AK #21

833 79 3
                                    

Cerita ini bersifat remake. Yang berarti sebelum mempublish cerita ini, sudah diberi izin dengan penulis aslinya.

Disamping itu tetap dukung karya ini dan karya aslinya. Kalau tetap ingin baca, hargai karya penulis dan tetap baca dengan tenang tanpa protes sedikitpun.

Cerita ini murni remake dari milik Icha__Kim

***

















Junkyu saat ini tengah bergelung nyaman dipelukan Haruto. Sedangkan kekasih tingginya itu sibuk memeluknya dan menepuk punggungnya pelan, agar ia tertidur.

Namun Junkyu tak bisa memejamkan matanya, padahal jam kini sudah mulai larut. Setelah ajakan menikah dari Haruto yang dikacaukan oleh Jihoon, sampai sekarang ia belum memberikan jawaban pasti. Dan kekasih tampannya itu pun tak mengungkitnya lagi.

"Kau sudah memastikan jika dari keluarga semua wanita yang kubunuh sebelum Yuna, tidak akan ada yang mencurigai kita?" tanya Junkyu dengan menatap dada telanjang Haruto dengan datar, lalu setelahnya ia menghela napas pelan sebelum memejamkan matanya.

"Kenapa kau baru bertanya seperti itu sekarang?"

Junkyu mengedikkan bahunya.

"Bagaimana jika aku tertangkap? Bagaimana jika ancaman Jeongwoo ternyata benar adanya dan aku lengah mengetahui itu?"

Haruto menghela napas lalu menumpukan dagunya di pucuk kepala kekasihnya.

"Kau ternyata masih memikirkan itu, hm? Jangan terlalu dipikirkan, aku sudah membereskan semuanya. Dan jika itu terjadi maka aku akan membawamu pergi jauh dan mengganti identitas baru."

"Aku merasa sangat berdosa sudah melenyapkan mereka, terlebih Jeongwoo yang dimakan Bubu hidup-hidup. Namun aku juga tak bisa membiarkan mereka hidup dan mengambil alih markas Kim, lalu pelan-pelan ia berbalik membunuh semua orang yang kusayangi." Gumam Junkyu pelan.

Dibalik wajah datar dan dinginnya, dibalik sikap tegas dan ketidakpeduliannya, dan dibalik sikap jahatnya, ternyata Junkyu menyimpan banyak penyesalan dan ia tak tahu bagaimana cara menghilangkannya secara permanen.

Sedangkan rokok dan alkohol hanya bisa membantu melupakan sementara. Tak jarang ia merokok atau minum saat eksekusi berlangsung, karena dengan itulah ia bisa tega memerintahkan anak buahnya untuk membunuh orang-orang tanpa rasa bersalah.

"Hey, sayangku... dibalik semua keputusan yang kau ambil akan ada resiko yang harus diterima. Mereka jahat padamu dan kau melindungi orang-orang yang kau sayangi dari mereka. Tindakanmu sudah benar sayang, kau tidak salah. Mereka yang salah memilih lawan dari awal." Sahut Haruto dengan suaranya yang rendah. Ia mengecup pucuk kepala Junkyu lalu kembali menepuk punggung kecil kekasihnya.

"Yaahh..." junkyu menghela napasnya. "Aku tidak tahu, tapi kuharap apa yang kau katakana itu benar."

Haruto menyunggingkan senyum tipisnya.

"Kau tidak perlu takut, aku di sini. Aku selalu di sampingmu, bahkan jika kau tak membutuhkanku sama sekali."

"Kata siapa aku tak membutuhkanmu? Setiap detik yang kita lalui bersama, aku selalu membutuhkan dirimu untuk membimbingku tentang tindakan yang harus kulakukan. Setiap detak jantung kita yang selalu bersahutan, aku membutuhkan cintamu untuk kugenggam hingga aku tak takut apapun." Timpal Junkyu yang kini mengusak wajah cantiknya di dada bidang Haruto.

Mata cantiknya yang tak terpoles oleh apapun itu kini berkedip lambat dan akhirnya sepasang kelopak mata itu tertutup.

Hembusan napas teratur kini masuk ke dalam indra pendengaran Haruto, menandakan jika sang kekasih hatinya ini telah tertidur.

ANTAGONIST KIM - HARUKYU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang