AK #14

812 82 20
                                    

Cerita ini bersifat remake. Yang berarti sebelum mempublish cerita ini, sudah diberi izin dengan penulis aslinya.

Disamping itu tetap dukung karya ini dan karya aslinya. Kalau tetap ingin baca, hargai karya penulis dan tetap baca dengan tenang tanpa protes sedikitpun.

Cerita ini murni remake dari milik Icha__Kim

***

















Junkyu menatap berita yang lagi-lagi menggemparkan se-Korea Selatan, dimana para petinggi negara kini menjadi obrolan panas karena terjerat kasus penggelapan uang bersama dengan mendiang Jaksa Shin.

Dan berita tersebut pun memberitakan bagaimana para koruptor yang tertangkap kini menghilang secara tiba-tiba. Kemungkinan mereka tengah bersembunyi di suatu tempat.

"Mereka tidak sedang bersembunyi, namun tengah membayar pengkhianatan mereka terhadap negara dengan penuh teriakan kesakitan." Gumamnya dengan menatap datar pada tempat eksekusi.

Dimana tubuh mereka yang penuh luka cambuk kini harus berlari ketakutan dan saling melempar teman yang dulu bekerja sama untuk melakukan hal kotor.

Saling mendorong dan melemparkan temannya sendiri guna menyelamatkan diri masing-masing dari terkaman Bubu yang selalu haus akan darah manusia. Terlebih mencium bau daging manusia yang segar.

"Tuan Muda, Park Jihoon mencari anda." Doyoung berkata saat ia mendapatkan laporan dari earphone di telinganya.

Junkyu mengangguk lalu segera pergi dari sana. Langkah kakinya begitu anggun namun mengerikan disaat bersamaan. Diiringi oleh teriakan ketakutan dan kesakitan dari para orang-orang yang menjadi pengkhianat negara juga pelanggar janji terhadap Tuhan mereka untuk mengabdi dan bekerja dengan jujur.

"Tidak ada orang yang benar-benar baik di dunia ini, dan tidak ada orang yang benar-benar jahat. Tergantung bagaimana kita menyikapi mereka, akankah kalian sangat royal pada mereka tanpa tahu apa yang tengah disembunyikan atau sangat benci bahkan ketika ia mencuri sepotong kayu untuk memberikan keluarganya makan."

Doyoung mendengar dengan seksama penuturan dari Junkyu.

"Yang paling aman adalah untuk tidak mencampuri urusan mereka, jika mereka baik, kita pun baik dengan seperlunya. Jika mereka jahat, maka jahatlah dengan seperlunya. Karena manusia itu bukan hanya ada dua topeng, namun bisa lebih dari dua puluh topeng agar bisa mengendalikan dunia."

"Dan perhatikan ini baik-baik, Doyoung.

Orang bodoh belum tentu ia tidak tahu apapun dan hanya diam di tempat. Dan orang pintar belum tentu ia tahu segalanya dan percaya dengan semua rencana hal yang dia lakukan."

Doyoung diam saat Junkyu kembali mengatakan sesuatu yang tersirat begitu banyak makna. Hingga akhirnya ia hanya mengangguk mengerti.

Junkyu tersenyum, ia sudah menganggap Doyoung seperti adiknya sendiri. Maka dari itu dia mengatakan semuanya yang ingin ia katakan, tak peduli jika Doyoung tersinggung atau tidak. Semuanya dia lakukan untuk kebaikan masa depan pria yang lebih muda darinya itu sendiri.

"Tak biasanya kau datang kemari, Jihoon." Ucap Junkyu kala ia masuk kedalam ruangannya dan mendapati Jihoon tengah duduk di sofa sembari menunduk dalam diam.

"Aku baru saja pulang dari kantor Haruto."

Junkyu mengangkat alisnya, ia berjalan lalu duduk di seberang Jihoon.

ANTAGONIST KIM - HARUKYU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang