Dipart ini ada sedikit adegan dewasa jadi bijaklah membacanya.
Sebelum ke apartemen Keira samudra mampir untuk membeli makanan untuk dia dan juga Keira. Gadisnya itu nitip ayam geprek dan martabak telur padanya tentu sebagai calon pacar yang baik dia turuti saja.
Sampai di basement apartemen Keira ternyata dia sudah disambut oleh Theo yang sedang menunggunya sepertinya.
"Nona, ini kunci mobilnya Nona Keira." Theo memberikan nya pada Samudra
"Terimakasih." Samudra menerima kunci mobil itu.
"Btw sudah saya bilang jangan manggil nona. Panggil nama saja."
"Tapi ini masih jam kerja saya."
"Kamu lebih tua dibanding saya, jadi tolong jangan buat saya gak enak."
"Hhh......baiklah Ara."
"Nah bagus begitu, yasudah saya masuk dulu. Kamu dan Zidane jaga dari jauh saja."
"Baik Ara."
Samudra mengangguk lalu masuk ke dalam unit apartemen Keira. Karena unit apartemen milik Keira berada di lantai 4, Samudra harus naik lewat lift untuk kesana. Begitu sampai di depan kamar apartemen Keira, Samudra langsung menekan tombol bel yang ada disana.
Tak lama pintu itu di buka, muncullah seorang perempuan yang menggunakan sweater oversize dengan celana pendek sebatas paha. "Hai." Sapa Samudra dengan senyuman khasnya.
Keira membalas senyuman Samudra "Juga, ayo masuk." Samudra mengangguk lalu mengikuti Keira dari belakang.
"Nih makanan pesenan kamu." Samudra menaruh satu plastik yang berisi ayam geprek itu di meja.
"Kamu juga beli kan?."
"Iya aku juga beli kok."
"Yaudah ayo makan bareng. Gak mungkin aku makan sendiri tapi kamunya gak ikutan makan."
"Iya, kamu daritadi bawel ya."
"SoalnyA kamu kata Renata belum makan dari siang, takut kamu pingsan entar."
"Aku gak selemah itu ya Kei."
"Haha iya-iya, sayang."
Deg!!
Mendengar Keira mengangguk dirinya sayang, membuat jantung Samudra tidak aman. Detaknya menjadi tak karuan sama sekali.
"Pantes ya kamu salting saat aku manggil sayang. Ternyata bikin deg-degan banget."
Keira terkekeh pelan "sekarang kamu ngerasain apa yang aku rasain kan. Makanya jangan tengil."
"Dih aku tuh cuma manggil kamu sayang. Bukan mamah.".
Keira mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Samudra "mamah? Maksud nya."
"Iya mamah, mamah dari anak-anak aku nantinya."
"Ih apasih Ra." Keira langsung memukul pelan lengan Samudra.
"Kamu tuh ya physical attack tau engga."
"Kamunya nyebelin sih."
"Orang tuh ya kalo di gombalin tuh senyum-senyum bukan malah nabok, by."
"Aku tuh beda."
"Iya lah kamu si paling beda. Sini makan ayo aku udah lapar."
"Cuci tangan sana, kamu dari luar soalnya "
"Oh iya ya." Samudra bangun dari duduknya lalu pergi ke dapur untuk mencuci tangannya.
Setelahnya ia kembali ke ruang tamu dan bergabung dengan Keira. "Punya kamu yang mana ini?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra untuk Atlantika (End)
Short StoryJatuh cinta pada musuhnya sendiri, sama sekali tidak pernah terpikirkan sama sekali di benaknya. itulah yang terjadi pada Keira Atlantika dan juga Samudra Gentala. "Jatuh cinta sama Lo ternyata bencana buat gue, Dra." "Samudra, Keira. Jangan bohong...