SELAMAT MEMBACA
***Malamnya Rudi benar-bebar datang untuk memenuhi undangan makan malam dari Rama. Selepas sholat isya dari masjid dia langsung pergi bersama 4R ke rumah mereka. Sampai di sana, Rama sudah menunggu mereka.
"Assalamu'alaikum." Ucap mereka saat sampai di rumah.
"Walaikumsalam. Masuk-masuk," ucap Rama dari dalam rumah.
Rudi menyalami Rama yang tengah duduk di ruang tengah sendirian itu.
"Ayah kok sendirian?" Tanya Radin saat melihat ayahnya hanya sendiri.
"Bunda di dapur sama bude, nyiapin makan malam." Jawab Rama lagi.
Dia lalu meminta Rudi dan anak-anaknya untuk duduk menunggu makan malam siap.
"Dari masjid langsung kesini ini tadi?" Tanya Rama saat melihat pakaian yang di kenakana Rudi.
"Iya Pak, langsung." Jawab Rudi.
"Kami ajak langsung Ayah, dari pada bolak balik pulang dulu kan." Ucap Raditya.
"Mana Ruma?" tanya Radin karena sejak tadi tidak melihat adiknya. Bahkan di dapur pun tidak ada.
"Di kamar itu tidak tau ngapain, coba sana panggil." Perintah Rama pada Radin.
Radin pun berdiri untuk memanggil adiknya yang katanya ada di kamar itu.
"Ruma ayo turun, makan malam." Panggil Radin di depan kamar Rumana. Sambil tangannya mengetuk pintu kamar dengan keras.
Rumana membuka pintunya dengan malas. Dia tidak berencana untuk ikut makan. Tapi kenapa kakaknya itu berisik sekali.
"Ruma tidak mau makan," ucap Rumana .
"Tidak mau bagaimana? Itu bunda sudah masak kok." Jawab Radin lagi.
"Tidak lapar." Ucap Rumana.
"Lapar tidak lapar harus makan."
"Tidak mau, orang tidak lapar kok."
"Nanti malam lapar kamu."
"Tidak. Nanti malam kalau lapar baru makan. Sekarang tidak mau."
"Betul tidak mau?"
"Iya." Rumana mengangguk.
Radin langsung pergi begitu saja namun setelahnya teriakan Radin terdengar hingga kamar Rumana.
"Bun, katanya Ruma tidak mau makan. Diet katanya," ucap Radin.
Rumana yang mendengarnya langsung berlari mencari kakaknya itu. Bisa-bisanya dia bicara seperti itu. Sudah tau bundanya melarang diet-diet tidak jelas.
"Tidak ada diet-diet an, makan ya makan." Suara Rinjani terdengar saat Rumana mulai menuruni tangga.
"Itu Bun, Ruma nya sudah turun."
"Mau jadi sekurus apa diet-diet, bukan kurus yang ada asam lambungmu naik." Ucap Rinjani dengan kesal pada putrinya. Sudah berapa kali Rinjani melarang putrinya itu untuk diet. Karena memang tubuh Rumana tidak gendut, jadi dia fikir diet tidak di butuhkan.
Radin yang mendengar omelan bundanya hanya tersenyum licik kearah Rumana.
"Siapa yang mau diet orang mau makan kok," sahut Rumana. Dia langsung duduk di depan meja makan dan bersiap untuk makan.
Rama membawa Rudi dan anak-anaknya untuk menuju meja makan.
"Ayo makan," ucap Rama pada semuanya.
"Ini ikan bakar hasil mancing tadi," Rama menunjuk ikan bakar yang ada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH KE 2 PAK LURAH (TAMAT & PINDAH DREAME/INNOVEL)
RomansaIni kisah dari Rumana, putri kesayangan ayah Rama dan Bunda Rinjani. "Mau ayah nikahkan sama siapa? Sama Ruma? Ruma tidak mau, tidak doyan duda." ___Rumana___ "Kalau saya bukan duda, saya bisa membayar mahar yang tinggi dan juga jika dulu saya tida...