Takut

29 7 0
                                    

Di sebuah tempat makan pinggir jalan yang menjual bakso serta mie ayam, terdapat dua insan yang tengah menikmati bakso pesanan mereka. Mereka adalah Anggara dan Moura.

"Tadi berargumen kah sama nyokap lo?" Tanya Moura membuka topik.

"Tebak." Tanya balik Anggara.

"Berargumen sih menurut gue, gimana aja tadi? Kok bisa sampe lo berhasil lolos?"

"Salah."

"Hah?"

"Tebakan lo salah."

"Wow? How?" Moura semakin tertarik dengan topik kali ini. Ia begitu antusias menunggu Anggara menjawab pertanyaannya.

Anggara menceritakan semuanya kepada Moura. Gadis itu hanya diam mendengarkan sambil memasang wajah haru.

"Wow! Gue ikut seneng denger nyokap lo udah sembuh.. lo pasti terharu banget."

"Hahaha. Iya, tadi gue sampe mewek."

"Wah! Coba dong reka adegan tadi meweknya gimana?" Ledek Moura.

"Halah! Yang kayak begini biasanya bakal dijadiin bahan gibah di grup."

"Hahaha. Kalo bisa sih, iya."

"Ah udah lupain dulu. Besok jadwal lo nyuci dan satu lagi, obat lo masih?"

"Ah.. jangan ingetin gue sama itu lah. Males banget."

"Makanya sembuh."

"Ngomongin itu, gue jadi takut deh."

"Takut kenapa?"

"Gue takut kalo gue ga bisa bertahan sampe semuanya kembali kayak dulu."

"Ini emang salah satu efek sakit gagal ginjal ya? Omongan jadi ngelantur begitu."

"Ahaha. Mungkin. Tapi gue serius Gar."

"Udah. Itu bakso ga akan habis kalo lo ngomong doang."

"Ahahaha. Gue jadi deja vu, dulu Kale sempet ngomong mirip mirip kayak gitu juga pas Eland, gue sama lo ribut. Gue jadi kangen mereka.."

"Sama, gue juga."

"Oh iya.. jadi soal Linzy sama Kale itu gimana ya?"

"Besok coba kita diskusi sama yang lain."

"Gue jadi trust issue sama Linzy."

"Heh. Kenapa gitu?"

"Dia ga mau ikutan nyari tau gimana keadaan Kale, dan.. dia kayaknya ngomong sesuatu ke wakasek dan itu yang bikin Kale jadi ilang kabar.."

"Ga boleh asal main tuduh, Mor."

"Gue merasa janggal aja."

"Bisa aja Linzy masih takut."

"Lo percaya kalo Kale beneran nindas Linzy? Gue bener bener ga percaya karna lo juga tau Kale tuh orangnya kayak gimana."

"Gue bukan percaya gitu aja. Gue ga salahin siapa siapa, gue masih di tengah. Jadi sebelum ada bukti dan kebenarannya terungkap, gue ga bakal percaya sama apapun argumen yang muncul soal mereka berdua."

"Hmm... Maafin gue.."

"Udah gapapa. Lo mau kemana lagi habis ini?"

"Kangen Ibuk. Tapi gue ga bisa main ke rumah Eland."

"Sabar ya Mor."

"Iya. Eh gue pengen bikin wishlist deh."

"Untuk apa?"

"Sebelum gue pergi."

"Aneh. Hobi kok ngelantur."

"Beneran, Gar.. mau ya? Lo temenin gue beresin semua wishlist gue nanti. Ya Gar yaaa... Pleaseee."

NO MATTER what they say, we'll keep going on [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang