AK #13

754 81 4
                                    

Cerita ini bersifat remake. Yang berarti sebelum mempublish cerita ini, sudah diberi izin dengan penulis aslinya.

Disamping itu tetap dukung karya ini dan karya aslinya. Kalau tetap ingin baca, hargai karya penulis dan tetap baca dengan tenang tanpa protes sedikitpun.

Cerita ini murni remake dari milik Icha__Kim

***













Cairan merah dalam gelas yang tersisa setengah itu ia putar perlahan, lalu menyesapnya dengan gerakan yang elegan. Cairan itu melewati tenggorokannya hingga begitu terasa panas di dalam sana.

Kejadian beberapa saat lalu di sebuah restoran itu nyatanya tak bisa hilang dari pikirannya. Entah kenapa skinship yang Jeongwoo ciptakan membuatnya marah tak berdasar.

Tanpa ia sadari genggamannya terlalu kuat di gelas kaca itu hingga akhirnya remuk seketika. Membuat tangan kanannya berdarah, namun itu sama sekali tidak sakit atau perih walau ada beling kecil yang menancap di sana.

"Haruto!"

Pria tampan itu hanya diam kala teriakan dari seorang wanita yang selalu ada di sekitarnya belakangan ini terdengar memanggil namanya.

"Oh astaga! Tanganmu berdarah, apa yang sebenarnya kau lakukan?!"

Yuna berteriak panik. Ia pun segera beranjak keluar lagi, memerintahkan Jaehyuk atau Jeno yang tengah berjaga di luar untuk memanggil dokter.

"Yuna, itu berlebihan. Aku hanya terkena beling, bukan terkena pedang tajam." Kata Haruto dengan santainya, pria tampan itu bahkan beranjak dari tempat berdirinya semula. Lalu kemudian duduk di sofa sembari menatap telapak tangannya.

"Tapi kau terluka Haruto, yang ada kau malah infeksi. Sebentar, dokter pasti datang." Kata Yuna dengan tatapan ngerinya melihat darah yang membasahi telapak tangan Haruto.

Diam-diam Haruto menghela napasnya pelan. Ini bahkan tak terasa sakit di tangannya. Sedangkan berbicara dengan Yuna tak akan mempan, wanita itu tetap dengan pendiriannya.

Alhasil, Haruto menghempaskan punggungnya di sandaran sofa. Lalu memejamkan matanya.

"Tolong jangan pegang, itu sakit." Kata Haruto saat Yuna mengelus-elus lengannya. Sontak saja wanita itu pun melepaskan pegangannya dan hanya bisa duduk di samping Haruto tanpa melakukan apapun.

Alibi sebenarnya. Sudah dibilang kan, Haruto tak merasa sakit apapun yang ditimbulkan oleh pecahan beling yang menusuk telapak tangannya. Ia hanya merasa risih, karena semenjak kematian kedua orang tua dan karirnya berhenti hingga membuat Yuna menerima banyak hujatan, wanita itu semakin menempel padanya.

"Tuan Muda, Dokter Lee sudah datang." Suara Jaehyuk dari balik pintu terdengar.

"Suruh dokter pribadiku itu masuk dan kau pulanglah Yuna. Aku sedang ingin sendiri saat ini." Gumam Haruto dengan masih memejamkan matanya.

Yuna mengerutkan keningnya tidak suka. "Aku tunanganmu, Ruto. Kau bisa cerita padaku tentang keluhanmu, aku akan bantu. Atau ini karena mantan tunanganmu itu? Apa kita perlu merencanakan pembunuhan untuknya?!"

Alis Haruto menukik tajam, tapi tak ada yang keluar dari mulutnya selain mengusir wanita itu dari ruangannya.

"Pergilah, Yuna. Kita akan membahas itu lain waktu."

Pasrah, Yuna akhirnya mengangguk menuruti perkataan Haruto.

Lalu ketika tubuhnya maju dan ingin mengecup bibir pria itu, Haruto tiba-tiba memalingkan wajahnya hingga lipstick berwarna merah itu mengotori pipinya.

ANTAGONIST KIM - HARUKYU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang