7. Terluka

307 32 4
                                    

Kini tibalah jam pulang sekolah, Samudra langsung pergi ke arah parkiran. Tadi sang kakak sudah mengirim pesan jika Theo sudah disana dan siap untuk menjemput nya. Begitu sampai disana ternyata sudah ada Theo dan juga orang suruhan Kakaknya yang ditugaskan untuk mengambil mobil nya.

"Selamat sore Nona Muda, Nona Yunia" Sapa Theo, ya Samudra keluar dengan Yunia. Sedangkan Renata dan Liona pergi ke ekstrakurikuler dance.

"Sore." Jawab keduanya.

"Sudah siap Theo?." Tanya Samudra.

"Sudah Nona."

"Kita langsung berangkat ke bandara kalo begitu." Theo mengangguk patuh. Lalu pandangan Samudra mengarah pada Yunia.

"Titip absen gue untuk besok ya, Yun."

"Siap nanti gue izinin." Samudra mengangguk lalu ia langsung masuk ke mobil yang di sopirin oleh sopir pribadi Kakaknya.

"Hati-hati, sampai Surabaya kabarin gue." Ucap Yunia.

Samudra mengangguk "mari Nona yunia." Pamit Theo.

Yunia mengangguk "hati-hati Theo, jaga sepupu saya."

"Baik Nona."

Theo pun masuk ke kursi penumpang didamping kursi kemudi. Lalu mobil itu pun berjalan meninggalkan Yunia.

Sepanjang perjalanan menuju bandara, samudra memikirkan ucapan Keira saat di koridor tadi. Ya mereka sempet berbicara tadi sebelum mereka berpisah.

Flashback

"Kei, gue denger Lo dijodohkan? Kalo boleh tau dengan siapa?." Tanya Samudra ketika mereka sampai di koridor 4. Walaupun dia tau siapa orangnya, tetep aja dia ingin tau dari Keira langsung

Keira terkejut dengan pertanyaan Samudra, pasalnya dia tidak memberitahu perempuan itu sama sekali. "Lo tau dari mana kalo gue di jodohin?."

"Gak penting gue tau darimana. Jawab aja Kei." Ucap Samudra lagi.

Keira perlahan mengangguk "tapi itu cuman rencana aja. Dan Papah ngasih sepenuhnya keputusan itu di tangan gue."

"Huh? Tumben Papah lo gitu? Kata yang lain Papah lo gak pernah kayak gini."

"Entahlah, tapi kayaknya gue gak mau nerima. Soalnya dia udah punya pacar. Mana pacarnya itu temen gue lagi ."

Samudra mengangguk-angguk mengerti. "Kenapa Lo nanya gitu?." Tanya Keira sambil dirinya memicingkan matanya.

"Gue cuma nanya aja."

"Oh begitu."

Flashback off

Sampailah kini Samudra di Surabaya, dia langsung pergi ke hotel untuk beristirahat. Karena meeting akan di laksanakan malam harinya.

Begitu sampai di hotel, Samudra langsung memberikan kabar pada Yunia dan juga kakaknya. Setelahnya ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Malam harinya sekitar jam 7 kurang Theo sudah berada di depan kamar atasannya lalu ia mengetuk pintu kamar itu.

Tok! Tok! Tok!

"Iya sebentar." Ucap Samudra

Samudra membuka pintu itu, "sudah siap semuanya Theo?."

"Sudah Nona, klien juga sudah menunggu kita."

"Baik lah, ayo." Samudra berjalan duluan, diikuti Theo dari belakang.

Samudra untuk Atlantika (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang