"Jangan gini, nanti ada yang liat!"
"Biarin," Balasnya acuh.
Gerald menyibakkan rambut hitam panjang Milea ke belakang telinganya, memandangi wajah cantik yang tidak pernah bosan di pandangnya.
"Lo cantik, Ya." Pujinya membuat Milea tersenyum tipis. Sialnya saat dia tersenyum, tatapan Gerald kini menjadi tertuju pada bibir merah muda alami gadis itu.
Tangannya beralih ke tengkuk Milea, ia menarik tengkuknya membuat gadis itu terbelalak saat bibir mereka bertemu untuk sebuah ciuman yang panjang, mata keduanya terpejam merasakan sensasi baru yang mereka rasakan.
Gerald akhirnya menghentikannya dan mereka saling menatap satu sama lain. Saat cowok itu hendak mengecup singkat bibir ranum itu sebagai akhir dari ciuman mereka, Milea terlebih dahulu kabur menaiki kasur dan menutupi seluruh tubuhnya hingga kepalanya dengan selimut. Gadis itu benar-benar sangat malu dengan apa yang barusan terjadi, dibawah selimut itu jantungnya berdebar begitu kencang.
Milea merutuki dirinya sendiri, kenapa juga tadi dia harus membangunkan cowok mesum itu? Harusnya biarkan saja Gerald tidur di sana sampai pagi, maka kejadian tadi tidak akan terjadi dan tidak akan membuat Milea malu seperti ini!
Sementara Gerald yang melihat hal itu pun terkekeh, ia berdiri untuk mengunci pintu kamar karena jam sudah menunjukkan pukul 21.30 malam.
"Gak usah malu gitu, nanti lo juga bakal terbiasa." Katanya menatap Milea yang masih bersembunyi di bawah selimut dengan posisi membelakanginya, cowok itu ikut berbaring di sampingnya.
Milea akhirnya menurunkan selimut itu sampai ke dadanya, tapi posisinya masih setia membelakangi Gerald, gadis itu masih saja malu.
"Jangan membelakangi gue."
Ia menghembuskan nafasnya dengan pelan lalu mengubah posisinya menjadi menatap langit-langit kamar. Gerald pun ikut menatap langit-langit kamarnya, tidak tau harus berkata apa.
Sampai beberapa menit kemudian Gerald dan Milea masih saling diam membisu, perasaan canggung menghampiri mereka karena sekarang ini mereka satu ranjang.
Kok jadi canggung gini sih, anjir. Gerald menggaruk tengkuknya.
Cowok itu melirik Milea yang ternyata juga sedang meliriknya, setelah ketahuan tengah melirik satu sama lain keduanya kembali berpura-pura menatap langit-langit kamar, lalu mereka saling menghembuskan nafasnya.
"Gak ada guling apa?" Tanya Milea secara tiba-tiba.
Gerald menggelengkan kepala, "Gulingnya kotor, baru di cuci tadi siang. Kenapa?"
"Gue gak bisa tidur tanpa guling,"
"Kalau lo udah punya Suami sekarang ngapain masih nyari guling?" Sahutnya menaikkan sebelah alisnya.
"Sini," Panggil cowok itu sembari menepuk bahunya sendiri.
Dengan ragu Milea mendekat kepadanya, menaruh kepalanya di bahu Gerald. Suaminya itu kini membawa tubuh mungil Milea ke dalam dekapannya membuat gadis itu bertabrakan dengan dada bidangnya, kening Milea juga menempel dengan dagu serta pipi Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 6!)
Novela Juvenil[story 1] TAHAP REVISI (PART AWAL) BACA ULANG BIAR NYAMBUNG. Dijodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil menjadi salah satu dari orang beruntung itu yang berhasil hidup bersama dengan M...