Tok..tok..tok...
"Permisi, Bu, boleh minta waktunya sebentar?" Ucap Aera setelah mengetuk pintu sebanyak 3 kali dan sedikit membungkukkan badan dengan senyuman manis di wajah cantiknya tanda hormat.
Aera datang bersama kedua anggota Osis yang lain di sisi kanan dan kirinya sambil membawa toples plastik jumbo berisikan banyak uang di dalamnya. Dengan melihat itu saja sudah bisa membuat anak kelas 11 IPS 1 tau bahwa ada berita duka dan di mintai sumbangan.
Guru Kimia yang sedang menjelaskan pelajaran pun mengangguk dan tersenyum tipis, "Silahkan, Aera." Balasnya lalu menjauh dari papan tulis.
"Makin cakep bener euy, neng Aera." Gumam salah seorang cowok yang duduk paling depan, tersenyum-senyum memandang Aera bersama kedua rekan Osisnya.
Kedua cowok yang lain terkekeh geli mendengar komentarnya, tapi tetap mengangguk setuju karena komentar itu memang nyata apa adanya.
Milea mendengarnya, ia lantas kembali melihat Aera dan rekan Osisnya yang sudah berdiri di depan papan tulis.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,"
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Sahut mereka yang sama-sama muslim kompak membalas salam dari Aera dan kedua rekan Osisnya.
Agatha, gadis dengan rambut di kuncir kuda yang berdiri di sebelah kanan Aera memulai berbicara terlebih dahulu. "Innalilahi wainnailaihi raji'un, telah meninggalnya Ayah dari Kakak Kelas kalian yang bernama Savita dari kelas 12 Fisika 1,"
"Maka dari itu marilah kita bersama-sama mendoakan yang terbaik untuk almarhum. Izinkan saya memimpin doa sebagai sesama muslim, dan untuk yang non-muslim silahkan berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Al-fatihah..." Lanjut Cia sebagai pemimpin doa membuat semua langsung menunduk saling mendoakan dalam hati, termasuk dirinya sendiri bersama Aera dan Agatha, juga Guru Kimia.
Setelah selesai, Aera berjalan sembari membawa toples plastik jumbo mulai dari meja paling pojok bagian kiri ke belakang. Saat sampai di meja teman-teman Milea, Milea melihat Aera dengan teman-temannya saling menyapa dan tersenyum kepada satu sama lain sambil memasukkan uang ke dalam toples.
Setelah sampai di mejanya, Shireen dan Aera juga saling menyapa dan saling tersenyum. Hingga sampailah dimana Milea dan Aera saling pandang satu sama lain dengan Aera yang menyodorkan toples ke arahnya.
Perlahan Milea menarik bibir ke atas, tersenyum kepada Aera dan memasukkan uang ke toples. Sang empu sedikit terkejut, namun tetap tersenyum juga kepadanya. Senyuman Aera memang sangat manis, dia tetap seorang gadis yang baik.
Selesai berkeliling di semua meja, Aera kembali berdiri di tengah rekan Osisnya untuk mengucapkan terimakasih dan pamit.
Aera tersenyum tipis menatap semua anak kelas 11 IPS 1, "Terimakasih atas—"
"BERHENTI KALIANN, JANGAN KABURRR!!"
Semua terperanjat kaget mendengar teriakan menggelegar dari Bu Malika, kompak menoleh ke luar jendela.
Diluar, sepuluh cowok tampan dengan seragam yang tidak dimasukkan dan rambut acak-acakan yang sialnya semakin membuat mereka lebih tampan itu berlari kencang bagaikan dikejar setan, yang mengejar adalah Bu Malika dengan tangannya mengangkat gagang sapu siap menggebuki mereka jika tertangkap.
"LARIIII, SELAMATKAN DIRIIII~" Teriak Gemma menirukan kartun si Botak dengan kedua tangan terangkat ke atas.
Milea dan kelima sahabatnya melotot.
"Cepet anjing!" El menarik kerah seragam Gerald yang hampir tertinggal dibelakang, Gerald pun semakin mempercepat larinya hingga langkah mereka berdua dengan yang lain sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
LACONIC (Revisi Baru Sampe Bab 6!)
Fiksi Remaja[story 1] TAHAP REVISI (PART AWAL) BACA ULANG BIAR NYAMBUNG. Dijodohkan dan menikah dengan orang yang kita sukai pastinya impian semua orang kan? Gerald telah berhasil menjadi salah satu dari orang beruntung itu yang berhasil hidup bersama dengan M...