berapa lama, sayup-sayup terdengar suara langkah kaki yang mendekat. Semakin dekat, hingga sang empunya kini duduk tepat di samping gadis itu.

"Yuk pulang," ajak orang itu. Gadis itu hanya terdiam tanpa mengindahkan sedikitpun ajakan dari seseorang yang baru saja menghampirinya. Orang itu menghela nafasnya berat.

"Syifa, ayo pulang," ajak orang itu lagi

"Aku mau disini aja," ujar gadis yang bernama Syifa itu. "Kamu tau dari mana aku disini.??" Tanya nya parau

"Syifa, kita pacaran udah 2tahun. Aku tau banget kebiasaan kamu kalo lagi galau," ujar orang itu lagi. Syifa seketika menolehkan kepalanya ke arah seseorang yang duduk disampingnya. Ia membuang nafasnya kasar kemudian mengarahkan pandangannya kembali ke depan.

"Aku capek, Ndre" ujarnya pada orang itu yang tak lain adalah Andre, mantan kekasihnya.

"Kalau gitu kamu harus pulang, semua bingung cari kamu," ujar Andre seraya menangkup kepala Syifa dan menariknya ke dalam pelukannya. Tak lama terasa goyangan dari tubuh Syifa menandakan dirinya tengah terisak. Ya, Syifa menangis di pelukan Andre.

"Syifa, kamu gak boleh terus-terusan kayak gini. Move on Syif move on," ujar Andre lagi berusaha meredakan tangis Syifa. Namun, rasanya apa yang dilakukan Andre terasa sia-sia karena Syifa tak kuunjung menghentikan tangisnya.

"Aku sayang kamu Syifa, tapi kita gak bisa bersatu. Orang tua kamu gak pernah ngizinin kita pacaran, dan kalo Papa kamu lihat keadaan kamu sekarang dan itu karena aku, Papa kamu akan makin benci sama aku," ujar Andre lagi

"Tapi kenapa kamu gak perjuangin aku. Kamu sayang sama aku, tapi kenapa kamu nyerah? Dan sekarang dengan cepatnya kamu dapat pengganti aku. Itu yang namanya sayang.??" Seru Syifa di tengah isakannya. Tangisnya kini tak dapat dibendung lagi. Ia tak sanggup memendam semua perasaanya sendiri.

"Syifa, aku udah perjuangin kamu. Kita bisa bertahan sampe 2 tahun karena aku udah berjuang demi cinta kita. Aku tetap sabar ngadepin kamu yang manja, yang egois, itu karena apa? Itu karena aku sayang kamu Syifa," ujar Andre lagi yanh kini sudah melepaskan pelukannya pada Syifa. Syifa tersentak mendengar penuturan Andre kali ini, hatinya merasa tertohok oleh benda besar yang sangat menyakitkan.

"Jadi kamu bosan ngadepin aku yang egois dan manja.? Iya?" Tanya Syifa parau. Hatinya terasa sakit sekali saat ini. Ingin rasanya ia menjerit untuk melepaskan rasa sakit yang kini bersarang di hatinya. Namun sekuat apapun ia berteriak hasilnya akan percuma. Luka itu sudah terlalu parah.

"Aku gak bosan Syifa, aku gak pernah bosan. Tapi, aku merasa semua yang aku lakukan sia-sia. Sekuat apapun aku memperjuangkan cinta kita tetap aja, Papa kamu gak akan pernah suka sama aku. Coba ingat lagi apa yang udah aku lakukan, tetap aja Papa kamu memandang sinis ke arah aku. Aku nyerah Syifa, bukan berarti aku lemah. Aku sayang sama kamu, tapi akkhirnya aku sadar. Bukan lelaki seperti aku yang kamu butuhkan." Ujar Andre menjelaskan panjang lebar

"Tapi aku butuh kamu, Ndre," ujar Syifa seraya menatap Andre dengan tatapan nanar.

"Gak Syifa, kamu cuma menginginkan aku. Tapi gak butuh aku. Bukan lelaki seperti aku yang kamu butuhkan,"

"Sekarang kamu pulang ya, semua pada cari kamu. Kamu harus kuat, kamu gak boleh lemah. Aku tau Syifa adalah wanita yang tegar, gak akan rapuh hanya karena cinta," ujar Andre lagi seraya mengusap air mata yang mulai mengering di pipi Syifa

Hai haii, datang lagi bawa story kedua. Kali ini rada-rada bertema kan religi. Walaupun gak banyak, karena ilmu agama aku juga masih cetek. Pokoknya khas anak remaja deh. Keep koment dan vote yaa ツ

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang