34

138 9 3
                                    

"sore gini enaknya ngapain ya?" Monolog seorang cowok yang sedang berdiri di balkon rumah nya sambil melihat langit yang sedang mendung.

"Mendung mendung gini enak nya turu sih, tapi nggak ngantuk. emm, ngapain ya? arggh, bingung gue" kesalnya sambil mengacak-acak rambut nya.

Karena tidak ada kerjaan dan dia gabut, dia akhirnya duduk di kursi gantung yang ada di balkon kamarnya. Sambil menggoyangkan kursi gantungnya dia sambil berpikir gimana caranya agar dia tidak gabut.

"Ahaaa" teriaknya sambil berdiri dari duduknya. "Gue punya ide!!" Serunya sambil berlari kedalam rumah. "Qiss!! Bilqiss!!"

Teriak Angga sambil menuruni anak tangga. "Astaghfirullah, iyaa, kenapa bang?" Jawab Bilqis yang sedang duduk di sofa depan tv sambil membaca novel.

"Abang ijin pergi bentar ya, nanti kalo bunda sama ayah udah pulang bilangin ke mereka kalo Abang lagi keluar bentar, oke!" Ucap Angga sambil berlari ke garasi untuk mengambil helm dan motor nya.

"Iyaa, nanti Bilqis sampein. Emang, Abang mau kemana mendung mendung gini?" Tanya Bilqis yang sedang menyandarkan tubuhnya di pintu gerbang rumahnya.

"Ada urusan bentar. Udah ya, Abang pamit dulu, assalamualaikum!" Pamit Angga kepada adek nya sambil menyalakan motornya.

"Waalaikummussalam, hati hati bang!" Balas Bilqis sedikit berteriak karena abangnya yang sudah melajukan motornya.

'abang nggak ada adab ya gitu, salam ny belum di jwb main gas² aja'


Angga mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, dia melajukan motornya kearah sebuah gereja yang tidak jauh dari rumahnya.

"Pas banget, itu dia" ucapnya setelah berhenti di depan gereja.

'nggak masuk ke gereja ya, cuma di pinggir jalan aja'

"nieell!, udah selesai latihannya?" Sapa dan tanya nya kepada orang yang berada di depannya itu.

"Eh, kak Angga? udah Kak baru aja selesai" ucap seseorang yang berada di depan Angga, dia mendongakkan kepalanya karena dia lebih pendek dari Angga.

'sebener nya, bukan dia yang pendek, tapi Angga nya aja yg ketinggian Macem tiang bola basket.'

"Kok kak Angga tau kalo aku lagi latihan di sini?" Tanya Daniel kepada Angga.

'iyee, nielle, pantes ngibrit sampai adek nya belum balas salamnya udah main gas motor aja, ternyata mau jemput ayank toh, ckptw'

"Hehe, dari story kamu. Ya udah yuk, aku anter pulang, keburu hujan" tawar Angga sambil menyodorkan helm kepada Daniel.

"E-eh, nggak ngerepotin kak?" Tanya Daniel kepada Angga.

"Nggak sama sekali malah" jawab Angga dengan senyum watados nya. "Udah ayokk naik, keburu hujan ntar" ucap Angga sambil menyalakan motornya.

"Emm..."

"Kenapa?" Tanya Angga karena Daniel tak kunjung naik ke motornya.

"Hehe, nggak bisa naik ketinggian soalnya" jawab Daniel dengan senyum canggungnya.

Gimana mau naik coba, orang motornya Angga aja KLX, Daniel mana nyampe naiknya.

"Yaudah, sini pegangan tangan ku biar bisa naik"

Tawar Angga sambil mengulurkan tangannya. Nahh gitu dong, pekaa jangan tolol kayak bujang bujang yang cuma bisa ngasih kata-kata bukan kepastian.

"Pegangan niell" pinta Angga, tapi tak di dengar oleh Daniel karena angin. Mereka sedang perjalanan menuju rumah Daniell.

Falling in love with an upperclassman[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang