12

6.6K 543 7
                                    


*****

"Kamu datang ke sini sama siapa?" Tanya Aziel

"Sama Daddy" ujar Kenzo menunjuk Jayden yg berdiri tak jauh dari mereka

Aziel melihat ke arah seseorang yang di tunjuk Kenzo, dan betapa terkejutnya dia.

"Hah? D-daddy"

Jayden berjalan ke arah mereka dan memandang Aziel dengan intens

"Bagaimana kabarmu, Ziel?" Tanya Jayden

Aziel terdiam canggung

"A-aku-"

"Aziel, Liam kamu sudah pulang, ayok duduk dulu ajak tamunya duduk" ujar Evan yang baru saja kembali dari dapur.

Akhirnya mereka duduk di sofa, Aziel terdiam kaku, dia tidak menyangka jika Kenzo adalah anak dari Jayden, ada rasa senang dan sakit secara bersamaan yang hinggap di hatinya.

"Jadi ada apa nak Jayden ke mansion? Apa mau bertemu dengan Ziel, sudah lama kan kalian tidak bertemu?" Tanya Evan setelah mereka sudah duduk

"Sebenarnya saya ke sini ingin mengantarkan anak saya Kenzo, dia ingin sekali bertemu dengan Aziel, dan ya saya juga ada hal yang harus di bahas dengannya" jelas Jayden.

"Hm, Ken waktu kemalin sedang pelgi ke lumah kakek, jadi tidak bisa menemui kakak El, Ken kangen banget dan minta Daddy untuk mencari alamat kakak" timpal Kenzo

"Pantes kamu nggak menemui kakak, kakak sudah 2 hari murung terus loh gara-gara nggk ketemu kamu" ujar Wiliam

"Iya kah? Ken juga kangen tau sama Kaka El" Kenzo yang duduk di samping Aziel pun langsung memeluk nya

"Kakak juga kangen sama kamu, kamu tau waktu itu Kaka buat cake kesukaan kamu sebagai permintaan maaf dari Kaka, tapi kamu malah nggk datang ke rumah sakit" ujar Aziel tersenyum

Jayden, Evan dan Wiliam hanya menatap interaksi mereka berdua dengan diam.

"Hah? Benarkah? Ken sudah maafin Kaka El, Ken hanya sedikit kesal saja kok" sahut Kenzo

"Hm, nanti kakak akan bikinkan cake lagi untuk kamu"

"Yey!! Makasih kakak El"

"Ekhem" Jayden berdehem yang membuat Aziel mengalihkan pandangannya.

"Bisa bicara berdua?" Tanya Jayden

Evan yang paham pun mengajak Wiliam dan Kenzo untuk pergi ke taman mansion.

Awalnya Kenzo tidak mau tapi setelah di bujuk Jayden dan Aziel akhirnya anak itu mau pergi bersama Evan dan Wiliam.

Sekarang di ruang tamu hanya menyisakan Jayden dan Aziel, Susana hening sesaat, mereka terdiam dengan pemikiran masing-masing

Sampai akhirnya Jayden membuka suara terlebih dahulu.

"Ziel, bagaimana kabar kamu? Apa baik-baik saja?" Tanya Jayden

"Ziel baik, kalau Jay? A-apa Jay baik-baik saja?"

"Ya, seperti yang kamu lihat" jawab Jayden

(Kita ubah ya cara bicara Jayden jadi aku-kamu, kan di S1 dia ngomongnya Lo-Gw, tapi sekarang di ganti, ga enak juga mereka udh dewasa, kalo di denger anak kecil ga enak ngomongnya masa Lo-Gw)

"Jadi apa alasan kamu pergi tanpa memberi tau lebih dulu?" Tanya Jayden To the poin.

Aziel terdiam, tidak mungkin dia jujur kan? Aziel Masih tidak berani dan dia sangat takut.

"T-tidak ada alasan, Ziel hanya ingin melanjutkan sekolah Ziel di Jepang" jawabnya

"Bohong!! Kamu pasti memberi kabar terlebih dahulu sebelum berangkat, pasti ada alasan lain yang kamu sembunyikan"

"Ziel nggk bohong" elaknya

"Aku kenal kamu udah lama Ziel, pasti kamu akan selalu cerita kalau ingin melanjutkan sekolah di Jepang, kita udah sahabatan lama, aku kenal kamu" ucap Jayden

"Nggk semua hal kamu harus tau Jay" ujar Aziel menoleh ke arah lain

"Ziel, katakan yang sebenarnya" paksa Jayden

"Aku nggk bohong, lagian itu cuma masa lalu, mari lupakan itu semua" ucap Aziel menatap Jayden

"Ziel-"

"Sebaiknya kamu pulang, lagian ini sudah malam kok, kasian Kenzo, pasti dia besok sekolah" potong Aziel

"Ziel? Apa yang kamu sembunyikan sebenarnya?" Heran Jayden menatap manik mata Aziel

"Aku nggak menyembunyikan apapun" elaknya lagi

"Aku akan cari tau sendiri, aku yakin ada sesuatu yang kamu sembunyikan"

Setelah berkata seperti itu Jayden berdiri dari duduknya dan pergi untuk mencari Kenzo.

Aziel terdiam melihat kepergian Jayden, jujur dia sangat-sangat merindukan laki-laki itu

"Maafin Ziel, Jay" lirih nya pelan

******

Setelah kepulangan Jayden dan Kenzo, Aziel terus termenung di sofa kamar nya.

Ingin sekali rasanya dia memeluk tubuh Jayden, tapi Aziel terlalu takut dan tidak berani.

Lagi dan lagi Aziel hanya mampu menghela nafas nya pelan.

Cklek

"Ziel?" Pintu kamar Aziel di buka

Aziel menoleh dan terlihat lah Evan di sana

"Boleh bunda masuk?"

"Masuk aja Bun" ujar Aziel mencoba tersenyum

Evan masuk dan duduk di samping Aziel

"Apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Jayden Hm? Bunda tau pasti ada sesuatu kan?" Ujar Evan mengelus rambut Aziel

Aziel terdiam sesaat

"Bunda lihat-lihat ketika kamu melihat Jayden tatapan kamu sangat berbeda"

"M-maksud bunda?" Aziel terdiam kaku

"Apa kamu menyukai nya?"

***

Walaupun blom 300 vote, tpi pngn up rsanya.
Ayok vote, nnti sy Double up

Come back to me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang