Terlalu Gemes

3.2K 323 40
                                    

HALOOO!

Ada yg kangenn?!

Wai update lagi niee, selamat membaca! Kasih vote dan komen yg banyak donggg😡😡😡😡😡😡😡

U ´ᴥ' U

Dunia ini aneh.

Betulan aneh. Tapi yang terlihat aneh justru normal bagi mereka. Seperti saat ini,

Jeno menatap bingung ke arah seorang siswi yang memekik kegirangan saat dirinya menerima permen yang disodorkan. Mata Jeno mengerjap, "Lia kenapa..?" kepalanya miring, refleks ketika heran dan tak mengerti sesuatu.

Yang namanya Lia itu malah makin memekik, "AAAA! GILAAA! LUCU BANGET LO!"

Pipi Jeno langsung jadi korban dari tangan-tangan Lia yang tak sabaran menahan rasa gemas, dia mengunyel-unyel Jeno hingga anak itu makin mengerjap namun tetap diam. Satu tangan lain akhirnya menabok tangan Lia, mata elangnya menatap Lia tajam.

"Lepasin," katanya dengan nada dingin.

Lia mendengus, enggan melepaskan tangannya dari pipi mochi dan halus Jeno. "Jenoooo gemes bangeeett!" katanya dengan senang.

Dipuji begitu, Jeno langsung tersenyum lebar hingga matanya melengkung, "Makasih Liaa!" dia berujar senang, sambil mengacungkan permen pemberian Lia tadi.

Karena diacuhkan, laki-laki yang menabok tangan Lia berdeham, dia kemudian memisahkan Jeno dan Lia dengan paksa. "Sama gue," katanya sambil menarik Jeno, merangkul pinggang Jeno seakan melindunginya dari tatapan penuh gemas.

Jeno menurut saja, lagipula teman-temannya baik. Meskipun suka sekali cubit-cubit pipinya atau memekik gemas atau bahkan mengusak surainya. Tapi Jeno juga suka.

"Lo tuh kalo-"

Mulut itu berhenti mengoceh ketika melihat Jeno yang menatapnya dengan binar polos.

Anjing. Emang gemez banget, katanya dalam hati. Dia lalu berdeham, mencoba untuk stay cool. "Jangan kebanyakan makan permen," katanya dengan nada datar setelah berdeham.

Bukannya membuang permen yang dia makan, Jeno malah mengarahkan lolipopnya ke Jaemin, "Nana mau?"

Jaemin menghela nafas. Memang kalau berhadapan dengan Jeno pasti gemas.

"Buang," titahnya kemudian.

Jeno menggeleng, langsung memasukkan lolipop itu ke dalam mulut seluruhnya, untung Lia memberikannya ukuran kecil. "Nwoo!"

Jaemin yang baru saja akan menarik paksa lolipop itu dari mulut Jeno jadi urung ketika matanya mendapati penghuni koridor menatapnya horror, bahkan yang sedang ngobrol saja langsung menatapnya dengan tampang ingin menerkam. Waktu rasanya seperti terhenti, membuat laki-laki itu meneguk ludahnya susah payah.

"Y-ya, ngga usah," katanya akhirnya.

Ajaibnya, dengan kalimat begitu saja tatapan itu berubah ramah. Bahkan ada yang beberapa melempar senyum ke arah Jaemin yang sedang bersama Jeno, si Bayi Primadona sekolah.

U 'ᴥ' U

"Mamang, Jeno mau mie pedesnya satu," katanya dengan ceria. Anak itu sudah berdiri di depan kedai mie yang selalu ramai di sekolah. Kebetulan sedang sendiri, Jeno ingin mencoba mencicipi makanan populer di sekolahnya yang satu ini.

Si Mamang yang menjual itu tersenyum kikuk, mengenal dengan betul siapa Jeno. Siswa yang tidak boleh membeli mienya, bahkan banyak anak yang mengancamnya agar tak melayani Jeno jika anak itu memesan sesuatu—mereka juga memberikan uang secara cuma-cuma agar si Mamang menurutinya. Didesak terus-terusan, Mamang akhirnya mengiyakan.

Shorts: Lee Cute Jeno [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang