Happy Reading 🤗
"Jangan pernah bangga jadi pemimpin kalo sifat lo masih kayak bangkai yang nggak ada harganya sama sekali. "
_Reyv kevin andara__G-thunder gang of future_
Life is choices******
" Duh.. Kok perut gue tiba-tiba mules ya. " rintih ala sembari berjalan menuju rumahnya.
"Apa ini karma karena gue udah boong ya. " ringis ala sembari berhenti sejenak di depan pintu pagar rumahnya sembari membalik tubuhnya menghadap rumah ana yang terlihat sepi.
"Kayaknya ana nggak ada di rumah deh. Biasanya kan kalo jam segini dia suka lihatin bintang lewat jendela kamarnya. " ujar ala sembari dilihatnya jendela kamar ana yang tertutup rapat. "Hmm.. Tuh bocah sebenarnya kemana sih... " lanjut ala sembari membuka pagar rumahnya dan segera masuk ke dalam.
Ala bingung melihat mobil berwarna hitam terparkir di halaman rumahnya. Apalagi ditambah gelak tawa dari dalam rumahnya membuat ala semakin penasaran siapa gerangan yang datang ke rumahnya malam-malam begini.
"Gua.. Kayak pernah lihat nih mobil. Tapi... Dimana ya? Kok mendadak lupa gini sih.. " ujar ala sembari berusaha mengingat kembali di mana dia pernah melihat mobil hitam ini.
Karena tak mau mati penasaran, akhirnya ala pun bergegas masuk kedalam rumahnya untuk melihat tamu yang sudah berhasil membuat orang tuanya tertawa. Ala segera mengetuk pintu sembari mengucapkan salam. Setelah mendapat jawaban dari dalam, ala segera membuka pintu dan masuk kedalam.
Dari arah pintu, dapat ala dengar suara tamunya. Dia seorang lelaki, dan dari cara dia mengobrol dengan kedua orang tuanya, sepertinya dia seumuran dengan ala. Ala sesegera mungkin menghampiri kedua orang tuanya yang tengah berada diruang tamu. Dan ketika ia sampai diruang tamu, ala sangat dikejutkan oleh seseorang yang menjadi tamu kedua orang tuanya. Ala diam. Tak tau harus bereaksi seperti apa. Apalagi saat tamu tersebut tersenyum manis padanya.
"La.. Lupa ya. Kalo habis keluar.. trus balik ke rumah, selain ngucap salam, harus apa lagi? " suara dara membuyarkan lamunan ala. Ala segera mengatur ekspresi dan sikapnya ketika dilihatnya kedua orang tuanya tengah menatap nya.
"Maaf ma, pa.. " ujar ala sembari mencium tangan kedua orang tuanya satu persatu.
"Sini duduk la. " suara alif menginstruksi ala untuk segera duduk di sebelahnya, tepatnya di depan sang tamu.
"Ini ada teman kamu la. Katanya mau ketemu kamu, ada hal penting yang mau dia sampaikan. Tadi papa udah suruh datang besok lagi aja, soalnya kan besok kamu free kerja, tapi nggak mau. Udah dari sore tadi disini. Nungguin kamu la. " jelas alif sembari menatap ala.
"Nggak papa om. Soalnya ini emang harus di sampaikan sekarang. " ujar tamu tersebut dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.
"Hmm.. Ya sudah kalo begitu. Ala juga udah pulang, jadi kalian boleh ngobrol.. " ujar alif mengelus kepala ala lembut.
"Pa.. " rengek ala menatap sang papa agar tidak pergi meninggalkan dirinya dan si tamu berdua.
"Kasihan loh nak. Dia udah nunggu kamu dari tadi . Lagian.. Dia kelihatan kayak anak baik-baik kok. " itu suara dara. Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh dara membuat ala mengangkat alis bingung, bagaimana bisa si tamu tersebut membuat kedua orang tuanya menjadi berpihak padanya.
"Tapi ma.. Ala kan capek, habis pulang kerja loh. " rengek ala masih berusaha menghindar dari si tamu.
"Bentar aja la. Lagipula emang kamu nggak kasihan sama dia? Udah nunggu kamu lama loh nak. " ujar dara sembari berdiri dan menatap alif agar segera berlalu meninggalkan ala dan si tamu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reyvana
Teen FictionReyv kevin Andara adalah ketua G-thunder, sebuah komunitas yang menjunjung tinggi solidaritas. Reyv merupakan anak dari penguasa yang kaya raya. Selain wajah dan penampilannya yang rada bad boy, ia juga merupakan murid berprestasi disekolahnya. Sika...