4 ; Lebih dari Sekedar Adik

2K 36 3
                                    

PEMBUKAAN

PEMBUKAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


AUTHOR POV

Setibanya di rumah, Aluna langsung berlari meninggalkan Matthew yang masih berada di dalam mobil. Jantung gadis itu berdetak tidak nyaman kala otaknya terbanyang akan kejadian beberapa saat yang lalu. Aluna bingung, ia sama sekali tidak mengerti kenapa Matthew bisa menciumnya seperti tadi. Jika selama ini kecupan singkat dari Matthew saja sudah membuat Aluna merasa tidak nyaman, maka ciuman lembut tadi sukses membuat Aluna merasa resah dan semakin tidak nyaman berada di dekat Matthew. Sedikit banyak, rasa takut untuk berada lebih lama di dekat Matthew mulai muncul di dalam benak Aluna.

"Aluna buka pintunya!" ujar Matthew dari luar kamar Aluna.

Sementara Aluna yang sedang asik termenung di atas ranjang langsung tersentak kaget saat mendengar suara Matthew yang terdengar cukup keras. Sepertinya kakaknya itu bersuara dengan setengah berteriak.

"Aluna! Cepat buka pintunya!" ulang Matthew masih dengan intonasi suara yang sama.

Aluna menghela nafasnya. Jujur saja, saat ini Aluna sama sekali tidak ingin bertemu dengan Matthew. Ia masih tidak bisa mencerna apa yang terjadi padanya dengan benar. Tapi jika Matthew di abaikan, pria itu bisa saja masuk ke dalam kamarnya secara paksa. Dan hal itu mungkin akan lebih buruk di banding apa yang akan terjadi jika Aluna mau membukakan pintu kamarnya dengan suka rela.

"Aluna kakak ulangi sekali lagi, jika kamu masih tetap diam di dalam sana, kakak akan mendobrak pintu ini. Cepat buka pin_"

Ucapan Matthew langsung terpotong oleh pintu kamar yang terbuka. Pria yang berdiri dengan tegap itu terdiam sejenak sembari menatap Aluna yang berdiri lesu di hadapannya. Gadis itu juga menundukkan kepalanya. Ketara sekali jika Aluna sedang menghindari bertatap muka dengannya.

"Kenapa kamu langsung lari seperti tadi?" tanya Matthew setelah beberapa saat terdiam. Tapi alih - alih menjawab, Aluna malah semakin menundukkan kepalanya. Entah karna takut atau enggan untuk menjawab pertanyaanya, Matthew tidak tahu.

"Aluna jawab pertanyaan kakak!" ujar Matthew dengan nada yang sedikit lebih keras di bandingkan tadi.

"Aku hanya ingin segera istirahat," jawab Aluna pelan.

Matthew hanya diam setelah mendengar jawaban Aluna. Ia tahu jika bukan itu alasan sebenarnya. Tapi karna ia juga paham dengan kondisi hati Aluna yang kini sedang gelisah, Matthew pun tidak mau memperbesar masalah kecil ini.

"Dimana buku tugasmu? Kakak sudah janji akan membantu saat kita pulang, jadi ayo kita kerjakan sekarang," ujar Matthew lalu menerobos masuk ke dalam kamar Aluna.

"Eh? Tidak apa kak. Tugas itu bisa aku kerjakan besok saja," tolak Aluna. Ia benar - benar tidak ingin bersama Matthew malam ini. Dan jika perlu, ia tidak ingin melihat Matthew hingga perasaannya membaik.

Matthew & AlunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang