Tahu Little Nono kan? Kalau gak tahu coba baca.
Ini pas Nono udah mulai remaja😉
U ´ᴥ' U
Nono pernah lihat Kak Nana merokok, di balkon apartment saat mereka–Nono dan pawang–menginap. Waktu itu, Nono ingat sekali baru pukul 3 pagi dan si Kakak Na sudah ditiup-tiup semilir angin yang dingin, Nono yang memang tidur se-kamar dengan Kakak Na tentu menangkap presensi sosok itu dikepungi asap. Dia terbangun dan melihat pemandangan itu.
Nono tahu pasti tentang rokok, anak-anak seusianya sudah mengenal hal-hal 'nakal' yang katanya keren—ini sesat, tolong jangan diikuti. Nono tau itu! Gege Dokternya selalu mewanti-wanti untuk menjaga kesehatan. Nono tentu mengangguk, mengiyakan, toh Gege Dokternya berkata hal yang benar, tidak mungkin dia salahkan.
Tapi..
Jiwa-jiwa remaja yang penasaran milik Nono meronta ingin tahu. Bagaimana rasanya rokok itu? Kenapa orang-orang bisa candu sekali?
Nono melihat lagi layar ponselnya, ini kali ke-sekian dia melihat orang merokok di snapgram-nya, lebih tepatnya temannya yang perokok, membagikan pengalamannya merokok—selfie dengan asap dari mulut, jemari yang menahan rokok, asbak dan putung-putung rokok atau bahkan kotak-kotak rokok yang sengaja difoto dan diunggah. Ugh, haruskah Nono coba?
Nono menggeleng kuat, enak saja! Tidak! Nono anak baik, menuruti kata Gege Dokter!
"Nih, cobain," remaja itu menodongkan Nono sebatang rokok, utuh dan sumbunya belum dinyalakan. Nono mendongak dan mengerjap, ugh.. dia kepo.
Tangannya dengan ragu terangkat dan meraih batang rokok itu, Nono lalu menatapinya dengan lamat, tidak sadar si pemberinya sudah menghisap batang nikotin lainnya, asapnya dia keluarkan hingga menghilang terlarut udara.
"Luke.. Jeno ngga mau." Nono lalu mengembalikan batang yang dia tatapi tadi, Lucas—yang dipanggil Luke oleh Nono menatapnya intens.
"Yakin? Enak loh ini. Gue tau kali No, lo kepo kan sama rasanya? Cobain kuy," ujarnya setengah bercanda.
Nono menunduk, dia memang penasaran sih.. tapi takut, kata Gege Dokter, rokok itu seperti monster, nanti hidup di paru-parunya dan memakan pankreas serta organ dalam pernasapasan miliknya. Nono takut! Nono menggeleng, "Nggak! Nanti Gege, Kakak dan Abang marah."
Lucas tertawa, dia lalu mengacak surai Nono, "Jeno, Jeno. Gue kira masa lo jadi dede emesh cuma pas TK," ujarnya. Dia lalu cubit pipi gembil Nono, "Tapi lo emang harusnya jadi bayi terus sih."
Nono merengut, "LUKEEE!!" teriaknya kesal.
Lucas malah tertawa kencang, rokok di asbaknya bahkan tak lagi dia pegang. Dia memutuskan untuk mematikan putung rokok itu—padahal baru dua kali dia hisap, kasihan juga Jeno kalau sampai kena asap rokoknya. Lucas lalu menarik batang nikotin yang digenggam Nono dan mengantonginya, "Adek bayi minum susu aja ya."
"Luke! Jeno sumpahin kamu kejedot!" Nono lalu beranjak pergi dari halaman belakang rumah Lucas, lebih baik Nono menemui Kun Gege—kakak Lucas yang juga blasteran Indonesia-Cina.
"KUN GEEEE! LUKENYA NAKAAALLL!"
"KINGKONG! LO APAIN ADEK GUE?!"
"GUE YANG ADEK LO, GE!"
U ´ᴥ' U
"Lo ngerokok?"
Lucas menghentikan langkahnya lalu menatap si Gegenya, Kun. Lucas meraih sakunya, dia lalu memberikan sekotak rokok yang sudah sisa setengah—ketika Kun membukanya. "Iya, lagian kan udah gede." ujar yang lebih muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shorts: Lee Cute Jeno [Selesai]
FanfictionCerita pendek perihal kesayangan kita semua, Lee Jeno yang terlalu lucu dan menggemaskan. Makanya harus diabadikan. Kalau mau request, komen di bagian 'Lapak Request', nanti diusahakan untuk buat sesuai request kalian! Tolong requestnya di bagian La...