2 ; Tak Nyaman

2.3K 50 5
                                    

PEMBUKAAN

AUTHOR POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

AUTHOR POV

Matthew berjalan menaiki anak tangga. Pria itu baru saja pulang usai menyelesaikan setumpuk pekerjaan di kantornya. Padahal, ia sudah berniat untuk pulang lebih awal malam ini. Tapi apa daya jika semuanya hanya tinggal angan setelah tau bahwa ada setumpuk berkas yang menuntutnya untuk bekerja lembur hari ini. Setibanya di lantai kedua mansion, Matthew melangkah menuju pintu kamar Aluna. Pria muda dengan setelan jas formal itu ingin melihat keadaan adik angkatnya. Matthew membuka pintu kamar Aluna dengan gerakan pelan. Ia tersenyum kecil saat melihat Aluna tengah meringkuk di atas ranjang Queen Sizenya dengan nyaman.

Setelah itu, barulah ia melanjutkan langkahnya menuju kamarnya sendiri. Matthew ingin membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setibanya di dalam kamar, Matthew langsung meletakan tas kerjanya di atas ranjang lalu lekas meraih handuk untuk ia bawa ke dalam kamar mandi. Selang beberapa saat kemudian, Matthew pun selesai dengan acara mandinya. Kini pria itu sudah siap piama tidurnya yang berwarna abu - abu gelap. Matthew pun melangkahkan kaki nya kembali ke dalam kamar Aluna. Pria itu berniat untuk 'melepas rindu' dengan adiknya itu.

Setibanya di dalam kamar Aluna, Matthew langsung merebahkan diri di samping Aluna tanpa permisi. Tangan besarnya ia bawa menyelinap kedalam selimut untuk menyentuh tubuh ramping Aluna. Tidak cukup dengan hanya menyentuh pinggang adiknya, Matthew kembali menggerakan tangannya untuk menyentuh bokong padat milik Aluna. Aluna yang masih tenggelam di dalam dunia mimpinya pun hanya menggeliat tak nyaman saat tangan besar milik Matthew terus bergerak hingga ke area selangkangannya.

Saat Aluna mendangakkan kepalanya tanpa sadar, di saat itu juga lah Matthew menelusupkan wajahnya untuk mengecup leher jenjang milik Aluna. Aluna terus menggeliat tak nyaman dengan semua perlakuan Matthew yang ia terima di laur kesadaran. Sementara Matthew malah semakin semangat untuk menggerayangi tubuh Aluna lebih jauh. Tidak puas menyentuh tubuh Aluna yang berbalut piama, Matthew pun merubah posisinya lalu membuka kancing piama Aluna dengan gerakan pelan. Matanya langsung berbinar senang saat mendapati Aluna tidur tanpa menggunakan Bra, karna dengan seperti ini, ia bisa langsung bermain tanpa perlu repot menyingkirkan penghalang.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Matthew langsung menghisap puncak dada Aluna yang sudah mengeras entah sejak kapan. Matthew semakin semangat memainkan kedua payudara bulat milik Aluna saat ia sadar jika tubuh Aluna mulai terangsang dengan setiap sentuhannya. Aluna mendesah pelan saat matthew memainkan puting dadanya dengan lidah, sementara Matthew tersenyum senang mendengar desahan Aluna yang terdengar sangat merdu di telinganya. Hingga tanpa sengaja, pria itu meremas dada Aluna dengan cukup keras. Gerakan keras itu ternyata malah membangunkan Aluna dari tidurnya.

Gadis itu terkejut saat melihat posisi Matthew yang berada di atas tubuhnya. Di tambah lagi dengan seluruh kancing piamanya yang terbuka membuat Aluna semakin merasa shock. "Kak? A..apa yang kakak lakukan?" tanya Aluna dengan gugup. Kedua tangannya langsung berusaha menutupi kedua buah dadanya yang terpampang bebas di hadapan Matthew.

Matthew & AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang