***"Tapi Ken mau sekalang Dy" ucap Kenzo keras kepala
Jayden menghela nafas nya pelan, anaknya benar-benar keras kepala
"Kamu tau nama dokter itu? Biar Daddy Carikan alamatnya?" Tanya Jayden akhirnya
"Namanya Kaka Aziel"
Deg
"A-aziel?"
"Ah tidak-tidak, mungkin hanya namanya saja yang sama" batin Jayden
"Cepat cari Daddy, Ken mau sekalang juga" ucap Kenzo memaksa
"Kenzo, tidak bisa sekarang oke? Ini sudah mau malam, besok saja" ujar Jayden
"Tidak mau!! Ken mau sekalang" kekeh nya
"Kenzo!! Jangan keras kepala" ucap Jayden mencoba sabar
"Hiksa Ken mau sekalang" Kenzo lagi-lagi menangis membuat Jayden menghela nafasnya kasar
"Oke oke!!! Nanti malam kita pergi, Daddy akan pergi ke rumah sakit sebentar, kamu mandi lalu makan" ujar Jayden akhirnya mengalah
"D-daddy selius" cicitnya
"Hm, Daddy serius, sekarang mandi lah, minta Bi Zian untuk menyiapkan kamu baju dan makan malam" titah Jayden
"Oteyyy, makasih Daddy, Ken sayang Daddy" Kenzo memeluk Jayden sebelum pergi ke kamarnya
Jayden tersenyum tipis lalu pergi dari mansion
*****
Jayden termenung di dalam mobil, dia sudah pulang dari rumah sakit dan sekarang dia sedang ada di parkiran mansion nya
Jayden tidak menyangka, rasa senang, sedih dan tidak percaya hinggap di hatinya.
Dia benar-benar merasa kaget saat tau ternyata memang benar dugaannya, dia benar-benar Aziel sahabat kecil nya.
Jayden mengusap wajahnya kasar, jujur dia merindukan Aziel, bagaimanapun juga dia sahabat kecil nya, sahabat yang dia jaga dan lindungi selama ini.
"Ziel, I miss you" lirih Jayden pelan
Beberapa menit termenung akhirnya Jayden keluar dari mobil dan masuk ke dalam, saat sudah di dalam dia melihat anaknya yang sudah rapih dengan menampilkan senyum manis nya.
"Daddy!!!! Kenzo sudah menunggu Daddy dali tadi, Kenzo sudah tidak sabal" pekik nya senang
"Sebentar, Daddy mandi terlebih dahulu oke" ujar Jayden
"Oke, Ken tunggu di sana, cepat mandi nya ya Daddy"
Jayden pergi ke kamarnya, bukannya membersihkan tubuhnya terlebih dahulu Jayden malah membuka sebuah kota yang dia simpan di dalam laci kamarnya
Jayden membuka kota itu dan ya, banyak sekali foto-foto dia dengan Aziel waktu kecil hingga mereka SMA.
"Ziel, sebenarnya apa alasan kamu pergi?" Ujar Jayden yang masih belum tau apa alasan Aziel pergi secara tiba-tiba tanpa memberi tau dirinya.
Jayden diam cukup lama sampai akhirnya dia memutuskan untuk segera membersihkan tubuhnya, dia tidak mau anaknya terlalu lama menunggu.
Skip.
Setelah selesai bersiap Jayden menemui sang anak yang sudah menunggu nya.
"Ken, ayok pergi" ujar Jayden
Kenzo berseru senang lalu mengikuti langkah Jayden yg berjalan ke arah mobil.
Mereka pergi hanya berdua saja kali ini, Bi Zian dan Bram tidak ikut
"Daddy, Daddy sudah tau lumah Kaka El?" Tanya Kenzo
"Hm, Daddy tau" jawab Jayden yg tetap fokus menyetir.
1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di mansion Wilbert.
Jayden membuka jendela mobilnya "pak tolong buka gerbangnya, saya kenalan Aziel" ujar Jayden sambil menunjuk foto mereka berdua agar satpam itu percaya
Akhirnya gerbang pun di buka, mobil Jayden masuk ke dalam perkarangan mansion Wilbert.
Jayden memarkirkan mobilnya lalu turun dari dalam mobil di ikuti oleh Kenzo.
"Daddy, ini lumah Kaka El?" Tanya Kenzo memegang tangan besar Daddy nya
"Hm, ayok kita masuk" ajak Jayden
Jayden memencet Bel mansion beberapa kali sampai akhirnya pintu itu di buka oleh seorang laki-laki yang Jayden cukup kenal.
Ya, dia adalah Evan, orang yang pernah ayah Aziel bawa waktu itu.
"Hah? Kamu Jayden kan? Sahabat Aziel?" Kaget Evan, memang dia tidak terlalu mengenali muka Jayden, tapi ingatan Evan tidak seburuk itu kok
"Benar, saya Jayden sahabat Aziel dan ini anak saya Kenzo" ujar Jayden
"Kenzo, ayok sapa?" Titah Jayden kemudian
"H-halo, aku Kenzo ummm-"
"Panggil saja bunda Evan oke" potong Evan
Evan sangat gemas dengan Kenzo, ah apa dia anak yang Aziel ceritakan waktu itu, jika iya anak ini benar-benar menggemaskan
"Eh Jayden, Kenzo ayok masuk dahulu" ujar Evan mempersilahkan Jayden dan Kenzo masuk
Jayden dan Kenzo masuk ke dalam dan Duduk di ruang tamu
"Kalian mau minum apa? Biar bunda siapkan?" Tanya Evan
"Tidak-"
"Ken mau susu cokelat, kalau Daddy biasanya Daddy minum teh hangat" ucap Kenzo menyela ucapan Jayden
Evan tersenyum melihat tingkah Kenzo "baiklah tunggu sebentar ya, bunda akan siapkan dulu" ujar Evan lalu pergi ke dapur.
"Kenzo!! Lain kali jangan menyela ucapan Daddy, tidak sopan" tegur Jayden
"Hehehe maap Daddy" ujar Kenzo tersenyum dengan menampilkan gigi nya
"BUNDA KITA PULANG"
"Liam jangan berteriak"
Sebuah suara membuat Jayden dan Kenzo menoleh ke asal sumber suara.
Jayden langsung berdiri dari duduknya saat melihat seseorang yang dia rindukan selama ini.
Ya dia Aziel
"Bunda-"
Bruk
Paper bag yang di bawa Aziel jatuh ke lantai saat dia melihat seseorang yang selama ini dia rindukan
"J-jayden-"
"KAKAK EL" Aziel tambah terkejut saat seorang bocah berlari ke arah nya dan memeluk tubuhnya.
"Hah? Kenzo?" Kaget Aziel membalas pelukannya Kenzo
"Kakak, Ziel kangen tau sama Kaka" ujar Aziel
"Kakak juga kangen sama kamu" balas Aziel melupakan kehadiran Jayden yang hanya menatap Mereka
"Kamu datang ke sini sama siapa?" Tanya Aziel
"Sama Daddy" ujar Kenzo menunjuk Jayden yg berdiri tak jauh dari mereka
Aziel melihat ke arah seseorang yang di tunjuk Kenzo, dan betapa terkejutnya dia.
"Hah? D-daddy"
******
Tangan gatel pengen update
Aku akan update lagi kalo part 10 and 11 ini 340 vote, nnti aku Double up deh.Di tunggu vote nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Come back to me [End]✓
Teen FictionS2 dari "Friendzone" sudah 8 tahun berlalu dan Aziel seakan terkurung pada masa lalunya, semua adalah omong kosong, bahkan Aziel tidak bisa melupakan Jayden, seakan Hati Aziel memang untuk Jayden, Aziel selalu mencoba melupakan semuanya tentang Jayd...