03. First Day

524 34 4
                                    

happy reading!❤️

kalian baca ini jam berapa?

☆☆☆☆

03. First Day.

Saat ini Rea dilanda kebingungan, sebab sampai semua orang serta inti Andonios sudah pulang ke rumah masing-masing, Milea belum juga datang.

Jenazah Yovan dan Adnan akan dimakamkan besok.

Rea pun memutuskan untuk menghubungi Milea.

Begitu Alisa yang berada disampingnya melihat kontak bertuliskan "Milea" yang akan Rea tekan tombol telepon dipojok kanan, wanita itu segera merebut HP-nya.

Rea terkejut. "Kenapa, Ma?"

"Ngapain kamu mau nelfon perempuan itu?!" Sorot mata Alisa berubah marah.

"Kenapa...?" Tanya Rea pelan dengan dahi mengernyit. "Milea kan pacar Yovan, Ma, dia juga tadi bilang kalau dia udah sampe dirumahnya dan mau kesini..."

"Mama gak peduli, Mama gak bakalan pernah ngizinin dia dateng kesini! Kamu tau karna apa Yovan sama Adnan sekarang kayak gini? KARNA DIA! Mereka gak bakal meninggal kalau gak jemput dia!"

"Tapi—akhh, Ma!" Rintih Rea terkejut saat Alisa tiba-tiba menarik kasar pergelangan tangannya dan mencekramnya tanpa sadar.

"Kamu denger baik-baik. Kalau kamu masih ingin tinggal di rumah ini, jangan pernah biarin perempuan itu dateng kesini atau dateng ke makam Yovan besok. Kamu paham?" Kata Alisa pelan tapi menusuk dengan mata tajam.

"Paham gak?!" Sentaknya makin mencekram pergelangan tangan Rea, karena putrinya itu hanya diam dan menunduk takut.

"P—paham... Lepasin, Ma, sakit..." Pinta Rea mencoba menahan rintihan karena kuku tajam Alisa yang begitu menusuk kulitnya.

Wanita itu lantas melepasnya dan melenggang pergi, meninggalkan Rea yang tampak masih syok dengan apa yang terjadi.

Mamanya sendiri mengancamnya seperti itu?

Apa yang akan dia katakan kepada Milea?

Dan begitu peringatan itu berhasil disampaikan kepada sang empu...

Milea tersenyum getir, suasana hatinya seketika makin bertambah buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Milea tersenyum getir, suasana hatinya seketika makin bertambah buruk. Tangannya meremas lalu melempar asal HP-nya itu yang untungnya terjatuh diatas kasur guna menyalurkan rasa sedih, kesal, dan sakit hati yang bercampur menjadi satu.

LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 6!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang