Suasana hiruk pikuk dan begitu riuh itu kini kalah dengan perasaan terkejut Raga. Dan bukan hanya Raga yang terkejut, namun Anya dan Dian juga begitu.
"Kak, ini benar kamu kan!" seru Raga sekali lagi. Bahkan dia langsung memeluk Abian dengan erat, namun Abian hanya diam dan nampak kebingungan.
"Anda siapa?" tanya Abian. Dia yang risih langsung melepaskan Raga dari tubuhnya. Jelas saja penolakan Abian itu membuat Raga bingung. Dia memandang Abian dengan lekat. Seluruh wajahnya bahkan dari ujung kepala hingga ujung kaki. Tidak salah, ini memang Vanno, anak dari saudara ayah Raga yang menghilang lebih dari empat bulan lalu. Tidak mungkin Raga salah orang. Meski penampilan lelaki ini sangat jauh berbeda dan terlihat kurus, namun ini memanglah Vanno yang dia kenal.
"Dokter, apa maksud Dokter? Dokter kenal Mas Abi?" tanya Anya.
Raga mengangguk ragu. Dia masih terus memandangi Abian tanpa henti. "Dia begitu mirip dengan kakakku, Zeyvanno," jawab Raga. "Tapi kenapa kamu tidak mengenalku, kak? Apa aku salah orang," ucap Raga lagi, nada suaranya terdengar begitu lirih. Dia sangat berharap jika dia tidak salah orang.
"Saya benar-benar tidak mengenalmu," jawab Abian pula.
Raga menggeleng lesu, rasanya tidak mungkin. Suaranya, wajahnya dan pembawaan pria ini sangat mirip dengan saudaranya.
"Dokter." Tiba-tiba Dian menyahut ditengah-tengah kebingungan mereka. Membuat Raga langsung menoleh ke arahnya.
"Sebaiknya kita cari tempat untuk berbicara saja, di sini mulai ramai," ujar Dian.
Anya dan Raga langsung memandang area sekitar mereka, dimana orang-orang masih panik dan terus menangis ketakutan di sana. Bahkan mereka melupakan kejadian mengerikan itu untuk beberapa saat karena pertemuan Raga dan Abian.
Hingga akhirnya, mereka berpindah tempat dan pergi dari pasar malam itu. Duduk di sebuah warung kecil yang nampak kosong karena penghuninya berada di pasar malam.
Sejak tadi Raga tidak berhenti memandangi Abian. Dia benar-benar bingung dengan sikap Abian yang seperti ini. Apalagi dengan pandangan matanya yang tidak fokus dan juga dia yang seperti orang bingung.
"Apa benar Mas Abi mirip dengan kakak Dokter?" tanya Anya kembali.
Raga langsung mengangguk dengan cepat. Dan dengan cepat pula dia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku. Mencari sesuatu yang akhirnya dia tunjukkan kearah Anya.
Mata Anya langsung terbelalak lebar saat melihat foto seorang lelaki tampan dengan wajah datarnya, dan itu sangat mirip sekali dengan Abian-nya.
"Astaga, memang mirip sekali Anya," gumam Dian yang juga begitu terkejut.
Anya langsung memandang Abian dengan senyum haru dan mata yang berkaca-kaca.
"Mas Abi, sekarang Mas sudah menemukan saudara Mas, jadi Mas Abi bisa berkumpul kembali dengan keluarga Mas," ucap Anya.
Abian mengernyit, begitu pula dengan Raga.
"Saudara saya?" gumam Abian.
"Tunggu dulu, sebenarnya apa yang terjadi padanya?" tanya Raga. Dia benar-benar bingung sekarang.
"Apa saudara dokter hilang lebih dari empat bulan yang lalu?" tanya Anya tanpa mau menjawab pertanyaan Raga terlebih dahulu.
Raga mengangguk pelan, entah kenapa jantungnya menjadi tidak tenang sekarang. Bahkan mungkin sudah sejak tadi. "Ya, kakak ku melakukan perjalanan bisnis ke Daerah ini untuk meninjau proyek barunya. Namun, dia tidak kembali tepat waktu, dan kabar yang kami dapatkan adalah dia mengalami kecelakaan parah dan mobil yang dia kendarai masuk sungai. Sejak saat itu kami tidak menemukan dia lagi," ungkap Raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORI CINTA ZEYVANNO
RomanceAkibat kecelakaan parah yang dia alami membuat seorang Zeyvanno Chaiden de Bartles harus rela kehilangan ingatan dan penglihatannya. Bukan hanya itu saja, dia juga harus kehilangan keluarga dan kehidupannya. Beruntungnya ada seorang gadis baik hati...