⚠️PERHATIAN⚠️
Cerita ini udah aku rombak alurnya ya, jadi mohon pengertiannya.
💐💐💐
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Kiai," salam Khalid ketika menapaki teras ndalem Ponpes Al-Ikhlas.
Kiai Hasan yang sedang bersantai sembari membaca kitab sontak berhenti sejenak. "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
"Loh Nak Khalid, ya?" tanya Kiai Hasan sedikit menyipitkan matanya, wajar saja karena faktor usia.
"Nggih, Kiai," jawab Khalid sopan. Laki-laki itu bahkan masih sedikit membungkukkan badan di samping sang Kiai.
"Lohh, duduk, Nak."
Khalid mengangguk pelan. Kemudian duduk di kursi samping Kiai Hasan yang kosong.
"Ada apa kemari? Ndak biasanya kamu ke sini."
Khalid menunduk malu. Pasalnya laki-laki itu terakhir kali kemari saat umur 10 tahunan. Selebihnya Khalid terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.
"Ada hal penting Kiai."
"Hal penting apa? Abi dan ummi-mu ndak ikut kemari juga?"
Khalid menggeleng. "Ndak Kiai. Ini soal Ning Syifa."
Senyum Kiai Hasan mendadak terukir. Laki-laki paruh baya itu menatap Khalid lekat. "Ohhh ... saya paham."
Khalid makin menunduk.
"Jangan malu, to. Kalau niat mau serius sama anak saya. Saya sudah tahu dari Syifa. Katanya kamu menyatakan keseriusan beberapa hari lalu."
"Nggih, Kiai."
"Hal sepenting ini kenapa Abi dan ummi-mu juga tidak ikut datang?"
"Abi dan ummi sedang ada urusan. Sebelumnya saya juga sudah membicarakan ini dengan Abi dan ummi, Kiai."
"Untuk acara resmi lamarannya nanti bagaimana?" tanya Kiai Hasan memastikan.
"Nanti saya bicarakan ulang dengan Abi dan Ummi, Kiai."
"Yang penting jangan sampai kamu menggantungkan terlalu lama ya."
Khalid mengangguk lagi.
"Saya kasih bocoran, yang ada niatan melamar Syifa banyak, Nak."
Khalid terdiam. Laki-laki itu menatap lekat Kiai Hasan. Tapi, tak mampu sepatah kata pun keluar untuk menanyakan ada berapa banyak laki-laki yang ada niat melamar Ning Syifa.
💐💐💐
"Kalau ada kabar baik tuh diceritain, jangan senyam-senyum aja," tegur Gus Faqih menghampiri Khalid dengan segelas coffee.
Khalid diam saja. "Gak perlu, Gus."
"Panggil Faqih aja, kenapa sih. Santuy kenapa kaku banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
EKSPEKTASI RASA [TAMAT]
RomanceBagaimana jadinya ketika Gus Khalid harus memilih antara dua perempuan? Antara Ning Syifa atau Ustadzah Shafira? Khalid benar-benar berada dititik bimbang yang sesungguhnya. Siapakah yang harus Khalid pilih? Memilih Ning Syifa berarti harus merelaka...