***
1 bulan berlalu
Setelah berusaha keras membujuk sang Ayah akhirnya Aziel di izinkan untuk bekerja di salah satu rumah sakit milik sang ayah.
Aziel bekerja di sana sudah 2 Minggu dan dia cukup nyaman di sana.
Aziel di sana juga mendapatkan seorang teman yg bernama Daffa, dan Aziel juga di sana mempunyai pasien seorang anak kecil, dia sakit kanker otak dan Aziel selalu memeriksa nya dan sekaligus menemaninya.
Aziel sedikit kasihan dengan anak kecil tersebut, menurut yg Aziel lihat anak itu seperti kurang kasih sayang, Aziel sangat jarang melihat orang tua anak itu di rumah sakit, dia hanya di temani seorang pembantu dan juga 2 pengawal.
Anak itu bernama Daffa samudra, anak berusia 12 tahun, Aziel setiap kali melihat Daffa jadi teringat masalalu nya.
Aziel sangat menyayangi Daffa seperti adiknya sendiri.
Seperti saat ini, Aziel tengah menemani Daffa makan malam, Aziel dengan telaten menyuapi Daffa.
Di sana juga ada Bi Elen selaku maid yg selalu menemani Daffa
"Sudah kak, Daffa sudah kenyang" ujar Daffa menolak suapan Aziel
Aziel menganggukkan kepalanya lalu menaruh piringnya di nakas
"Apa hari ini jauh lebih baik?" Tanya Aziel
"Hm Daffa merasa lebih baik, makasih ya kak udah mau temani Daffa" ucap Daffa tersenyum manis
"Sama-sama, kamu harus kuat, Kaka yakin kamu bisa sembuh" ucap Aziel mengelus rambut Daffa
"T-tapi kalau Daffa nggk bisa sembuh bagaimana?" Tanya nya sedih
Aziel terdiam "pasti bisa kok, kamu jangan berfikir aneh-aneh" ucap Aziel menenangkan.
Aziel menemani Daffa hanya beberapa menit saja karena masih banyak pasien yg harus di periksa.
******
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Aziel merenggangkan tubuhnya yg sakit, pekerjaan Aziel sudah selesai dan akan di gantikan oleh orang lain, rumah sakit ini buka 24 jam dan para dokter akan bergantian Ship, Aziel akan bekerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam
Dan sekarang Aziel sedang bersiap-siap akan pulang, tapi saat Aziel tengah bersiap-siap seseorang mengetuk pintu ruangannya
"Permisi"
Aziel berjalan ke arah pintu dan membukanya
"Dokter Zoe, ada apa?" Tanya Aziel heran
"Duh Dok, saya boleh minta tolong nggak? Anak saya di rumah sedang rewel, kalau boleh minta bantuannya tolong gantikan saya sebentar untuk memeriksa pasien di ruangan VIP A-2" mohon Zoe
Aziel berpikir sebentar "baiklah, saya akan ke sana" ucap Aziel akhirnya, tak tega juga dia melihat wajah Zoe yg memelas
"Makasih dokter Ziel, saya pamit dulu ya" ujar Zoe lalu pergi
Aziel menghela nafasnya pelan lalu pergi ke ruangan yg di katakan Zoe tadi,
saat sudah sampai di sana Aziel diam sesaat, ada 4 bodyguard di depan ruangan tersebut pantas saja dia di ruangan VIP, orang kaya toh.
"Permisi, saya ingin memeriksa pasien yg ada di ruangan ini" ucap Aziel sopan
"Iya silahkan dok" jawab salah satu bodyguard
Aziel akhirnya masuk ke dalam dan betapa kagetnya dia melihat seseorang anak kecil yg pernah dia temui 1 bulan yg lalu di Mall.
Ya, dia adalah Kenzo
Aziel berjalan cepat ke arah brankar yg di tempati Kenzo yg sedang pingsan, Aziel menatap wajah pucat itu.
Tanpa berlama-lama Aziel segera memeriksa nya dan memasangkan Infus pada tangan kecil itu
Oke skip
Aziel mengelus rambut Kenzo lembut, Aziel sangat panik melihat wajah Kenzo yg pucat, ternyata Kenzo mengalami Tipes.
Di ruangan itu juga ada wanita paruh baya orang yg mengurus kenzo saat kecil.
"Bi, kok bisa Ken sakit seperti ini?" Tanya Aziel pada Zian, bibi yg mengurus kenzo
"Tuan muda Kenzo selalu seperti ini dari umur nya 6 tahun, dia sudah sering kambuh akhir-akhir ini" jawab Bi Zian sedih, dia yg selalu menemani Kenzo kemana-mana
"Apa orang tuanya tau dia sakit? Kok dari tadi saya tidak melihatnya?" Tanya Aziel
"Tuan besar sudah tau tapi dia sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri dan tidak bisa balik sekarang, mungkin besok akan kembali" ujarnya membuat Aziel agak kesal
"Jahat sekali ayah nya!! Apa pekerjaan lebih penting dari anaknya!!?" Gerutu Aziel kesal
"Tuan besar selalu seperti ini, kadang saya kasian terhadap Tuan muda Kenzo, dia kurang kasih sayang ayah nya"
"Terus, ibunya kemana bi?"
"Ibu Kenzo sudah meninggal"
"Maaf, Ziel nggk tau" ujar Aziel agak sedih
Aziel memandang wajah Kenzo, Padahal Kenzo masih kecil tapi sudah mengalami ini, Aziel tidak mau suatu saat nanti anaknya mengalami hal yg sama seperti yg pernah dia alami.
***
Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Come back to me [End]✓
Teen FictionS2 dari "Friendzone" sudah 8 tahun berlalu dan Aziel seakan terkurung pada masa lalunya, semua adalah omong kosong, bahkan Aziel tidak bisa melupakan Jayden, seakan Hati Aziel memang untuk Jayden, Aziel selalu mencoba melupakan semuanya tentang Jayd...