17

6.5K 420 14
                                    


****

Setelah beberapa menit menangis akhirnya Aziel menghapus air matanya dengan tangannya dan melepaskan pelukan Jayden.

"Kenapa kamu tidak jujur dari awal kalau kamu menyukai aku?" Tanya Jayden menyingkirkan tangan Aziel dan mengusap pelan air mata yg ada di pipi Aziel.

"Aku terlalu takut untuk jujur" cicitnya pelan

"Aku takut kamu jadi benci dan nggk mau lagi dekat-dekat aku, jadi kau lebih milih diam" lanjutnya

"Kata siapa kalau aku bakal benci? Jangan berasumsi sendiri" ujar Jayden menepuk kepala Aziel pelan

"Kata aku, aku benar-benar nggk berani Waktu itu"

"Kamu tuh lucu, jadi mana mungkin kalau aku bakal benci sama kamu" ucap Jayden yang entah kenapa membuat muka Aziel memanas.

Um dia sedikit malu mendengar ucapan Jayden.

"Kamu-"

"Kakak El kenapa? Daddy jahatin kakak El ya!!!;"

Ucapan Aziel terhenti oleh Kenzo yang menatap marah Daddy nya, dia baru turun dengan William di samping nya.

Kenzo berjalan ke arah mereka dengan menatap Daddy nya penuh permusuhan

"Kakak kenapa menangis, Daddy nakal ya?" Dengan polis Kenzo bertanya

Aziel menatap jail Jayden "um daddy kamu jahatin kakak" ujar Aziel dengan muka yg di buat sesedih mungkin

"Daddy!! Jangan jahatin kakak El" kesal Kenzo pada sang Daddy

Aziel tersenyum puas dan memandang Jayden penuh kemenangan, William yang melihat itu memutar bola matanya malas

"Drama sekalih" sindir William sedangkan Aziel hanya memasang muka sombong nya

"Daddy nggk jahatin kakak El kok, kakak El kamu nggk mau Daddy pulang jadinya dia menangis" sekarang giliran Jayden yg menjahili Aziel

"Benelan kak?" Tanya Kenzo pada Aziel

"Hah? Apaan nggk kok" kesal Aziel

"Bohong, jelas tadi kakak El kamu nangis nangis nggak mau daddy pulang"

"Dih kamu yg bohong" ucap Aziel tidak terima

"Ihh kenapa jadi libut sih, Daddy, kakak El ayok jalan-jalan ke taman sama Abang Liam juga, Ken mau beli gulali" pekik Kenzo

"Ayok!! Sebentar kakak mau ganti baju dulu" jawab Aziel segera pergi ke kamarnya.

Jayden tersenyum tipis, jadi seperti ini kah takdir? Jayden tidak bisa menolak ini semua.

Ya dia akan menerima nya sepenuh hati.

*****




Dan di sinilah mereka sekarang, di sebuah taman yang cukup ramai, banyak sekali pedagang maupun pengunjung di taman ini.

"Wah lamai sekali" pekik Kenzo dengan berbinar

"Iya, Ken Ayok beli es krim" timpal William menunjuk pedangan es krim

"Ayok!! Daddy Ken mau beli es klim sama Abang liam, mana uang nya" ujar Kenzo meminta uang pada Jayden

Tanpa berkata apapun Jayden memberikan uang pada Kenzo

"Eh kakak nitip satu ya, Jay kamu nggk mau?" Tanya Aziel pada Jayden

"Nggak, kamu aja" tolak Jayden

"Baiklah, Liam kakak nitip es krim rasa Vanilla ya, kakak sama Jayden nungguin di bangku taman yang dekat pohon oke" ucap Aziel

"Oke siap, ayok Ken kita beli es krim"

"Ayok!! Pay pay kakak El Daddy" dengan semangat Kenzo berjalan dengan memegang tangan William.

"Ayok duduk di sana Jay" ajak Aziel dan mereka pun duduk di bangku yang berada di bawah pohon

"Kamu senang?" Tanya Jayden

"Hum sangat senang, Kenzo sangat manis dan tingkah nya selalu membuat aku tersenyum" jawab Aziel

"Bagaimana kalau kamu jadi ibu sambungnya Kenzo?" Pertanyaan tiba-tiba yang di lontarkan Jayden membuat Aziel membeku, apakah dia salah denger?

"Hah? M-maksudh kamu?"

"Ziel aku nggak tau kapan perasaan ini tumbuh, tapi saat aku di dekat kamu aku merasa nyaman dan ingin selalu dekat dengan kamu dan aku baru sadar kalau aku suka sama kamu" ucap Jayden secara jujur

"Hah? K-kamu serius Jay?"

Aziel tidak percaya dengan apa yang dia dengar, apa ini mimpi? Apa akhirnya cinta nya terbalaskan? Apa Aziel tidak sia-sia mempertahankan cinta nya?

Jujur saja Aziel benar-benar senang!!!

"Aku serius, maaf aku baru menyadari perasaan ku baru-baru ini" ucap Jayden

"Jay, aku senang sekali" dengan terharu Aziel memeluk Jayden

"Hum, jadi maukah kamu menjadi ibu sambung untuk Kenzo?" Tanya Jayden sekali lagi.

"Mau!!! Aku mau" dengan semangat Aziel menjawab

"Terimakasih" ucap Jayden mengelus rambut Aziel.

Aziel melepaskan pelukannya

"Tapi apa Kenzo akan terima kalau aku jadi ibu sambungnya?" Tiba-tiba saja Aziel berubah murung

"Pasti dia terima kamu, kamu tidak lihat dia benar-benar menyayangi kamu, bahkan dia sangat membela kamu daripada aku yang ayah kandungnya sendiri, jadi jangan takut dia akan menolak, dia pasti senang kamu bisa tinggal bersama dengannya dan selalu bersama dia"

"Tunggu aku 1 Minggu lagi, aku akan meminta izin dengan orang tua kamu untuk menikahi anaknya" lanjut Jayden dengan sungguh-sungguh

"Kamu serius? Apa tidak terlalu cepat?" Kaget Aziel

"Lebih cepat lebih baik Ziel"

"Baiklah, aku terima saja" dengan senyum manis nya Kenzo kembali memeluk Jayden

"Kakak, daddy kalian pelukan kok tidak ajak Kenzo!!!"

***



Sengaja up trus biar cepet end

Come back to me [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang