05. Pertemuan Mereka (Lagi)

461 34 2
                                    

happy reading❤️

☆☆☆☆

05. Pertemuan Mereka (Lagi)

Semenjak kejadian tadi pagi, Gerald tak bisa fokus berbuat apapun. Sepanjang pelajaran, otaknya bagai di rampas oleh murid baru yang ada di pikirannya itu, sampai-sampai suara dua Guru mata pelajaran berbeda sesuai jamnya yang keluar masuk dan mengoceh di depan kelas sama sekali tak terdengar di telinganya.

Dia bingung, bertanya-tanya, dan sangat penasaran. Ingin rasanya Gerald pergi menemuinya untuk membuktikan apakah gadis itu benar Milea atau bukan?

Tapi masa sih? Entah sudah keberapa kali Gerald membatin seperti ini, dan berujung mengacak rambut frustasi.

Galen yang menjadi teman sebangkunya geleng-geleng kepala. "Perkara ada murid baru namanya Milea jadi sinting gini."

Meja Ken dan Henry yang berada tepat di samping kanan meja Galen dan Gerald, membuat percakapan keduanya terdengar dan Ken terkekeh pelan. "Dari dulu juga udah sinting, sekarang makin sinting."

Gerald memutar bola mata malas. Karena Arjuna memberitahu yang lain tadi, dia sudah menduga pasti mereka akan meledeknya.

•••

Waktu istirahat telah tiba.

Usai berkenalan dengan Shireen, Milea juga sudah berkenalan dengan Kei, Gorya dan Chysa. Teman-teman satu kelas yang lain entah cewek atau cowok, mereka dengan sukacita pun sudah berkenalan dengannya.

Namun... ada satu yang seakan memilih menghindar.

Pandangan Milea tertuju pada meja paling pojok, ada gadis yang termenung bermain HP seorang diri.

Di saat semua teman sekelas saling berjabat tangan bersamanya seraya menyebutkan nama, mengapa dia berbeda?

"Dia siapa namanya?" Milea bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari gadis itu.

Kei ber-oh ria setelah mengikuti arah pandangnya. "Oh... Dia Belle."

Hansara Willabelle.

"Belle?" Beo Milea. "Princess Belle? Atau member kiss of life?"

"Bukan, anjir!" Gorya tertawa mendengar celetukan itu.

"Dia kenapa sendirian?" Tanya Milea lagi.

"Belle emang sukanya sendirian, dia gak punya temen. Pendiem banget dia itu, susah diajak omong." Walaupun kelimanya berkumpul di satu meja yang sama, Gorya tetap mengatakannya pelan-pelan.

Milea jadi terdiam.

"Tapi Belle baik kok," Mereka kompak menoleh ke Chysa.

"Dulu aku sakit di kelas, Belle kasih aku roti buat mam." Sambung Chysa dengan tutur katanya yang lembut dan tersenyum lugu.

Shireen mengangguk setuju. "Dia emang keliatan gak peduli sama sekitarnya karna gak pandai bergaul, tapi hatinya baik."

Mendengar itu, perlahan Milea menarik bibir ke atas membentuk senyuman tipis. Dari informasi yang diterima, mungkin Belle sebenarnya juga ingin segera berkenalan dengannya, tapi terhalang rasa malu. Milea tau gadis itu diam-diam meliriknya beberapa kali.

LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 6!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang