"Pergi sana, jangan mengikutiku!" sentak anak perempuan pada anak lelaki dibelakangnya.
"T-tapi Daddy bilang kita harus pergi bersama-sama?" anak lelaki itu menunduk, memainkan jemarinya dengan acak.
Anak perempuan itu berdecak sebal. "Kau itu bodoh, kita akan di jodohkan. Aku tidak mau!"
Pertemuan antara keluarga Lee dan Park, dengan embel-embel bertemu teman lama ternyata sudah di rencanakan jauh-jauh hari, dan ternyata pertemuan itu bukan sekedar bertemu dengan teman lama seperti yang mereka bilang. Tapi perjodohan sang anak yang masih sangat kecil untuk mengerti arti sebuah perjodohan.
"Kenapa kau tidak mau? Daddy bilang kita hanya perlu pergi dan melakukan apapun bersama-sama." lelaki kecil itu mendekat ingin menarik lembut lengan kecil cantik dihadapannya.
"AKU TIDAK MENYUKAIMU! Apa kau masih tidak mengerti?" gadis kecil itu terengah-engah sebab emosi. "Kalau kita di jodohkan, itu artinya kau dan aku tidak boleh memikili pasangan lain, kau dan aku harus menikah di masa depan. Dan aku tidak mau menikah dengan lelaki yang tidak aku suka!" tegasnya dengan menatap nyalang.
Lee Jeno terdiam mencerna semuanya. "Kau tidak menyukaiku?" lirihnya.
"Iya, aku membencimu asal kau tahu." gadis kecil itu berbalik meninggalkan Jeno yang meremat kain celananya.
Waktu berlalu, kini Jeno sudah menginjak kelas 6 sekolah dasar. Pertemuannya dengan gadis kecil dulu pun masih rutin dilakukan. Walau jelas gadis itu akan memaki dirinya setiap kali bertemu, namun Jeno tak keberatan, karena ia senang memiliki teman selain sepupu perempuanya—Karina.
Liburan musim panas kali ini akan dihabiskan di Villa milik keluarga Park. Jeno dengan semangat mengemasi barang-barang yang akan ia bawa selama liburan disana.
Melihat si kecil sangat antusias saat memasukan barangnya. Sang ibu tersenyum senang, karena akhirnya Jeno bisa memiliki teman selain Karina.
"Aigo... Kau begitu senang. Apa kau nyaman bersama Xiyeon sepanjang waktu?" tanya sang ibu sambil mengusak puncuk kepala anaknya.
Jeno mengangguk kukuh dengan cengiran di bibirnya. "Walau dia selalu mengusirku, aku senang karena dia banyak berbicara seperti Karina."
"Ah, kau merindukan Karina?" tanya sang ibu lagi.
"Tentu saja! Dia adalah sahabatku yang pertama, dia adalah orang yang sangat baik, walaupun menyebalkan." lagi-lagi si kecil Lee tersenyum. "Tapi semenjak dia pindah ke Amerika, aku merasa seperti kehilangan semuanya."
Ibunya mengerti, karena dari awal Jeno sangat sulit mendapatkan teman. Kedatangan Karina tentu membuat perubahan besar dalam kehidupan si kecil. Namun tak lama, karena Karina harus pindah ke Amerika karena bisnis sang ayah. Hingga teman satu-satunya yang di miliki Jeno pergi dan meninggalkan Jeno kembali dengan kehidupan kelamnya.
"Karina akan berlibur disini. Dan mungkin dia akan melanjutkan sekolahnya disini." ucap sang ibu membuat mata kecil itu berbinar harap.
"Benar, mom?"
Nyonya Lee tertawa kecil lalu mengangguk.
"Yeyyy!"
¤¤¤
Libur musim panas dimulai.
Kini Lee kecil memasuki area Villa keluara Park dengan menyeret barang bawaanya. Disana terlihat beberapa pelayan dan keluarga Park yang menyambut kedatangannya.
"Jeno!" pekik gadis itu menghampirinya. "Kenapa kau lama sekali?" wajahnga berubah muram menatap Jeno.
Jeno hanya tersenyum tipis, gadis ini pandai memainkan ekspresi wajahnya. Drama yang cukup bagus, padahal selama ini jika tidak ada ayahnya, gadis itu akan memaki dan menyiksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cautivador | Nomin
RomanceSebuah kisah klasik antara si berandalan Na Jaemin dan Ketua osis Lee Jeno yang terlibat dalam kisah cinta. Warn! [bxb]