38. GEJOLAK ANEH & TAK TERKENDALIKAN

256 15 0
                                    

17+

•••

"Ger, sekalian makan diluar yuk? Mau mie ayam!"

Ajakan penuh semangat dari Milea membuat ide cemerlang muncul dibenak Gerald, kepalanya mengangguk. "Boleh, tapi balikin dulu rokok gue, baru kita beli mie ayam." Kata Gerald, wajah tampannya di tutup helm full face.

Milea mendatarkan wajah, Gerald memang pandai mencari kesempatan. Cowok itu bagai kehilangan uang segepok hanya karena rokoknya di sita, tampak depresot sedari tadi.

"Yang ada kalo lo gak nuruti gue beli mie ayam, rokok lo gak bakal pernah gue balikin, SE-LA-MA-NYA." Tegas Milea penuh penekanan dengan jari telunjuk yang ditunjukkan di depan wajah Gerald.

Gerald menghembuskan nafas frustasi, percuma saja, dia tetap tidak bisa membantah Milea. Julukan "the power of Istri" sepertinya sudah mulai menguasai gadis itu.

"Ya udah." Gerald mengalah, walaupun tidak sepenuhnya ikhlas.

Milea tersenyum pepsodent, tidak peduli Gerald mau ikhlas atau tidak, yang penting rasa cintanya terhadap mie ayam dapat tertuntaskan. Tanpa berlama-lama, Milea segera naik ke motor ninja Gerald yang injakan motornya sudah dibuka terlebih dulu oleh cowok itu seperti biasanya, tangannya berpegangan pada bahu Gerald saat menaikinya. "LET'S GO!" Seru Milea.

•••

"Pelan-pelan aja makannya," Kata Gerald di sela-sela memakan kerupuk, memandang Milea yang duduk dihadapannya dengan mulut penuh mie ayam.

Milea menggeleng ribut, menelan mie ayam di dalam mulutnya dengan susah payah. "Gak bisa, ini enak banget!" Jujurnya kembali mengambil mie ayam menggunakan sumpit ditangannya, menaruh pangsit goreng diatasnya dan melahapnya bersamaan hingga mulutnya kembali penuh.

Gerald melongo, sebesar apa mulut Milea sampai mampu melahap mie ayam dengan jumlah lumayan banyak yang diambil menggunakan sumpit dan pangsit goreng yang ukurannya juga lumayan besar secara bersamaan? Benar-benar hebat, tak habis pikir. Seperti itulah Milea dari dulu, jika berurusan soal makanan, gadis itu tidak akan memikirkan apapun dan hanya fokus pada makannya, tidak ada anggun-anggunnya sama sekali. Tapi tak apa, Gerald tetap cinta.

Gerald melahap suapan terakhir mie ayam-nya, setelah menguyah dan menelannya menyedot es teh hingga tandas. Tangannya mengambil tisu, mengelap mulutnya yang sedikit kotor sembari melihat wajah Milea yang ternyata mulutnya juga sama kotornya. Dia pun mengambil tisu lagi.

Bola mata Milea membulat bersamaan dengan tubuhnya mematung merasakan sebuah tangan di depan mengusap bibirnya yang kotor menggunakan tisu, di tatapnya sang pelaku yang hanya fokus membersihkan bibirnya.

Untuk yang pertama kalinya, Milea merasa dihipnotis oleh pahatan wajah tampan Gerald, mata tajamnya begitu mempesona membuat rona merah di pipi Milea langsung muncul dan jantungnya berdebar.

"Pengen cium, tapi ada banyak orang. Nanti di rumah aja." Bisik Gerald tersenyum penuh arti menatapnya.

Sialnya, jantung Milea semakin berdebar-debar memandang senyuman Gerald sangat manis. Milea membuang muka dan memilih kembali melanjutkan menghabiskan mie ayam saja, terlalu banyak memandang Gerald tidak baik untuk jantungnya. Entah ada apa dengan Milea.

Milea kembali fokus pada mie ayam, dan Gerald juga lanjut menghabiskan kerupuk dan es teh karena mie ayam-nya sudah habis duluan.

Di tengah-tengah kesibukan makan mereka serta pelanggan yang lain juga, tiba-tiba terdengar suara tabrakan keras dari motor diluar membuat semuanya terlonjak kaget.

LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 6!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang