_Reyvana 25_

100 6 4
                                    

Happy Reading 🤗

"Seharusnya apapun jawaban dari orang yang kamu suka. Kamu harus siap.. Ingat! Harus siap!!. "

*****

Ana sampai rumah dengan selamat. Tapi ia tidak seperti biasanya, hatinya masih galau memikirkan kejadian yang menimpanya beberapa jam lalu. Ia tidak tau harus bagaimana jika bertemu dengan hasan disekolah. Hasan pasti akan menjauhinya, karena ana tau jika hasan sudah terlanjur kecewa dengan jawaban yang ia berikan.

"Seharusnya dia siap dengan jawaban gue. Gue emang nggak ada rasa sama dia.. " ujar ana di dalam kamarnya.

Ana tidak tau apakah ia harus menceritakan hal ini pada ala atau memendamnya sendiri? Tapi jika ala tau ana tidak menceritakan hal ini pada ala, ia akan mengamuk dan menganggap bahwa ana tidak setia kawan atau apalah.

"Gue cerita ke ala besok, nggak sekarang. Gue belum siap kena omelan nya dia.. ". Setelah berkata demikian ana pun segera menghampiri kedua orangtuanya yang tengah berada di dapur.

*****

" ma, pa.. "Panggil ana ketika dia sudah berada di hadapan kedua orangtuanya.

Helsi yang tengah mempersiapkan makan malam langsung menoleh pada putrinya yang terlihat tidak seceria hari biasanya.

" ada apa nih kok tumben nggak ceria, ada masalah disekolah? Atau ditempat kerja? " tanya helsi sembari menggoreng tempe tanpa menoleh kearah putrinya.

"Ana nggak papa ma. " ujarnya seraya duduk di meja makan, menuangkan air putih dan segera meminumnya.

"Kalo nggak ada apa-apa kok kayak sedih gitu sih. " tanya mama yang kali ini menatap putrinya sembari tersenyum.

"Ana laper ma.. " rengek ana sembari berjalan mendekati helsi dan segera duduk disebelah helsi.

"Laper? " tanya helsi mengulangi kata-kata yang ana ucapkan.

"Iya ma. Ana lapaaarrrrr sekali.. " ujarnya sembari mencomot satu tempe yang helsi goreng.

"Hati-hati panas. " peringat helsi.

Ana tak menjawab, mulutnya sibuk meniup gorengan tempe yang baru saja diangkat dari penggorengan. Ana tidak mau lagi tertipu dengan bentuk tempe yang menggoda tapi berhasil membuat lidahnya mati rasa selama tiga hari. Pada saat itu, ana tengah asyik membaca buku yang ia pinjam dari perpustakaan sekolahnya. Pada saat itu, Helsi yang telah selesai memasak meletakkan makanan yang masih panas diatas meja makan tempat ana tengah asyik membaca. Karena terlalu asyik dengan buku bacaannya, ia sampai tidak fokus mendengar ucapan helsi, jadi dengan bodohnya ana langsung melahap tahu goreng yang masih panas, alhasil lidahnya seperti terbakar, dan dengan gerakan cepat ana pun melepeh makanan yang ada didalam mulutnya. Setelahnya ia pun menangis karena lidahnya tidak berfungsi sampai tiga hari.

****

Reyv jancok : kenapa lo nggak jawab panggilan gue? Gue mau ngomong penting sama lo.

Sebuah notifikasi yang berbunyi diabaikan oleh ana. Saat ini ia tengah bersiap-siap untuk bertemu dengan likho ditempat yang sudah mereka sepakati.

"Baju ini oke nggak ya? Likho ilfil nggak ya liat gue pake baju kayak gini? "

Sekarang ana sudah siap dengan baju terusan selutut berwarna tosca. Tak lupa ia membiarkan rambutnya terurai begitu saja. Malam ini ana sangat-sangat berbeda, ia terlihat begitu feminim dengan baju yang ia kenakan. Bertambah cantik lagi karena rambutnya yang tergerai indah dengan pita kecil yang ia selipkan. Tas hadiah dari ala tahun kemaren tak lupa ia bawa.

Reyvana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang