30|Surrender.

38 11 0
                                    

•S u r r e n d e r•
•Part 30 By: TiaraAtika4

Sebelum membaca, alangkah baiknya jika kalian tekan terlebih dahulu ikon bintang yang ada di pojok kiri, bawah🍭

———

♥️Happy Reading♥️

"Ra! Yo kantin," ajak Helena setelah selesai memasukkan buku-bukunya ke dalam tas.

Tamara mengangguk setuju, beranjak dari tempatnya dan berlalu pergi bersama Helena.

"Hel."

"Hmm?"

"Gimana acara pdkt lo sama Fathan?" tanya Tamara sekaligus mengoda sahabatnya ini.

Helena yang semula terlihat tenang pun mendadak salah tingkah saat Tamara bertanya seperti itu.

"A–apaan sih! Gu–gua ... gua gak lagi pdkt yah sama Kak Fathan!" elak Helena dengan salah tingkah. Membuang muka pada yang lain untuk menghindar dari Tamara yang terus menatapnya dengan tatapan meledek.

"Hmm ... lo gak lagi pdkt yah?" tanya Tamara sambil menahan tawa setelah melihat reaksi Helena.

"Iya! Kita gak pdkt," jawab Helena dengan cepat.

"Berarti udah pacaran dong?" goda Tamara sambil menaik-turunkan kedua alisnya sambil terkekeh pelan.

"Belum!"

"Owh jadi mau nih pacaran sama Fathan?"

Helena menghela napas kesal, ia hentikan langkahnya sambil menatap sebal pada Tamara yang saat ini tengah tertawa.

"Berenti goda gua!" titahnya dengan kesal.

"Lah? Siapa yang goda siapa? 'Kan gua nanya doang atau jangan‐jangan ... lo emang ngarep pacaran sama sepupu gua, iya?" Tamara memicingkan matanya, menatap Helena sambil berkacak pinggang.

"Tau dah!" balas Helena dengan kesal dan berlalu pergi meninggalkan Tamara yang sudah tertawa puas karna berhasil membuat sahabatnya itu salah tingkah dan serba salah.

Tamara yakin jika Helena menaruh rasa pada Fathan. Bahkan terlihat dari sorot mata serta gerak-gerik Helena sudah telrihat jelas.

"Kayanya harus gua comblangin nih," gumam Tamara sambil terkekeh pelan, lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk menyusul Helena yang sudah menghilang.

"Makasih banyak, lo udah selalu ada buat gua, Ragas."

Langkah Tamara seketika terhenti, pandangannya ia alihkan ke samping hingga—tubuhnya seketika mematung saat melihat Ragas tengah berpelukan dengan Serly.

Tanpa mengalihkan pandangannya, Tamara tersenyum sinis. Dadanya terasa sesak, bahkan kini hatinya kembali dihantam oleh rasa sakit.

Biarkan, biarkan Tamara merasakan itu. Bukankah dari awal emang salahnya sendiri? Terlalu perasa dan malah menaruh hati pada pemuda yang tidak memiliki rasa sedikit pun padanya. Ragas hanya berniat untuk membantunya bangkit saja, bukan karna pemuda itu memiliki rasa padanya.

Lalu sekarang, bukankah hatinya telah kembali pulih? Jadi tugas pemuda itu telah selesai untuk membantunya bangkit lagi. Biarkan pemuda itu pergi dan bahkan kembali pada orang yang pemuda itu sendiri mau—gadis yang Ragas cintai.

Tamara menggeleng pelan, menyadarkan dirinya kembali setelah terlalu lama hanyut dalam lamunan. Namun, betapa terkejutnya Tamara saat sadar jika tak jauh dari posisinya itu hanya ada Ragas saja yang tengah menatap padanya, sudah tidak ada Serly di sana.

SURRENDER ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang