_Reyvana 7_

122 6 0
                                    

Happy Reading🤗

"Segitu bencikah dia sama gue, sampai dia rela ngelakuin segala cara, untuk buat gue sengsara. "
_viona alesia_

"Gue gak akan pernah berhenti buat hidup lo sengsara viona..
  Inilah akibat karena lo berani sama gue. "
_reyv kevin andara_


*****

      REYV sekarang sudah berada di rumahnya, tepatnya di dalam kamar kesayangannya yang luasnya melebihi lapangan basket. Jam masih menunjukkan pukul 03.00 WIB, yang mana seharusnya REYV masih berada direstoran.

    REYV langsung berbaring diatas kasurnya dan segera memejamkan matanya. Tanpa peduli dengan sepatu serta jasnya yang belum ia lepas.

     "Viona? " ujar REYV tiba-tiba masih dengan memejamkan matanya.

     Entah mengapa, membully Ana menjadi kesenangan tersendiri bagi reyv. Tiba-tiba saja, reyv tertarik pada gadis pemberani yang ternyata mempunyai hubungan bisnis dengan kedua orang tuanya. Entahlah.. Ana seperti mempunyai magnet tersendiri untuk menarik reyv kedalam hidupnya.

     "Gue udah pernah bilang sama lo, inilah akibat dari lo yang berani sama gue. "

      "Dan ini belum seberapa Viona, masih ada kejutan lain yang menunggu lo. " ujarnya sembari tersenyum penuh dengan kemenangan.

      REYV memang anak yang pendendam, dia tidak akan segan-segan menghancurkan hidup orang yang telah mengusik dirinya walaupun itu seorang cewek.

    Dan terbukti, REYV bahkan rela mencuri surat perjanjian orang tuanya dengan orang tua ana, untuk membalas dendam. Setelah mendapatkan surat tersebut REYV langsung meng-fotocopy nya dan menyerahkan surat tersebut pada ana.

     "Lo bakal nyesel na. " itulah kalimat terakhir REYV, sebelum akhirnya terlelap dengan mimpi indahnya. Ya.. REYV tertidur.

*****

       "Hmm.. Apa gue setujui aja ya? "

Sekarang ana tengah berada di teras rumahnya ditemani miki, kucing kesayangan ana.

Setelah  mendengar semua penjelasan kedua orang tuanya, ana akhirnya dapat menerima kenyataan yang terjadi pada hidupnya. Ana hanya bisa berdoa untuk kelancaran hidupnya dan keluarganya.

       "Kalo gue tetep kerja, gue pasti bisa bantu mama dan papa buat lunasin hutang mereka "

      "Dan dengan itu, gue dan keluarga gue bakal bebas dan gak punya ikatan lagi sama keluarga Andara.. "

      "Tapi... " ana kembali menggantung kalimatnya.

       "Apa gue sanggup nurutin semua perintah orang yang gue benci? Disisi lain, gue males sama REYV, apalagi kalo gue nyetujuin apa yang ia katakan kemaren, dia bakal semena-mena sama gue. "

        "Dan tapi lagi... Kalo gue gak nurutin perintah REYV, gue bakal dipecat. Gimana caranya gue bisa bantu mama papa kalo gue di pecat.. "

Ana masih bingung, antara menyetujui apa yang REYV katakan kemaren atau menolaknya dan ana harus kehilangan pekerjaan.

Dan ana gak mungkin cerita sama orang tuanya masalah ini, karena ana gak mau nambah beban pikiran kedua orang tuanya. Lagi pula ini adalah masalah pribadi ana.

Reyvana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang