Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, akhirnya mobil yang di tumpangi Zidane sampai di rumah Kvindra hospital. Maka mereka langsung membawa Samudra ke ruang unit gawat darurat untuk ditangani lebih lanjut.
Yunia juga sudah ada disana, dia dihubungi oleh seseorang, yang tak lain ada Gara, atau Sagara Kavindra.
"Bagaimana bisa ini terjadi Zidane?."
"Nona di keroyok oleh preman suruhan keluarga Gentala. Seperti nya Nona samudra enggan pulang makanya mereka melakukan ini."
"Tapi mereka keluarga samudra kan, bagaimana dia bisa melakukan ini?."
"Nona Yunia lupa, sekarang mereka tau jika dia bukan lah anak mereka. Makanya mereka melakukan ini."
"Tentu aku tidak lupa, tapi tidak seharusnya mereka melakukan kekerasan."
"Keluarga Gentala memang begitu kan nona? Untung Tuan Novan tidak mengikuti jejak ayahnya."
"Huh? Kata siapa? Mereka sama saja."
"Maksud Nona?."
"Aku baru saja mengetahui masalalu kelam dari dia." Yunia menghela nafas "aku nyesel manggil dia mas. Wajah dan sifatnya tidak mencerminkan mas-mas jogja yang kalem dan baik."
"Memangnya apa yang dia lakukan, nona?."
"Dia pernah menghamili wanita, tapi aku tidak tau siapa?."
Zidane membulatkan kedua matanya "astaga, apa dia mau bertanggung jawab?."
"Tentu tidak, dia menghilang waktu itu. Tapi selama ia pergi, keluarganya mencoba untuk menghilangkan nyawa wanita itu."
"Haish, serem sekali. Pantas saja tuan Sagara ingin membawa Nona Samudra secepatnya."
"Makanya, ketika aku tau Samudra adalah adik kandung kak Gara aku langsung menjauhkan Samudra dari keluarga Gentala ya walaupun samar-samar."
"Aku suka gaya mu Nona yunia, tapi Nona, aku tidak mengerti."
"Soal?."
"Siapa yang membuat Tuan Bram setuju untuk memakai wajah Anika Mahadewa. Bukankah Mahadewa juga musuh keluarga Gentala?."
"Aku rasa om Bram tidak tahu menahu soal ini. Dia tidak akan sempet memikirkan wajah siapa itu. Yang terpenting nyawa anaknya selamat."
"Hemm kau benar nona."
Pandangan keduanya tertoleh kearah pintu UGD ketika seorang perempuan berjas putih keluar darisana. Keduanya menghampiri perempuan itu.
"Bagaimana keadaan sahabat saya, dokter Namira?." Tanya Yunia.
"Keadaan pasien kritis, dia terlalu banyak kehilangan darah. Dan stok golongan darah pasien kebetulan kosong."
"Dokter Namira, pasien adalah adik dari tuan Sagara pemilik rumah sakit ini. Tolong usahakan dok." Ucap Zidane
Namira terkejut "kamu serius Zidane?."
"Iya dok, jadi tolong usahakan cari."
"Baiklah akan kami usahakan."
"Terimakasih."
"Kalo gitu saya tinggal kedalam." Keduanya mengangguk, lalu dokter Namira itu pun masuk ke dalam ruangan.
Tak berselang lama, suara langkah kaki yang tergopoh-gopoh terdengar. Yunia dan Zidane sama-sama menoleh pada sumber suara.
"Yunia, Zidane. Bagaimana keadaan Adik saya." Tanya laki-laki itu dengan suara beratnya.
Ya itu adalah Sagara Kavindra, anak sulung dari keluarga Kavindra. Dia adalah kakak kandung dari Samudra Gentala. Aneh tapi itulah faktanya. Akan aku ceritakan bagaimana bisa Samudra berada di keluarga Gentala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra untuk Atlantika (End)
ContoJatuh cinta pada musuhnya sendiri, sama sekali tidak pernah terpikirkan sama sekali di benaknya. itulah yang terjadi pada Keira Atlantika dan juga Samudra Gentala. "Jatuh cinta sama Lo ternyata bencana buat gue, Dra." "Samudra, Keira. Jangan bohong...