"Dia yang tetap kembali, meski kau melupakannya,"
*
*
*Semua murid sedang berbaris di lapangan termasuk Rara dan teman-temannya. Pagi ini adalah rutinitas upacara bendera seperti biasa.
Seminggu telah berlalu sejak Rara dan Rey memilih pulang ke rumah setelah menghabiskan waktu di luar hingga jam pulang sekolah. Untung saja mama tidak tahu masalah yang terjadi di sekolah. Mereka lega semua baik-baik saja dan berjalan normal hingga saat ini.
Rara dan yang lainnya menatap heran ke depan dimana kepala sekolah mereka, pak Ridwan tampak kebingungan di atas podium sana. Tidak hanya dirinya, semua siswa bahkan para guru juga keheranan melihat sikap tak biasa kepala sekolah mereka itu.
Pak Ridwan sempat celingak-celinguk mencari sesuatu dari sudut matanya bahkan sampai menyapu pandangan ke seluruh barisan. Namun ia tetap tidak menemukan apa yang sedang dicarinya.
Pria tinggi dengan wajah putih yang tergolong tampan untuk seusia seorang bapak-bapak akhir 30an itu menyita seluruh perhatian warga sekolahnya. Padahal saat ini beliau seharusnya menyampaikan pidato singkat seperti setiap upacara biasa. Namun beliau hanya berdiri di atas podium dengan kebingungan meskipun 3 menit telah berlalu.
Hingga akhirnya sudut matanya berhasil menangkap sesuatu yang sejak tadi dicarinya itu.
Dia menghela napas panjang dan kembali merapikan kerah bajunya yang sebenarnya sama sekali tidak tampak kusut. Lalu meraih mix yang sejak tadi tak diacuhkannya. Dia berdehem beberapa kali lalu memulai pidatonya setelah mengucapkan salam dan beberapa patah kata pembukaan.
"Ada sebuah pengumuman penting yang harus saya sampaikan kepada para guru, kepada seluruh warga sekolah, terutama kepada para murid SMA Permata," ucap pak Kepsek langsung pada intinya. Pembawaannya begitu meyakinkan dan sangat berwibawa.
"Sekolah kita, SMA Permata, kedatangan seorang siswi berprestasi pindahan dari Seoul, Korea Selatan!" ucapnya tiba-tiba dengan penuh semangat dan senyum lebar yang terkembang di wajahnya.
Semua murid terkejut mendengar pengumuman tak biasa itu. Mereka saling tatap dan bertanya-tanya satu sama lain. Mereka bahkan sampai melongokkan kepala ke segala arah mencari keberadaan murid baru itu. Namun mereka tidak menemukannya di barisan para guru juga di barisan para murid.
Mereka kembali menatap pak Kepsek dengan tatapan penuh tanda tanya dan kekepo-an yang luar biasa. Pak Kepsek hanya tertawa kecil melihat keterkejutan para muridnya.
"Dia adalah murid berprestasi dengan nilai rapor yang hampir sempurna di semua mata pelajaran. Peraih medali emas olimpiade IT nasional di Korea tahun lalu. Dan sekarang dengan penuh rasa hormat dan kebanggaan, kita kedatangan siswi berprestasi ini menjadi bagian dari murid SMA Permata! Kita sambut, VICTORIA!" seru pak Kepsek dengan sukacita bertepuk tangan diiringi kehebohan yang luar biasa dari para guru dan para murid.
Rara dan yang lainnya berseru heboh tak percaya. Mereka saling tatap satu sama lain. Kirana sampai menutup mulutnya menahan antusias yang sangat besar. Salsa memekik kegirangan bersama Rara yang hanya tertawa kecil melihat kehebohan teman-temannya. Nayla tampak terkejut namun pembawaannya tenang seperti biasa. Rey hanya menggeleng menatap kesal murid-murid lain yang bersikap terlalu berlebihan itu.
Di barisan kelas Ips 2, Daniel hanya bisa melongo tak percaya melihat gadis yang ditemuinya di UKS seminggu yang lalu kini sedang berjalan di tengah lapangan menuju ke podium.
"Dia beneran Pretty Hacker itu?" bisik Daniel pada dirinya sendiri dengan tampang syok yang tak bisa disembunyikannya.
Semua orang memang sempat terkejut setelah mendengar pengumuman itu. Namun kini seluruh perhatian mereka semua teralihkan dengan tatapan kagum pada seorang gadis yang tiba-tiba muncul entah darimana, berjalan tepat di tengah-tengah mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN - MY LOVE(R) 💞
Teen FictionThis story is MINE. Don't copy anything! © Hak Cipta Dilindungi Undang-undang QUEEN - MY LOVE(R) Rara adalah gadis periang yang disukai banyak orang. Dia cantik, pintar, dan populer sebagai vokalis di band Starlight yang terkenal se-intra SMA Permat...