14 ; Movie Maraton

172 5 0
                                    

PEMBUKAAN

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Aluna duduk di sofa yang berada di pinggir kamarnya. Gadis itu sedang sibuk melihat semua fotonya dengan Katerine yang mereka ambil tadi sore. Mata Aluna memandang layar ponsel itu lekat - lekat, ia sedang fokus memilih foto mana yang akan ia post di akun Instagram pribadinya.

Sore tadi, selepas menemani Katerine mencari semua keperluannya, mereka berdua pergi ke cafe untuk bersantai sembari bercerita. Cafe yang mereka kunjungi secara random itu ternyata cukup cantik dengan beberapa spot foto yang sepertinya di buat khusus untuk para customer yang ingin berswafoto. Tentu tak ingin tidak melewatkan kesempatan, mereka menyempatkan diri untuk mengambil beberapa potret bersama. Lagipula, baik Katerine maupun Aluna sudah lama sekali tidak membagikan foto terbaru di media sosial mereka masing - masing.

Tok..tokk...

Suara ketukan pintu kamar Aluna terdengar. Gadis itu langsung berdiri dan bergerak untuk membukakan pintu. Di balik pintu ternyata ada Matthew dengan sekotak cemilan di tangannya. Aluna sempat berpikir sebelum bersuara.

"Kakak?" Ujar Aluna spontan.

Matthew tersenyum melihat adiknya. Semakin di lihat, Aluna semakin cantik di mata Matthew. "Hai, sedang apa?" Tanya Matthew masih dengan senyuman tipis menghiasi wajah tampannya.

Sejenak Aluna terkesima dengan senyuman manis Matthew. Ia tahu Matthew itu tampan sekali, tapi ia tidak menyangka jika senyuman kakaknya itu bisa semanis ini. "Tidak ada, hanya bermain ponsel saja," jawab Aluna sambil menunjukkan ponselnya.

Matthew mengangguk paham. "Karna besok weekend, mau temani kakak movie maraton? Di jalan pulang tadi kakak sempat mampir ke toko cemilan untuk membeli cookies dan popcorn kesukaan mu," ujar Matthew.

"Benarkah? Mau menonton film apa? Aku menolak jika film romantis ya," jawab Aluna dengan nada bercanda.

Matthew tersenyum makin lebar. "Tentu tidak, kakak mendapat rekomendasi baru mengenai film horor. Tapi kali ini filmnya berasal dari Jerman. Beberapa orang yang suka mereview film bilang, film ini bagus sekali," ujar Matthew.

"Boleh, tapi sebelum itu, sepertinya kita harus mengambil minuman dulu di bawah," sahut Aluna sambil melangkah keluar kamar.

Langkah kecil kaki Aluna tentu segera disusul oleh Matthew. Kedua berjalan beriringan menuju dapur yang terletak di lantai satu. Sepanjang kaki mereka melangkah, Aluna dan Matthew sesekali bertukar cerita. Aluna memberi tahu Matthew tentang cafe yang ia kunjungi bersama Katerine sore tadi. Gadis itu tampak antusias sekali untuk menceritakan betapa bagus dan cantiknya cafe itu, ia juga menunjukkan beberapa foto kepada Matthew sebagai bukti dari ceritanya.

Sedangkan Matthew, ia fokus mendengarkan seluruh cerita Aluna dengan sesekali memberi respon.

Tiba di dapur, mereka langsung berdiri di depan kulkas. Di hadapan mereka tersedia banyak cemilan dan minuman manis mulai dari soda hingga teh kemasan. "Ingin minuman apa?" Tanya Matthew.

Matthew & AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang