Malam ini pasangan paruh baya bersama putra-putrinya itu mengadakan acara BBQ di depan rumah. Mereka memang sudah merencanakannya dari kemarin lusa walaupun tidak ada hari istimewa, cuma pengen aja. Sudah ada peralatan, bumbu-bumbu dan menu BBQ yang tersedia di depan mereka, seperti daging sapi, sosis, jagung, gurita dan cumi-cumi.
Arina sedang memotong daging sapi, Milea menuangkan saus BBQ serta sedikit margarin diatas mangkuk kecil kemudian mengaduk-aduknya sampai tercampur rata, sementara Andre dan Gerald bertugas di alat pemanggang.
"Sausnya udah jadi, Ya?" Tanya Andre kepada Milea.
Gadis itu menganggukkan kepalanya, "Udah, Yah." Jawabnya memberikan mangkuk saus kepada Andre.
Andre menerima mangkuk itu, ia dan Gerald mengoleskannya di sosis serta kawan-kawannya yang lain yang baru saja diletakkan diatas panggangan. Tak lama Arina juga menyusul menaruh daging sapi yang sudah di potongnya menjadi beberapa bagian.
Milea menatap alat pemanggang dengan mata berbinar, berbagai lauk yang sedang di panggang itu tampak sangat lezat dan membuatnya harus menahan perut yang sedari tadi sudah keroncongan. Semuanya tampak sangat enak, tapi yang paling menarik perhatian Milea adalah daging sapinya, gadis itu ingin sekali mencobanya.
Akhirnya beberapa di antaranya sudah matang sempurna, Andre dan Gerald lantas mengangkatnya dan menaruhnya di piring. Tapi begitu Gerald hendak menaruh daging sapi diatas piring, jari telunjuk Milea menyentuh-nyentuh lengannya membuat cowok itu menoleh padanya.
Milea menunjuk daging sapi itu kemudian menunjuk dirinya sendiri, memberi kode Gerald bahwa dia menginginkannya.
"Nanti, di diemin dulu, masih panas banget ini." Kata cowok itu sambil menaruh daging sapi di piring.
Milea lantas menurut dan duduk di tikar yang berada dibawahnya, lebih tepatnya duduk di samping Arina. Dia menekuk kedua kakinya sampai lutut lalu meletakkan kedua tangan di atas lututnya itu, Gerald tersenyum melihatnya.
Tak lama kemudian Gerald mengambil garpu, menusuk daging sapi dan mengarahkannya kepada Milea membuat gadis itu mendongakkan kepala menatap dirinya yang berdiri di sampingnya, Milea tersenyum senang dan segera membuka mulutnya.
Dia sudah sangat antusias menyambut daging sapi yang hendak Gerald suapkan, tapi siapa sangka cowok itu ternyata mengerjainya. Daging sapi itu memang di arahkan ke mulutnya, tapi sebelum Milea bisa memakannya Gerald sengaja memutar garpu itu menjadi menghadap ke arahnya sendiri lalu memakannya lahap.
Keusilannya itu tentu saja membuat Milea kesal, dia melotot galak dan tak segan menggeplak paha Gerald cukup keras membuat Andre dan Arina tertawa.
"Nih Ayah kasih buat kamu," Andre memberikan piringnya kepada Milea yang langsung dengan senang hati diterima oleh putrinya.
"Makasih, Ayaaah!" Ucapnya lucu seraya menerima piring itu. "Ayah emang baik, gak kayak dia!" Sambung Milea menatap julid Gerald.
"Gue emang jahat, gue selama ini pake topeng palsu!" Sahut Suaminya semakin mendukung acara gelud mereka.
"Ya udah sana jauh-jauh!"
Gerald berkacak pinggang, "Lo ngusir gue?!"
"Udah-udah, Ya Allah, kok malah berantem sih?!" Kata Arina melerai sebelum perdebatan perkara daging sapi itu semakin panjang.
"Dia tuh yang mulai, Nda!" Milea menunjuk Suaminya sendiri.
"Dih, padahal dirinya sendiri yang panjang-panjangin masalah!"
"Cewek itu selalu bener, makanya gak usah usil jadi orang!" Sahut gadis itu seperti biasa, tak mau kalah.
Gerald melotot tak terima, "Lo—"
KAMU SEDANG MEMBACA
LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 6!)
Novela Juvenil[story 1] TAHAP REVISI (PART AWAL) BACA ULANG BIAR NYAMBUNG. Dijodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil menjadi salah satu dari orang beruntung itu yang berhasil hidup bersama dengan M...