Di tempat duduk masing-masing kelima gadis cantik itu berdiam diri menatap Shireen yang masih sesegukan di bangkunya dengan Milea yang mengusap-usap punggungnya, Shireen sudah tidak menangis lagi tapi hanya saja dia masih sesegukan.
Entah ada masalah apa sampai-sampai membuat gadis ceria ini berangkat ke Sekolah sambil menangis? Mereka belum tau. Mereka lebih dulu sibuk menenangkannya, untuk urusan bertanya nanti saja, yang penting Shireen bisa tenang dulu.
"Ren, are you calm now?"
Shireen akhirnya mengangguk menyahuti pertanyaan Milea, teman-temannya pun bernafas lega.
"Bilang, ada masalah apa?" Tanya Gorya juga bertanya.
Shireen menundukkan kepalanya menatap ke bawah, terdiam beberapa saat. "Tadi ..."
"Tadi gue liat Ezra berangkat sama cewek, kayaknya dia anak kelas 10." Lanjutnya membuat mereka terkejut bahkan sampai melebarkan bola matanya.
"Lo beneran, Ren? Ezra? Ezra berangkat sama cewek?! Yang bener aja lo, gila!" Kata Milea menonyor kepala Shireen.
"Lo masih ngantuk ya pagi ini? Abis begadang sampe jam berapa lo? Atau jangan-jangan lo lagi demam?" Gorya menempelkan telapak tangannya di dahi Shireen untuk mengeceknya, siapa tau karena faktor demam gadis itu jadi berkhayal yang tidak-tidak.
"Shireen Elmeira Eleanora, denger ya, lo kan tau sendiri seorang Ezra itu gak pernah yang namanya deket sama cewek, lo beneran masih ngantuk ya pagi ini? Atau semalem lo abis ngestalk semua media sosial Ezra dan ngebaca komen-komen dari fans-fansnya, terus lo cemburu, terus berujung ngigo ngeliat dia berangkat sama cewek lain pagi ini?" Tebak Kei curiga, pasalnya hobi Shireen ini memang sukanya nyari penyakit terus berujung nangis-nangis sendiri.
Shireen berdecak kesal, "Ih, enggak! Gue gak lagi ngantuk, gue gak lagi demam, gue gak lagi ngigo! Gue beneran liat sendiri tadi dia berangkat sama cewek, gue gak bohong, gue liat pake mata kepala gue sendiri!" Ucapnya jujur.
Milea dan yang lain terdiam membisu, mereka masih tidak percaya apa yang terjadi. Seorang Ezra berangkat bersama dengan seorang gadis? Ini benar-benar seperti mimpi! Siapakah gadis itu? Apakah pacarnya?
Kelimanya kembali tersadar atas kebisuannya masing-masing saat Shireen kembali menangis lebih keras membuat mereka kembali panik.
Dalam situasi seperti ini, menenangkan Shireen bahkan jauh lebih susah daripada menenangkan bayi yang menangis.
•••
Saat ini, sepuluh inti Andonios sedang duduk bersama di kantin dengan banyak makanan di depan mereka.
"Oh iya, gue lupa bilang ke lo pada." Gerald memulai percakapan membuat yang lain menatapnya.
"Apa?" Tanya Keenan.
"Nanti sore ke rumah gue dah lo pada, semalem temen-temennya Milea bilang kalau mereka nanti sore mau ke rumah gue, ada acara makan-makan." Jawab Gerald, kemudian beralih menatap Galen dan El. "Ada Gorya sama Kei ntar pastinya,"
"Duh, kalo ini mah gue harus dateng." Sahut Galen sambil menyugarkan rambutnya kebelakang.
El mengangguk-anggukkan kepala setuju, "Berguna juga akhirnya lo jadi temen, Ger." Komentarnya membuat Gerald menatapnya sinis.
"Bangsat lo, El, harusnya bersyukur gue kasih tau!"
El tidak peduli, dia sibuk cengar-cengir sendiri di tempat duduknya, membayangkan seberapa cantiknya mantannya nanti.
Gerald menyenggol-nyenggol lengan Gemma yang duduk di sebelahnya, "Ada Belle juga ntar, Gem." Katanya lalu tertawa.
Gemma yang sedang memakan pop mie menoleh pada Gerald dengan tatapan datar, "Terus kenapa pake acara beritau gue segala? Kalo dia mau dateng mah biarin aja dateng."
KAMU SEDANG MEMBACA
LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 6!)
Teen Fiction[story 1] TAHAP REVISI (PART AWAL) BACA ULANG BIAR NYAMBUNG. Dijodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil menjadi salah satu dari orang beruntung itu yang berhasil hidup bersama dengan M...