Waktu Bersama

27 5 0
                                    

Pagi hari ini di hari Minggu yang indah. Pagi pagi sekali lebih tepatnya pukul 05.43 Febian datang ke rumah Calesthine untuk mencari gadis itu.

Melihat gerbang gadis itu yang sudah terbuka membuat Febian mengetahui jika tuan rumahnya sudah terbangun. Jadi ia langsung menuju pintu utama saja.

Namun saat ia akan melangkahkan kakinya, ia dicegat oleh salah satu suruhan ayah Calesthine yang memang diperintahkan untuk menjaga rumah itu supaya Calesthine aman.

"Maaf, ada perlu apa anda kemari?" Tanya salah satu pengawal itu.

"Lah? Anak buah baru ya? Atau baru first time ngawasin rumah ini? Kok ga tau saya sih? Padahal saya sering loh main ke sini." Ucap panjang lebar Febian.

"Maaf tapi-"

"Biarkan dia masuk. Dia memang sudah dekat dengan bos." Ucap pengawal yang lainnya.

"Noh denger! Wuu! Btw nama saya Febian. Salam kenal ya. Ya udah saya masuk dulu, permisi.. semangat kerjanya, om!"

Setelahnya Febian pun melanjutkan langkahnya untuk menuju pintu utama rumah keluarga Prawodjo itu.

Fyi : Setelah kejadian Calesthine hampir diculik saat itu, ayah Calesthine mengajak keluarganya untuk pindah ke rumah lainnya yang sedikit jauh dari kota. Supaya menghindari pertanyaan tetangga juga mengapa rumah mereka harus ada penjagaan yang ketat?

Tok tok tok

"Cantika!! Bangun!! Bukain pintunya duluu! Tangan bunda masih kotorr!"

Terdengar suara teriakan dari dalam rumah itu. Febian tetap menunggu untuk dibukakan pintu.

Setelah beberapa saat, pintu pun terbuka dan menampakkan seorang gadis dengan piyama dan wajah khas orang baru bangun.

Cantika menguap sambil mengucek matanya setelah membuka pintu. Ia berusaha untuk memfokuskan pandangannya supaya dapat mengetahui siapa pelaku yang mengetok rumahnya pagi pagi sekali.

Febian memamerkan deretan giginya sejak pintu itu terbuka.

Setelah bisa memfokuskan matanya dan melihat Febian dengan senyumannya yang terlihat seperti senyuman model yang ada di iklan pasta gigi. Cantika pun tanpa berucap langsung mempersilahkan Febian untuk masuk ke dalam.

Febian dengan semangat masuk lalu menyapa bunda Calesthine yang ada di dapur.

"Selamat pagiii semuaa! Selamat pagi tanteee!" Teriak Febian yang sudah sampai di depan dapur.

"Jangan berisik anjir!" Kesal Cantika lalu tertidur di sofa ruang keluarga.

"Ehehehe! Bangun kakkk udah pagii!" Teriak Febian ke arah Cantika.

"Pagi jugaa. Astaga pagi pagi udah rusuh aja kamu." Ucap bunda Calesthine yang heran melihat tingkah bocah ini.

Padahal diawal ia selalu saja gugup. Keluarga Calesthine mengira Febian adalah anak yang pemalu. Namun kenyataannya dia begitu meresahkan.

Ayah Calesthine yang tadinya masih tertidur pun kini ikut terbangun saat mendengar teriakan bocah tengil itu. Ayah Calesthine keluar dari kamarnya lalu berjalan menuju dapur untuk meminum segelas air.

"Kita ga perlu alarm kalo ada dia." Ucap ayah Calesthine dengan suara khas orang baru bangun. Tak lupa ia menyentil pelan jidat Febian yang menimbulkan cengiran dari Febian.

"Ehehehe! Pagi Om!"

"Pagii.."

"Kale masih tidur ya Tante?"

"Tadi masih, kalo sekarang ga tau. Kamu berisik soalnya."

"Ehehehee maap tanteee."

"Haha hehe haha hehe mulu lo!" Ucap Cantika dengan kondisi masih di posisi tidur dan memejamkan matanya.

NO MATTER what they say, we'll keep going on [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang