Kembali

24 6 6
                                    

Setelah meyakinkan ayahnya, akhirnya Calesthine diberi izin untuk kembali bersekolah dengan catatan ia harus tetap bersama Febian. Calesthine tak menolak hal itu.

Pagi ini tepatnya pukul 6.28 Calesthine dan Febian berjalan beriringan menyusuri koridor sekolah.

Siswa siswi yang kebetulan sudah datang pagi itu terkejut saat melihat Calesthine yang setelah 2 bulan lamanya tidak sekolah hari ini sekolah.

Mereka mulai berbisik membicarakan Calesthine. Bukan. Kali ini bukan bisikan buruk namun bisikan yang mengatakan jika mereka senang karena Calesthine baik baik saja.

"Loh loh? Itu Kale kan?"

"Iya bener.. wah dia udah balik sekolah lagi."

"Seneng deh liat Kale baik baik aja."

"Kira kira hubungan Kale sama Linzy sekarang gimana ya?"

"Wah.. Kale balik.."

Seperti itulah yang Calesthine dengar selama berjalan.

Sesampainya di kelas, Calesthine langsung duduk di bangkunya, yang bersebelahan dengan Melinzya.

Ia awalnya tak yakin untuk kembali duduk di tempat itu. Apa dia harus pindah tempat duduk? Pindah kelas? Atau.. pindah sekolah?

Febian terus berusaha meyakinnya Calesthine jika semua akan baik baik saja.

Waktu berjalan. Dan kini kelas semakin ramai. Siswa siswi yang baru saja memasuki kelas terkejut sekaligus senang melihat kehadiran Calesthine.

Tak sedikit dari mereka mengerumuni Calesthine untuk menumpahkan rindu pada teman sekelasnya yang sudah 2 bulan terakhir tidak ada kabar itu.

Calesthine awalnya merasa sedikit takut saat dihampiri oleh teman temannya, ia takut jika mereka akan mencaci Calesthine. Namun ternyata tidak, justru mereka selama ini khawatir dengan Calesthine.

Tunggu. Bagaimana dengan Moura, Anggara, Awantara, Melinzya, dan Breland?

Moura dan Anggara sama seperti teman sekelasnya yang lain. Begitu senang saat mengetahui jika Calesthine baik baik saja.

Awantara dan Breland. Kedua lelaki itu nampak biasa saja. Melinzya. Calesthine tak melihat gadis itu sedari tadi. Apa mungkin dia tidak sekolah? Atau terlambat? Ah tidak mungkin. Melinzya itu anak yang rajin, ia tak mungkin terlambat.

Jam pelajaran mulai berlangsung, buk Dinda si guru bahasa daerah itu ikut senang karena Calesthine sudah kembali bersekolah. Karena sedang dalam suasana senang, buk Dinda pun memberikan kelas free untuk mereka.

"Kalian boleh dulu deh kangen kangenan sama Kale-nya. Ibuk permisi.."

"Makasii ibukk!" Sorak siswa siswi kelas XII Bahasa 1.

Fyi : Para guru sebenarnya sudah mengetahui bagaimana keadaan Calesthine selama ini. Namun orang tua Calesthine memohon untuk merahasiakan hal itu dari siswa siswi sekolah. Para guru yang mengerti pun mengiyakan hal itu dan menutupi keadaan Calesthine dari siswa siswi mereka. Termasuk kepala sekolah juga ikut menutupi kabar tentang keadaan Calesthine kepada Gaby anaknya. Oleh karena hal itu juga Calesthine tidak mendapatkan masalah meski sudah 2 bulan lamanya tidak bersekolah.

"Eh Kalee.. selama lo di rumah aja emang lo ga bosen ya????" Tanya Arkina yang sudah duduk di sebelah Calesthine, lebih tepatnya di bangku milik Melinzya.

Ya. Benar saja jika Melinzya tidak bersekolah hari ini karena sakit. Calesthine sedih karena sebenarnya ia rindu dengan Melinzya. Dengan keempat sahabatnya juga. Dan Calesthine merasa aneh dengan sikap Awantara dan Breland yang terlihat cuek kepadanya. Namun Febian meminta Calesthine untuk menepis segala pikiran buruknya.

NO MATTER what they say, we'll keep going on [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang