21 ; Jepang

219 3 0
                                    


PEMBUKAAN

Pesawat yang di tumpangi oleh rombongan Matthew telah mendarat di Bandara Internasional Kansai, Osaka, sekitar Tiga Puluh Menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pesawat yang di tumpangi oleh rombongan Matthew telah mendarat di Bandara Internasional Kansai, Osaka, sekitar Tiga Puluh Menit yang lalu. Usai mengurus segala keperluan di bagian imigrasi, mereka semua langsung berangkat menuju hotel menggunakan taksi mewah milik salah seorang teman Matthew disini. Wajah mereka semua tampak lelah walau tidak terlalu ketara. Yah wajar saja, mereka semua menempuh perjalanan udara selama lebih dari sepuluh jam, meskipun mereka semua duduk di tempat yang sangat nyaman, namun tetap ada sedikit rasa lelah yang hinggap di tubuh mereka.

Selang beberapa saat kemudian, taksi yang mereka tumpangi pun sampai di halaman luas sebuah penginapan bernuansa rumah tradisional ala Jepang. Sesampainya di depan pintu utama bangunan besar ini, taksi pun berhenti melaju. Mereka berempat segera turun dari mobil, sementara sang sopir langsung mengeluarkan seluruh barang bawaan penumpangnya.

Matthew menggandeng tangan Aluna memasuki Lobby penginapan mereka lebih dulu, meninggalkan Joe dan Emily yang masih berurusan dengan sopir taksi di depan sana. Mereka berdua di sambut ramah oleh salah seorang pegawai penginapan yang sedang bertugas, keduanya di persilahkan untuk duduk di sofa tamu lalu di berikan secangkir teh sebagai bentuk penyambutan dari pihak penginapan kepada pengunjung. Tak lama setelahnya, Joe dan Emily pun datang bergabung dengan Matthew dan Aluna di sofa tamu itu.

"Have you made a reservation beforehand, sir?" Ujar wanita Jepang itu dengan sangat ramah kepada Matthew.

Matthew langsung mengeluarkan ponselnya, ia membuka aplikasi travel yang di install oleh Aluna di dalam ponselnya itu. "Ya, saya sudah membuat reservasi melalui online," ujar Matthew sembari memperlihatkan ponselnya kepada pegawai penginapan tersebut.

Penginapan ini di pilih langsung oleh Aluna melalui ponsel Matthew selama di pesawat tadi. Aluna bilang, ia memang sudah beberapa kali melihat iklan penginapan ini di sosial medianya. Dan Aluna sangat tertarik melihat konsep yang di usung oleh penginapan ini. Jadi mumpung ia sedang berkunjung ke Osaka, sekalian saja Aluna merealisasikan keinginannya untuk menginap di sini. Ia ingin tau, apakah wujud asli dari penginapan pilihannya ini sama menariknya dengan di foto pada iklan itu atau tidak.

Dengan gerakan sopan serta hati - hati, wanita itu menerima ponsel Matthew untuk melihat kode pemesanan yang tertera dalam aplikasi. "Baiklah tuan, bisa saya melihat kartu penduduk atau paspor nya?" Ujar wanita itu lalu mengembalikan ponsel Matthew yang di sambut oleh Aluna.

Matthew langsung memberikan paspornya kepada wanita itu dengan sigap. "Ini," ujar Matthew mengulurkan tangannya.

Biasanya, Matthew dan Joe akan menginap di Hotel konvensional saja dengan kamar tipe suit atau tipe kamar mewah lainnya, dan biasanya pula semuanya di urus oleh Joe. Matthew hanya terima bersih saja jika soal penginapan. Namun kali ini berbeda, karna penginapan ini di pilih dan di pesan oleh Aluna atas nama Matthew, jadi Matthew lah yang harus mengurus proses check-in mereka semua.

Matthew & AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang