Aku Merasakan Kehadiranmu

110 10 0
                                    

"Saya memang tidak bisa melihatmu An. Tapi saya yakin, saya bisa menemukan kamu walau hanya dengan mengandalkan aroma tubuh kamu. Jadi, mau sejauh apapun kamu bersembunyi dari saya, saya pasti akan menemukan kamu" Zeyvanno Chaiden de Bartles

***

"Mas Abi!"

Suara teriakan Anya dari dalam rumah membuat Abi yang sedang duduk melamun di depan rumah sedikit terkejut. Dia menoleh kearah samping, menanti kedatangan anda. Namun, sampai beberapa detik kemudian tidak juga dia dengar lagi suara Anya.

"Anya!" panggil Abian. Kepalanya bergerak kesana dan kemari mencari-cari suara gadis itu, namun sama sekali tidak lagi terdengar.

"Mas Abi!" Lagi, suara teriakannya terdengar. Membuat Abian sedikit cemas hingga dia memutuskan untuk beranjak dari kursi kayu.

Tangannya meraba-raba kedepan seiring dengan langkah kaki yang mulai berjalan. Sudah tiga bulan lebih dia hidup di rumah kecil ini, tentu saja sedikit banyaknya Abian sudah hafal bagaimana keadaan dan juga tempat ini.

Tangannya meraih dinding kayu yang mulai lapuk. Berjalan menyusuri rumah itu hingga dia bisa menemukan pintu dan masuk kedalam rumah.

"Anya! Kamu dimana?" tanya Abian. Sedikit berseru.

"Mas Abi, Anya disini. Tolong!" seru Anya.

"Dimana?" tanya Abian lagi. Dia terus menyusuri dinding kayu itu, dimana sesekali dia hampir terjatuh saat menyentuh meja kayu yang terpajang di sana.

"Disini, Mas. Tolongin," sahut Abian kembali.

Abian yang panik semakin masuk kedalam rumah, dia berjalan sedikit ke ruang tengah. Meraba-raba ke depan mencari dimana keberadaan Anya.

Tanpa Abian tahu, jika gadis itu tengah menahan tawa dan berjongkok tidak jauh dari hadapannya. Anya senang sekali mengerjai Abian seperti ini. Apalagi ketika melihat Abian yang kebingungan saat mencarinya.

"Anya, kamu dimana? Jangan buat saya takut," ucap Abian.

"Anya disini, tapi Mas Abi pasti nggak akan bisa menemukan Anya," jawab Anya, dia tidak lagi mampu menahan tawa saat melihat wajah serius Abian.

Abian berhenti, dia mendengus kesal. "Kamu mengerjai saya lagi ya, Anya," kesal Abian.

Anya langsung tertawa kecil mendengar itu, "Anya mau tahu, Mas Abi itu bisa nggak menemukan Anya. Kan Mas Abi bilang sendiri kalo feeling Mas Abi kuat," ucap Anya yang beranjak dan beralih kebelakang Abian.

"Kamu menantang saya?" tanya Abian.

"Iya," jawab Anya.

Evan berbalik arah, namun Anya segera beralih. Dia bersembunyi di samping lemari kayu yang ada di sana. Anya langsung menahan tawa disaat Abian mencarinya dengan bingung.

"Awas saja ya, kalau saya bisa menemukanmu" ucap Abian. Sepertinya dia terlihat kesal sekarang.

Anya membungkam mulutnya dengan tangan, menahan tawa saat Abian terdiam ditempatnya. Namun, tidak lama kemudian lelaki itu malah berbalik arah tepat kehadapan Anya. Membuat Anya sedikit terkesiap.

Anya mematung saat langkah kaki itu perlahan-lahan menuju kearahnya. Matanya memandang wajah Abian dengan lekat, dia buta tapi dia bisa tahu persis dimana Anya berada.

Bahkan Anya sampai melambaikan tangannya dihadapan Evan, memastikan jika pria ini memang belum bisa melihat. Tetapi, kenapa dia bisa tahu Anya ada disini? padahal cukup jauh dari tempat Abian berada tadi.

MEMORI CINTA ZEYVANNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang