Happy Reading🤗
"Bahkan setiap haripun, gue mau berangkat sekolah bareng lo. "
_ Likho andrin wijhaya_*****
"HAHHH.. LO SERIUS LA. ? " teriak ana spontan ketika ala sedang bercerita tentang hubungannya dan harris dulu.
Ketika mereka pulang dari makam harris, ana langsung menagih janji kepada ala untuk bercerita mengenai hubungannya dengan harris.
"Iya na, dulu gue pernah jadian sama mber-mber, cuma seminggu sihh soalnya gue takut lo tau makanya gue minta putus. " jelas ala seraya menatap lekat manik mata ana dengan ekspresi bersalah.
"Kenapa harus takut sih la? Dan kenapa kalian gak cerita ke gue kalo kalian pacaran? Gue kan sahabat lo. " ujar ana membalas tatapan ala Dengan ekpresi yang kentara kecewa.
"Maafin gue na. Waktu itu gue terlalu takut buat bilang ke elu. Gue takut lo marah sama hubungan gue. Soalnya dulu kan kita pernah janji buat gak pacaran sama sahabat yang dekat sama kita. " jelas ala, sekarang ia malah menundukkan kepalanya, enggan untuk menatap ana.
"Yaampun la, itu kan janji waktu kita masih umur 5 tahun, perasaan itu gak bisa di tebak la, bisa aja datang kapanpun dan dengan siapapun. Lagipula gue gak masalah lo pacaran ama mber-mber. Gue malah senang la." ujar ana sembari mengangkat dagu ala agar menatap dirinya.
Melihat ana yang menatap dirinya seperti saat ini, membuat ala tak kuasa untuk tidak memeluk sahabatnya, tak peduli jika ana akan memberontak karena dipeluk olehnya, ala sudah terlanjur terbawa perasaan ketika ana memperlakukan dirinya dengan sangat baik. Mungkin spesies manusia seperti ana ini hanya ada sedikit dari ribuan manusia yang ada dimuka bumi, dan ala sangat beruntung mempunyai sahabat seperti ana.
"La.. Le..lepasin gue, gak bisa napas nih. Uhuk-uhuk. " batuk ana ketika ala memeluknya dengan sangat erat membuat ana kesusahan untuk bernapas.
"Hehe... Maaf na, gue meluk lo kekencengan ya ?" ujar ala seraya melepas pelukannya dan terkirim geli melihat ekpresi ana yang seperti kepiting rebus.
"Menurut lo aja kali la. "
"Ya maaf na. "
Candaan dan gurauan yang mereka lontarkan membuat suasana di jumat sore itu semakin bewarna, tak hanya mereka saja, bahkan sepasang burung merpati pun tengah bergurau di atas pohon tak jauh dari teras rumah sederhana ana.
"Maafin gue la. Gue belum bisa berkata jujur dan yang sebenarnya sama lo. Tapi suatu saat, gue bakal cerita semua sama lo. Gue harap lo paham kenapa gue sembunyiin dan tutupin ini semua. Gue... Tau... Penyebab kematian... Harris na. "
*****
Di pagi yang cerah, matahari sudah menampakkan cahaya terangnya untuk menyinari seluruh dunia, embun yang awalnya masih bermalas-malasan di tempat yang ia hinggapi terpaksa harus pergi karena tak kuat dengan panas nya cuaca di pagi hari ini.
Seperti biasa ana selalu menyambut pagi harinya dengan senyuman. Seperti saat ini ana sudah rapi dengan seragam sekolahnya, tak lupa sebelum berangkat ana selalu menyempatkan sarapan dengan kedua orang tuanya. Dan sama hal nya dengan hari-hari sebelumnya, ana tak pernah mengeluh dengan apa yang selalu helsi siapakan untuk ia santap. Pagi ini helsi menyiapkan sarapan ala kadarnya, nasi goreng dan juga telur mata sapi.
![](https://img.wattpad.com/cover/354514490-288-k312366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reyvana
Teen FictionReyv kevin Andara adalah ketua G-thunder, sebuah komunitas yang menjunjung tinggi solidaritas. Reyv merupakan anak dari penguasa yang kaya raya. Selain wajah dan penampilannya yang rada bad boy, ia juga merupakan murid berprestasi disekolahnya. Sika...