15|Surrender.

44 13 0
                                    

•S u r r e n d e r•
•Part 15 By: TiaraAtika4

Sebelum membaca, alangkah baiknya jika kalian tekan terlebih dahulu ikon bintang yang ada di pojok kiri, bawah🍭

———

"Astaga! Gila. Ini beneran, Ra? Dia balik dan ngajak lo ketemu lagi?" Helena menatap ponsel Tamara dengan raut wajah terkejut dan tidak percaya.

Tamara yang tengah meneguk es jeruknya hanya mengangguk singkat.

"Bener-bener tolol yah, gak punya otak! Udah nyakitin dengan seenak jidat malah dateng lagi dan ngajak ketemu. Bener-bener gak tau diri!" kesal Helena penuh emosi.

Tamara memang sengaja memberitahu Helena tentang percakapan ia dan Riko sore kemarin, Tamara membiarkan Helena untuk meledakan kekesalan gadis itu, karna Tama tau jika Helena akan jauh lebih kesal darinya.

"Jangan pernah mau ketemu sama dia! Blok nomer dia sekarang juga!" titah Helena dengan tangan bergerak cepat mengambil ponsel Tamara.

"Udah gua blok dan gua hapus nomer dia," tambahnya sambil memberikan kembali ponsel di tangannya pada pemiliknya.

"Emosi banget gua, astaga! Kalo aja dia ada di hadapan gua. Udah gua tampar tuh muka!" dumel Helena yang seakan dirinyalah yang teelah tersakiti.

"Hel ...," panggil Tamara.

Helena menatap Tamara, menunggu gadis di hadapannya ini melanjutkan ucapannya.

"Tolong jangan kasih tau Fathan tengan Riko yah," pinta Tamara dengan wajah memohon.

"Kenapa?" tanya Helena dengan raut wajah binggung.

"Gua sama dia udah selesai, gua gak mau berurusan sama dia lagi. Biarin Fathan gak tau, karna kalo dia tau pasti semuanya bakal ribet kaya dulu lagi."

Helena menghela napas pelan, kemudian mengangguk untuk mengiyakan permintaan dari teman sebangkunya ini.

"Eh?" Raut wajah Helena berubah terkejut.

Tamara yang binggung dengan Helena yang terlihat terkejut itu memutuskan untuk mengikuti arah pandang temannya itu, ternyata—

"Mereka pacaran?" tanya Helena sembari memperhatikan Ragas dan Serly yang tengah berpegangan tangan.

"Masa bodo, gua gak peduli." Tamara memalingkan wajahnya, berusaha terlihat tenang di saat suasana hatinya mendadak berubah.

"Gila yah, Gak bertanggung jawab banget sih! Dia ngedeketin lo tapi pacarannya sama yang lain, bangsat banget emang!" geram Helena yang kini terlihat begitu emosi.

Tamara beranjak dari duduknya, berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Helena yang masih mendumel dan memaki Ragas.

"Eh-eh! Ra, lo mau ke mana?"

Tamara tidak mengubris teriakan Helena, ia terus saja berjalan cepat dengan kepala menunduk.

Hingga tak lama ...

Bruk.

Tamara terjatuh saat ia menabrak seseorang dengan begitu keras.

'Gua benci situasi kaya gini!' umpat Tamara dalam hati.

"Astaga, Ra. Lo gapapa?"

Tamara kenal suara itu, dengan cepat ia berdiri. Berlalu pergi tanpa mengangkat kepalanya. Tamara tidak peduli pada bokongnya yang terasa nyeri, ia hanya perlu pergi ke tempat sepi dan meluapkan semua rasa kesalnya.

SURRENDER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang