Pencarian

24 7 1
                                    

Pagi ini di kelas XII Bahasa 1. Suasana begitu ricuh karena jam istirahat. Mereka melakukan aktifitas mereka masing masing, ada yang sibuk makan dan ada yang sibuk dengan kegiatan belajarnya untuk mata ujian jam selanjutnya.

"Guys! Gue punya kabar baik!!" Ucap Gaby membuat semua atensi beralih padanya.

"Apaan tuh??" Tanya Juanna.

"Lokasi Calesthine udah ditemuin!"

Ucapan Gaby membuat satu kelas terkejut sekaligus senang karena kabar baik itu.

"Lo serius, Gab?" Tanya Thea.

Gaby menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. "Bener! Dia sekarang lagi dirawat di Rumah Sakit Widya Dharma."

"Eh? Kenapa dia bisa di rumah sakit?" Tanya Elkano.

"Calesthine kenapa?? Kenapa dia dirawat di rumah sakit??" Tanya Johan dengan wajah paniknya.

"Kalo itu gue belum tahu.."

...

Kini Catharine tengah menemani Calesthine. Ia tak menggunakan topeng kucing lagi, namun kini ia mengenakan masker dan kacamata hitam untuk menutupi wajahnya.

"Kamu harus makan, Calesthine..!" Perintah Catharine.

"Ga. Lo ga ada hak buat ngatur gue. Gue cuma mau pulang sekarang!" Tegas Calesthine.

"Tapi kondisi mu sedang buruk! Jangan membantah! Cepat habiskan-"

Ucapan Catharine terpotong dikala ia merasakan jika ponselnya berdering. Segera ia meraih ponselnya dan berjalan keluar ruangan untuk mengangkat telpon.

"Halo? Ada apa?"

"Umm... Teman teman Calesthine tahu lokasi rumah sakitnya."

"Terimakasih informasinya, saya akan pergi sekarang juga."

Tutttt...

"Akh! Ini belum saatnya.. aku masih ingin menghabiskan waktu dengannya..." Lirih Catharine.

Ia segera kembali ke ruangan Calesthine, tak lupa ia mengabari suruhannya untuk membantu mengemas barang barang Calesthine.

"Kita pulang sekarang." Ucap Catharine ketika memasuki ruangan Calesthine.

Calesthine lantas menoleh dengan mata yang berbinar. "Beneran???"

"Ya. Kita akan kembali ke mansion sekarang."

Jawaban itu membuat senyum Calesthine luntur seketika. Bukan pulang ke sana yang ia mau.. melainkan pulang ke rumah keluarganya.

Calesthine hanya terdiam sambil menahan tangisnya. Ia sudah pasrah, ia lelah jika harus terus melawan dan ujung-ujungnya ia tetaplah kalah.

20 menit menanti, kini Calesthine telah berada di lobby rumah sakit menunggu Catharine mengambil obat untuknya dari dokter.

Kini saatnya untuk mereka masuk ke dalam mobil dan kembali ke mansion untuk menghindari polisi.

Namun mungkin kini adalah hari sial bagi semuanya. Karena kini mereka tengah dikepung oleh 2 mobil hitam dan 1 mobil putih.

Sudah bisa ditebak siapa pelakunya. Ya. Siapa lagi jika bukan lelaki bernama Yan dan temannya Rajash. Namun kini mereka tidak hanya berdua, melainkan ada bawahan dari Rajash yang juga ikut.

Rajash adalah anak kuliahan seperti yang lainnya. Namun tak banyak orang ketahui jika ia adalah anak dari salah satu orang terkaya di Indonesia.

Keluarganya memang sengaja menutupi identitas anak semata wayang mereka karena mereka tahu jika anaknya itu sangat benci tentang dunia selebritis. Hanya teman dekatnya saja yang tahu tentang hal itu, salah satunya lelaki bernama Yan itu.

NO MATTER what they say, we'll keep going on [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang