Masih Kecil

5.3K 224 4
                                    

Agak sedikit err...

Haekal (14 tahun) dan Keno (17 tahun)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haekal (14 tahun) dan Keno (17 tahun)

Selamat baca! Kasih aku vote & komen kalau kalian suka cerita kayak gini:D

U 'ᴥ' U

Namanya Keno, usianya baru menginjak 17 kemarin. Iya, tepat kemarin ini Keno baru saja merayakan ulang tahunnya. Kata teman-teman dan adiknya, Keno sekarang udah besar. Betul sih, tapi rasanya Keno nggak rela jadi besar, dia mau jadi kecil terus. Kayak sekarang ini, Keno lagi nangis di meja makan saat hendak sarapan karena adiknya-Haekal, bilang kalau Keno udah besar dan gak boleh disuapin lagi sama Bunda.

Keno percaya aja, karena Haekal sendiri udah gak pernah disuapi padahal usianya masih 14 tahun. Keno nangis dong, dia bilang ke Bunda dan Ayah kalau Keno ngga mau jadi besar. Keno mau tetep jadi kecil aja. Keno nggak mau 17 tahun.

"Yayah.. Keno- gak mau 17 taun.. G-gak mau jadi besar!" Remaja itu akhirnya meraung ketika Ayah memeluknya. Posisinya, ayah berdiri dan Jeno terduduk di atas kursi, Bunda sedang memasak makanan pagi ini.

"BUNDAA! K-KENO GAK MAU TUJUH BELAS TAUN!" dia lalu kembali menangis ketika netranya menangkap presensi Bunda yang mendatangi mereka dengan dua mangkuk besar berisi lauk.

"Terus gimana?" tanya Bunda dengan kalem. Keno menangis karena hal sepele sudah jadi hal biasa baginya, alasannya pun membuat gemas-hingga nyeri kepala.

"T-terus.. Keno mau ulang taun lagi, y-yang ke tujuh ja.." anak itu berujar sembari menangis, lalu menatap Bunda dan Ayah dengan wajah sedihnya yang berlumuran air mata.

Haekal tertawa karena kelakuan si Kakak yang entah kenapa tidak seperti anak berusia 17 tahun lainnya, benar-benar ajaib. Bocah berseragam putih biru itu sampai memukul-mukul meja karena tawanya begitu menggelegar.

Bunda dan Ayah sendiri saling berpandangan, Bunda menatap heran ke arah Ayah yang hanya dibalas dengan kikikan tanpa suara. Anak pertamanya benar-benar ajaib.

"Bono! Bono, bocil Keno," julukan itu keluar lagi, katanya panggilan sayang untuk si Kakak. Keno percaya aja juga, kan itu tandanya Haekal sayang sama Keno.

Keno yang mendengar tawa Haekal menaikkan volume tangisannya, "Ekal kok seneng Keno nangis? Ekal ngga sayang Keno lagi?!" anak itu berteriak sembari menangis, dia menatap Haekal dengan raut sedih.

"Ssht, Haekal gak boleh gitu. Udahin ketawanya!" tegur Bunda sembari mencubit pipi gembil si Bungsu.

"Aduh aduhh!" tawa Haekal terhenti, kini malah meringis karena cubitan Bunda, "Tuh! Bono, liat! Bunda ngga sayang sama Ekal, lagi seneng malah disuruh diem."

"Tapi Ekal juga da sayang Keno.." Keno menangis lagi sembari memeluk perut ayahnya dengan erat, si Ayah pasrah sembari elus surai Keno-sehabis ini dia pasti harus ganti kemeja lagi, ingus dan air mata Keno menempel apik di bajunya.

Shorts: Lee Cute Jeno [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang